eight

17.4K 1.3K 123
                                    

Nafas Taeyong memburu, bibir Jaehyun semakin dekat untuk melahap bibir mungilnya.

drrt..drrt..

Jaehyun langsung bangkit dari tempat tidurnya dengan wajah kesal, ia tak senang bila waktu nya dengan Taeyong terganggu. Jaehyun menghembuskan nafas kasar dan pergi keluar kamar sambil mengangkat telponnya.

sedangkan Taeyong, kini dirinya sedang menatap ke arah atap kamar Jaehyun dengan pandangan kosong. Menyadari diri nya hampir telanjang, Taeyong langsung menutupnya dengan selimut. Ia berjalan ke arah pintu kamar dan menutup nya pelan lalu menguncinya.

yang ada di pikiran Taeyong sekarang Bagaimana ia bisa kabur dari Jaehyun. Taeyong berpikir mungkin lebih baik pulang kerumah dan dimarahi habis-habisan oleh eommanya, daripada harus berdiam di apartemen Jaehyun tapi ia diperkosa.

Taeyong mengambil baju nya yang tergeletak di lantai dan langsung memakainya, begitu malu dirinya menunjukan tubuh asli nya di hadapan Jaehyun.

brakk..

Taeyong langsung menoleh ke arah pintu yang kini tampak nya berusaha di buka paksa oleh Jaehyun. Taeyong langsung berlari menuju sebuah lemari besar yang ada di kamar Jaehyun, ia masuk ke dalam lemari tersebut dan memerhatikan pintu yang sedang berusaha Jaehyun buka dari celah lemari.

BRAKK...

tampaknya pintu telah berhasil dibuka oleh Jaehyun. Taeyong menutup mulutnya dan berusaha menahan nafas agar Jaehyun tidak mengetahui bahwa dirinya ada di dalam lemari.

"taeyong..". panggil Jaehyun lembut, pandangannya menelusuri seluruh sudut di kamar tersebut, namun sosok Taeyong tampak tidak ada.

"taeyong, jangan bikin daddy marah". Jaehyun mulai berjalan mengelilingi kamar dan langkahnya terhenti di depan lemari yang di tempati Taeyong. Taeyong yang menyadari itu langsung kembali menahan nafasnya.

Jaehyun membuka lemari itu pelan dan menemukan Taeyong yang sedang terduduk dibawahnya dengan mata berkaca-kaca. Jaehyun mendudukkan dirinya di lantai dan menatap Taeyong lekat, tingkahnya itu membuat Taeyong bertambah takut.

Jaehyun mendekati Taeyong dan menarik Taeyong ke dalam pelukannya, sedetik kemudian tangisan Taeyong pecah dalam pelukan Jaehyun. Jaehyun menepuk punggung Taeyong, berusaha menenangkan kekasihnya itu tetapi Taeyong malah semakin menangis dan semakin erat memeluk Jaehyun.

10 menit berlalu, tangisan Taeyong mulai mereda. Jaehyun melepas pelukannya dan menangkup wajah Taeyong sambil menatap mukanya. Ia menghapus sisa air mata Taeyong dan tersenyum ke arah kekasihnya.

"yongie, maafin daddy yaa". Taeyong menggeleng pelan.

"daddy janji ga akan bikin yongie takut lagi".

"da..daddy j-jahat sama yo..yongie". ucap Taeyong terbata-bata.

Jaehyun menundukkan wajahnya merasa bersalah, ia menyadari kelakuannya tadi sangat membuat Taeyong ketakutan.

"daddy ga akan jahat lagi sama yongie, daddy janji ga akan bikin yongie takut lagi".

"janji ya?". ucap Taeyong sambil mengulurkan jari kelikingnya dan dibalas oleh jari kelingkingnya Jaehyun.

"janji". Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong menuju kasur dan meletakkan Taeyong dengan lembut. Ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

sedangkan kini Taeyong sibuk menyeka air matanya yang masih saja menetes, ia hanya takut kejadian tadi akan terulang kembali. Namun ia percaya kata-kata dan janji Jaehyun.

***

Taeyong membuka matanya pelan, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah wajah Jaehyun yang sedang tertidur pulas. Taeyong mengusap pipi Jaehyun lembut dan tersenyum senang. Taeyong bangkit dari tidurnya, ia harus segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

My Sugar Daddy || JaeyongWhere stories live. Discover now