fourteen

9.8K 866 116
                                    

"Jaehyun oppaa...". Wanita itu melambaikan tangan dari kejauhan dan berlari pelan menuju mobil Jaehyun.

"astaga dia lagi". Ucap Jaehyun pelan sambil berkacak pinggang.

"ada apa Naeun?".

"seharusnya gue yang nanya, lo ngapain disini?".

"lagi keliling aja". Jaehyun melihat sekilas ke arah Naeun dan keningnya langsung berkerut.

"lo sekolah disini juga?". Naeun mengangguk.

"apa jangan-jangan lo mau jemput gue yaa?".

"gausah kepedean". Jaehyun mulai masuk ke dalam mobilnya dan menutup pintunya.

toktoktok...

Naeun mengetuk kaca mobil, "anterin gue pulang yaa, please..". Mohon Naeun sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

"lo kan bisa pulang sendiri".

"yaa, mumpung lo disini anterin, biar gue bisa hemat ongkos".

"yaudah ayo..". Putus Jaehyun pasrah.

Naeun tersenyum senang, namun bukannya naik ke dalam mobil. Perempuan itu malah berlari masuk ke dalam kelas.

"gue ngambil tas dulu, sabar gue ga akan lama cuman 10 detik".

Jaehyun menghembuskan nafas pelan dan menoleh ke kursi belakang, ia mengelus pelan kepala Taeyong sesekali mengelap keringat kekasihnya itu.

Jaehyun mendegus kesal, ia mulai memajukan mobilnya. Wanita itu bilang hanya 10 detik, ini bahkan sudah hampir 1 menit tapi ia tak kunjung kembali.

"JAEHYUNN". Teriak seseorang dari belakang membuat Jaehyun menginjak pedal rem.

Naeun mengintip dari jendela mobil dna menyuruh Jaehyun agar membuka pintu mobil. Dengan terpaksa, Jaehyun membukakan pintu dan mempersilahkan Naeun duduk di kursi sebelahnya.

"Thankyou yaa Jaehyun udah mau repot-repot nganterin gue pulang".

"kan lu yang maksa minta dianterin". Jaehyun kembali fokus menyetir dan Naeun yang mengulum senyumnya. Naeun menoleh ke belakang dan terkejut melihat seorang pria manis yang tengah tertidur.

"dia siapa? adek lo ya Jae?". Tanya Naeun sambil menunjuk Taeyong.

"lo gak perlu tau".

"ternyata adek lo sama sekolahnya kayak gue, tau gitu bilang biar bisa gue jagain". Ujar Naeun, tangannya mulai mengelus kepala Taeyong.

Jaehyun yang melihat itu langsung menepis tangan Naeun dengan kasar, "jangan berani-berani nya lo sentuh dia".

"ups sorry". Naeun kembali duduk menghadap ke depan dan memainkan jari-jemarinya.

"hari ini lo mau kan anterin gue sampai rumah?".

"nggak, gue bakal nurunin lo di halte waktu itu".

"ih kenapa ga sampai rumah". Protes Naeun dan memasang muka kesal.

"masih untung gue mau nganterin lo".

My Sugar Daddy || Jaeyongजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें