Twelve

363 83 0
                                    

Bagiku...

Rasanya, malam hari amatlah sangat lama.

Dari jendela kaca yang terkunci rapat, aku bisa melihat cahaya rembulan yang ada di luar sana.

Bulannya sangat terang hingga mampu mengundang makluk lain untuk datang kemari.

Di sampingku, Yn duduk sembari menunduk.

Wajahnya cantik, tapi sayang...

Dia sudah mati.

"Kenapa melihatku seperti itu?. Merasa kasihan padaku ya?."

"Tidak, hanya saja kau cantik. Rasanya sayang jika kau sudah mati..."

"Lalu... Jika aku masih hidup, kau mau apa???."

"Mmm, mungkin mengencanimu..."

"Cih, dasar manusia serakah..."

Dia benar, manusia memang serakah.

Dan itu aku.

"Kau punya tali???"

"Tali?. Untuk apa?."

"Ayo kita pecahkan jendelanya dan kau bisa turun ke bawah menggunakan tali itu."

"Tak punya..."

"Ck... Ya sudah, kalau begitu mati saja di sini sepertiku..."

"Tapi aku belum menikah."

"Aku juga belum menikah."

Berbicara dengannya,
mampu membuat hatiku sedikit lega...

Setidaknya, aku tak setakut tadi saat dia tak ada di sini...

"Aku serius. Kau bisa keluar menggunakan tali, jika kau punya..."

"Lalu bagaimana denganmu?."

"Aku akan tetap di sini... Dan menunggu orang lain untuk datang kemari."

"Kau bisa pergi jika aku berhasil membakar buku diarynya."

"Itu berarti aku juga akan lenyap..."

"Maaf..."

"Jika kau sudah keluar dari sini, ambil uangmu dan beli lah rumah yang aman. Jangan tergiur harga murah tapi berhantu..."

"Mmmm..."

Rasanya sedikit tidak adil jika nantinya aku yang selamat dan dia akan menghilang setelah aku membakar buku diarynya.

Apa aku ikut mati di sini saja?.

Karena bagiku, mustahil rasanya bisa selamat dari sini...






Tbc

Warning DiaryWhere stories live. Discover now