six

17.6K 1.4K 76
                                    

Taeyong terbangun dari tidurnya, ia menggeliat dan melihat ke arah sekitar. Tampak sangat gelap dan hanya cahaya dari luar yang menerangi. Taeyong menghampiri jendela yang begitu besar, dari sana ia bisa melihat pemandangan keluar. Ternyata di luar hujan deras ditambah dengan suara petir yang membuat pria mungil itu bergidik ngeri.

Taeyong berjalan mundur menjauhi jendela, dari jendela itu pula ia dapat melihat kilatan-kilatan petir yang sangat menyeramkan.

Taeyong berjalan ke luar kamar Jaehyun, ruang tv yang gelap juga menambah kesan seram. "D-daddy?". Panggil Taeyong.

Taeyong berjalan ke arah kamar mandi, ia berharap Jaehyun berada di dalam kamar mandi namun ternyata tidak ada siapa-siapa disana. Tak ada sosok Jaehyun di apartemennya, padahal Taeyong sudah minta untuk ditemani tetapi Jaehyun malah menghilang.

Taeyong berjalan ke arah dapur untuk mengambil makanan, ia merasa perutnya begitu lapar. Pemadangan di dapur juga sama saja begitu gelap tak ada cahaya. Taeyong berjinjit untuk menyalakan saklar lampu namun tubuhnya tak sampai untuk meraih saklar lampu itu.

"Ih gak nyampe". Keluh Taeyong sanbil masih berusaha menggapai saklar lampu yang begitu tinggi.

Darrr...

Bunyi petir tersebut mengagetkan Taeyong,  pria mungil itu terduduk di lantai dan matanya mulai berkaca-kaca. Ia benar-benar takut akan petir dan kegelapan, ia juga sangat takut ditinggal sendirian.

Kini Taeyong hanya bisa mengulum bibirnya dan air matanya mulai jatuh perlahan membasahi pipi nya.

Suara petir yang begitu keras membuat Taeyong tak kunjung bangkit dari duduknya dan hanya bisa menutup telinga kencang, sesekali ia menutup matanya rapat saat melihat kilatan petir.

Toktoktok...

Taeyong menoleh ke arah pintu, dia baru saja mendengar suara ketokan yang lumayan kencang dari pintu tersebut.

"daddy!!!". Panggil Taeyong sembari berteriak. Namun ia tidak bangkit dari duduknya, Taeyong hanya memanggil sambil melihat ke arah pintu.

Toktoktok...

Taeyong masih melihat ke arah pintu, berharap sosok Jaehyun akan muncul dari balik pintu.

Tok..tok..tok..

Ketukan pintu semakin keras ditambah dengan suara petir dan suasana apartemen Jaehyun yang gelap membuat ketakutan Taeyong bertambah berkali-kali lipat.

Taeyong berusaha bangkit dari duduknya dan masuk ke kamar Jaehyun. Ia mencari ponselnya dan akan segera menghubungi Jaehyun.

"Dimana sih?". Taeyong mencari-cari ponselnya hingga memberantakan kamar Jaehyun.

"Nah ketemu".

Darr...

Taeyong reflek melemparkan ponselnya dan menutup telinga serta mata nya rapat-rapat. Setelah dirasa bunyi petir sudah hilang Taeyong kembali mengambil ponselnya yang terjatuh di lantai. Pria mungil itu berusaha menyalakan ponselnya, namun tak kunjung hidup.

"Kenapa lagi nih hp". Ucap Taeyong sambil terus menerus menekan tombol untuk menyalakan ponselnya.

Setelah ponselnya hidup Taeyong bernafas lega, tetapi dugaannya salah ponsel tersebut kembali mati. Dirinya sudah menduga seperti baterai ponselnya telah habis.

Taeyong berjalan ke arah meja Jaehyun dan mencari charger. Setelah 5 menut mencari charger Taeyong tak berhasil menemukannya, kini ia memutuskan mencari di luar kamar.

"hmm..hhmm". Taeyong bersenandung sambil terus mencari charger an ponselnya.

TOKTOKTOK...

My Sugar Daddy || JaeyongМесто, где живут истории. Откройте их для себя