"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..."
-Yang Jeongin, 2020
Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Taehyun benar-benar menarik seluruh kesadaran Beomgyu bertahan kendati ruang tidur mereka telah dalam keadaan gelap.
Bukan sekarang ya? Beomgyu merasa bodoh sendiri karena dia gak bisa tidur sekarang setelah semua kegiatan outdoor yang cukup menguras energi.
Tapi ucapan Taehyun sungguhan mempengaruhi pikirannya membuatnya gelisah sendiri.
Akhirnya Beomgyu beranjak bangun dengan perlahan menuju toilet yang berada di ruangan berbeda. Pergi kencing dan membasuh muka untuk memastikan dirinya sendiri untuk tertidur lelap setelah ini.
After this.
After this talk.
Karena Beomgyu bukan satu-satunya yang tidak bisa tidur dan dia menemukan Taehyun berdiri tak jauh di depan pintu toilet kala Beomgyu keluar.
"Mau pipis juga?" tanya Beomgyu bodoh, ketika dia sebetulnya tahu kalau kemungkinan besar Taehyun bangun karenanya dan untuknya.
"Enggak," lirih Taehyun terdengar jelas sebab malam begitu hening. "but I wanna talk to you, if you're not sleep, yet."
"Is it... something serious?"
"....depends,"
Taehyun benar-benar memiliki kesadaran Beomgyu sekarang.
Beomgyu ingat, antara dia dan Taehyun memang beberapa kali pernah terlibat something you called 'deep talk' a long time ago.Not pretty long, terakhir kali... di tahun ketiga SMA kala memastikan arah masa depan setelah lulus kelak; mau ngapain habis ini?
Awalnya, itu bertiga. Di ruang kosong yang digunakan sebagai ruang belajar karena Beomgyu dan Ryujin yang mengeluh tidak bisa konsentrasi tanpa asupan makanan manis untuk belajar, jadi mereka men-skip perpustakaan dan udara terlalu dingin untuk belajar di ruang gedung.
Sampai dalam perjalan pulang sekolah, hanya menyisakan Beomgyu menuntun sepedanya bersama Taehyun berjalan di sebelahnya.
"Gue takut." Beomgyu memulai duluan yang menarik perhatian Taehyun seketika.
"Takut kenapa? Takut gak lulus? Gue yakin lo bisa—"
"Bukan, gue takut... takut karena kita berpisah."
Andai Beomgyu tahu, kala itu Taehyun sedikit berharap jika yang Beomgyu maksud adalah hubungan mereka berdua.
"Maksudnya tuh, kita semua meski pun bener-bener selalu bareng-bareng selama ini, tapi kenyataannya pada punya tujuan masing-masing. Punya cita-cita buat diraih. Punya mimpi buat direalisasikan. Punya angan-angan yang ingin dicoba. Ryujin ke Amrik, Daehwi pengen ngerantau, terus lo mau jadi dokter, terus Jeongin... sama gue sebetulnya, gak tahu mau ngapain sebenarnya."