five

19K 1.6K 217
                                    

Taeyong melambaikan tangannya ke arah Jaehyun yang sedang berada di dalam mobil. Setelah itu dirinya masuk ke dalam sekolah dan berjalan menuju kelas.

"TENN". Teriak pria mungil itu saat bertemu sahabatnya.

Taeyong memeluk dan mencium salah satu pipi Ten, tingkah Taeyong tersebut membuat Ten berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Taeyong.

"Makasih yaa Tennie udah dikenalin sama Jaehyun". Ucap Taeyong malu.

Ten tersenyum senang dan kembali memeluk Taeyong erat.

***

"Taeyongie aku mau ke kantin dulu yaa". Ten beranjak dari duduknya dan diikuti Taeyong, hal itu membuat Ten kebingungan.

"Kamu gak makan bekal?".

Taeyong menggeleng, "tadi bekalku dimakan sama Jaehyun terus aku dikasih uang jajan". Ujar Taeyong sambil tersenyum gembira sambil menunjukan uangnya.

Ten yang melihat itu ikut tersenyum lalu menggandeng tangan Taeyong dan pergi bersama ke kantin.

Namun sesampainya di kantin, Taeyong tak henti-henti nya menoleh ke kanan dan kiri untuk memilih makanan. Sedangkan Ten sedari tadi sudah memesan bubur dan kini sedang menunggu makanannya dateng.

"Jadi mau beli apa?". Ujar Ten sambil melihat ke arah Taeyong yang masih berpikir.

"Seblak aja". Taeyong bangkit dari duduknya dan segera memesan seporsi seblak.

Setelah kedua pesanan datang, mereka langsung melahapnya. Ten yang begitu bersemangat memakan bubur sedangkan Taeyong yang sedari menatap seblaknya. Ini pertama kali nya ia jajan di kantin dan mungkin ini pertama kali nya juga mencoba seblak.

15 menit berlalu, Ten memegangi perutnya yang sudah terisi penuh oleh bubur sedangkan Taeyong yang sedang memakan makanannya dan sesekali meneguk air minumnya. Pria mungil itu merasa makanan yang ia makan terlalu pedas, sebenarnya ia tidak kuat untuk memakannya tapi dia tidak mungkin untuk membuangnya begitu saja.

"Kamu gapapa Taeyongie?" Ucap Ten khawatir melihat Taeyong yang sudah berkeringat dan bibirnya yang semakin merah.

Taeyong mengangguk dan melanjutkan memakan makanannya. Taeyong hanya berpikir bagaimana cara menghabiskan makanan ini padahal ia sudah sangat tidak tahan.

Bunyi bel sekolah berbunyi, pertanda jam istirahat telah selesai. Taeyong yang mendengar itu dengan cepat menghabiskan makanannya, padahal Ten sudah bilang kepadanya untuk tidak memaksakan diri tapi Taeyong tetap saja ingin menghabiskan makanan itu.

"Taeyong, ayo ke kelas". Ten mulai menarik tangan Taeyong yang masih sibuk makan.

"Sebentar Ten, ini belum habis".

"Udah gapapa, ayo ke kelas daripada telat". Ten berusaha menarik tangan Taeyong agar berhenti makan dan kembali ke kelas.

"Nanti yongie dimarahin". Ten menepuk keningnya melihat sifat Taeyong.

"Taeyongie ini di sekolah bukan di rumah, kalau gak habis juga gapapa, gak akan dimarahin". Ucap Ten sambil memegang kedua tangan Taeyong, mengingat Taeyong akan diomeli oleh Baekhyun jika makanan yang dimakan tidak habis.

Taeyong yang medengar itu mengangguk dan bernafas lega lalu mengikuti perintah Ten untuk segera masuk ke kelas.

***

"auhh". Taeyong meremas perutnya kencang. Entah sudah berapa kali ia bolak-balik ke kamar mandi karena perutnya yang sakit. Mungkin ini akibat yang memakan makanan pedas seperti tadi.

Sudah hampir 30 menit Taeyong berada di dalam kamar mandi dan tak kunjung kembali ke kelas. "Pasti Tennie nyariin". Lirihnya pelan.

