_Kamar Taehyung_
"Ah..! enak sekali! Kasur memang yang terbaik Jim!" Taehyung menghempaskan dirinya di atas kasur dan merengangkan badannya.
"Tentu saja.." Jimin duduk bersandar di bagian kiri kasur Taehyung dan memainkan ponselnya.
"Jim..apa yang di rencanakan Younghyun hyung ya?" tanya Taehyung tiba-tiba.
"Hm? Mana aku tau..kau kenapa tiba-tiba bertanya begitu?" Jimin menatap Taehyung.
"Sudah seminggu ia tidak memberikan teror...apa dia menyerah?" tanya Taehyung.
"Sepertinya tidak..aneh juga sih...tapi kalau memang benar ia menyerah itu akan lebih baik!" ucap Jimin.
"Aku jadi takut Chim..dia bukan seperti penjahat biasa..ia gila.." ucap Taehyung cemas.
"Jangan mengkawatirkannya Tae..kami disini melindungimu.." Jimin berucap.
"Itu yang aku takutkan juga Chim..kalian melindungiku..tapi aku bisa apa? Aku tidak sekuat Jungkookie..aku bahkan mungkin tidak bisa melindungimu dengan benar..aku tidak ingin kalian terluka karenaku.." Taehyung berucap.
"Ketakutanmu tidak akan terjadi Tae..kau lihat rumah ini terjaga ketat bukan? Kau jangan kawatir..kami akan melindungimu.." Jimin berucap dan menepuk punggung Taehyung lembut.
"Aku tau kau hanya tidak ingin aku terlalu memikirkan hal inikan?" Taehyung berucap pelan.
"Tae.."
"Gomawo Chim..aku sangat berterima kasih padamu..aku merasa beruntung memiliki sahabat sepertimu..kau rela menemaniku dan tidak lanjut kekuliah untuk sementara waktu..kau selalu ada disampingku..kau menjagaku dan merawatku seperti hyungdeul..aku..hiks..aku tidak ingin kau terluka...aku tidak ingin kau menghilang karena melindungiku..hiks..berjanjilah kau akan mengutamakan keselamatanmu.." ucap Taehyung dan terisak tiba-tiba.
"y..yya..kenapa tiba-tiba menangis?" Jimin mendekat pada Taehyung dan menenangkan sahabatnya itu.
"Aku takut Jim..apa kau tidak tau seberapa takutnya aku membayangkan kalian terluka karena hanya ingin melindungiku? Hiks.." ucap Taehyung dan menunduk.
"Hey..tidak apa..jangan menangis..." Jimin menangkup kedua pipi Taehyung dan menatap mata Taehyung dalam untuk meyakinkan sahabatnya itu.
"Haah..Jim..mianhae..aku..apa aku terlalu cemas?" Taehyung menghembuskan nafasnya kasar dan meremas rambutnya.
"Sudahlah..jangan pikirkan apapun Tae..semua pasti baik-baik saja.." Jimin mengusap punggung Taehyung lembut.
"Apa kepalamu sakit? Pusing?" tanya Jimin.
"Hanya pusing sedikit..." Taehyung berucap dan berbaring.
"Istirahatlah dulu..tidak akan terjadi apa-apa okay..lupakan semua yang menakutimu..semua akan segera kembali normal.." Jimin berusaha memberikan kata-kata yang dapat menenangkan Taehyung.
"Gomawo Chim.." ucap Taehyung pelan dan memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya dan menghilangkan rasa pusingnya.
Malamnya...
"Tae..Jimin-ah..ayo makan malam.." Hoseok mengetuk pintu kamar Taehyung dan membukanya.
"Ah ne hyung.." Jimin menjawab.
"Taehyung tidur..?" Hoseok mendekat.
"Sejak tadi siang..ini mau dibangunkan.." ucap Jimin.
"Taehyung-ah..bangunlah.." Hoseok membangunkan Taehyung.
"Ung...Hoseokie hyung..?" Taehyung membuka matanya.
"Kita mau makan malam..bangun dan cuci muka sana.." ucap Hoseok.
ESTÁS LEYENDO
형! (Hyeong!) - TaeKookGi [END]
FanfictionKisah kehidupan Kim bersaudara yang hidup tanpa kedua orangtuanya dan Yoongi sebagai yang tertua menjaga kedua adiknya tersayang.
Part 27
Comenzar desde el principio
![형! (Hyeong!) - TaeKookGi [END]](https://img.wattpad.com/cover/254225094-64-k81670.jpg)