Taeyong duduk di lantai kamar mandi sambik sesekali meremas perutnya karena kesakitan. Sebelum-sebelum ia tidak pernah seperti ini, mungkin inilah alasan dirinya tidak boleh membeli makan di kantin.

"Taeyongie..". Panggil seseorang pelan. Taeyong yakin bahwa itu adalah Ten yang mencari dirinya.

Taeyong membuka pintu kamar mandi dan melambaikan tangan ke arah Ten, "Tennie sini..". Panggil Taeyong.

Ten langsung menghampiri Taeyong dengan muka khawatirnya, "kamu gapapa Taeyongie?".

Taeyong menggeleng sambil cemberut, ia juga masih memegangi perutnya yang sakit.

"Perutku sakit Tennie". Ucap Taeyong dengan mata berkaca-kaca.

"Kalau gitu izin pulang aja". Saran Ten, ia tidak tega melihat sahabatnya kesakitan seperti ini dan Taeyong pun setuju dengan saran Ten.

Setelah mendapat izin, Ten meminjam ponsel Taeyong untuk menghubungi Jaehyun, agar Jaehyun dapat menjemputnya di sekolah.

Beberapa menit kemudian mobil Jaehyun datang, Taeyong keluar dari sekolah dan langsung masuk ke dalam mobil Jaehyun.

"Kenapa baby?". Tanya Jaehyun khawatir.

"Perut yongie sakit". Adu nya pada Jaehyun.

"Tadi emang makan apa di sekolah?". Tanya Jaehyun sambil mengelus kepala Taeyong lembut.

"Cuman makan seblak kok". Ucap Taeyong sambil cemberut.

Jaehyun menghentikkan tangannya yang mengelus rambut Taeyong dan mulai menatap Taeyong tajam, "pedes yaa?".

Taeyong mengangguk sambil membuang pandangannya ke arah lain karena malu di tatap oleh Jaehyun. Jaehyun mengelus perut Taeyong pelan, membuat semburat merah muncul di kedua pipi Taeyong.

"Pulang aja yaa". Tawar Jaehyun pada Taeyong. Taeyong menggelengkan kepalanya, ia takut jika sampai di rumah akan di tanya dan berakhir di omeli oleh Baekhyun.

"Mau ke apartemen daddy?". Ajak Jaehyun, Taeyong yang mendengar itu mendongakkan muka ke arah Jaehyun. Ia mengangguk dan tersenyum.

***

Taeyong masuk ke dalam apartemen Jaehyun, saat pertama kali ia masuk dirinya begitu terkejut melihat apartemen Jaehyun yang begitu mewah, Bahkan lebih mewah daripada rumahnya.

"Yongie tidur aja ya, daddy mau pergi dulu". Taeyong menggeleng cepat, pria mungil itu paling tidak mau ditinggal sendirian di tempat yang baru saja ia datangi.

"Kenapa lagi baby?". Tanya Jaehyun sambil menangkup kedua pipi Taeyong.

"Y-yongie gamau ditinggal sendirian". Jaehyun langsung memeluknya sambil terkekeh, ia begitu gemas dengan tingkah Taeyong.

Jaehyun langsung menuntun Taeyong menuju kamarnya. Taeyong melihat kasur yang begitu besar langsung berlari dan melompat di atasnya sebelum akhirnya menjatuhkan dirinya diatas kasur yang empuk itu. Jaehyun lagi-lagi terkekeh oleh tingkah menggemaskan Taeyong.

Jaehyun menghampiri Taeyong yang sudah berbaring di kasur bersiap untuk tidur. Pria itu ikut tidur di sebelah Taeyong dan mulai mengusap punggung Taeyong, agar Taeyong dapat mulai tertidur.

5 menit berlalu, Taeyong sudah tertidur pulas sedangkan Jaehyun sedsri tadi tak henti-henti nya memandang wajah Taeyong lekat. Jaehyun menoleh ke arah jam dindingnya, ia harus segeri pergi.

Jaehyun bangkit dari tidurnya, ia mencium kening Taeyong sebelum akhirnya keluar dari kamar dan pergi menuju suatu tempat.

***

Jangan lupa vote, comment dan follow akunku yaa!!
Tysm💗

My Sugar Daddy || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang