"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..."
-Yang Jeongin, 2020
Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
Dalam hati, Beomgyu bertanya-tanya; kenapa? Tapi, tetap menurut dan mengambil foto Taehyun dengan ponselnya sendiri.
Sisa hari itu, Beomgyu berpikir dengan dirinya sendiri. Antara dia dan Taehyun, Beomgyu mengakui kalau mereka gak sesering dahulu berhubungan, tapi sekarang rasanya aneh.
Bukan cuman aneh karena Beomgyu jadi sering ditinggal berdua dengan Taehyun, tapi lebih aneh lagi karena meski pun mereka berdua bersama, tapi gak banyak interaksi yang dilakukan keduanya. Seolah mereka cuman perlu berjalan mengikuti Ryujin dan Jeongin di depan sana.
Aneh. Ini gak seolah-olah mereka canggung tapi tetap saja, Beomgyu jadi bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Gue ada salah apa sama Taehyun?
❏❏❏
"Besok mau ke mana lagi?" tanya Jeongin.
"Mendaki gunung."
"Melewati lembah."
Ryujin menggetok Jeongin pakai sendok. "Beneran anjir, kita tuh tadi naik gak sampai puncaknya."
"Kalau mau ke puncaknya pakai kereta gantung aja biar cepet, jangan nyusahin diri."
"Bener kata Taehyun, pinter dia mah mikir pakai otak."
"Lo mending pulang duluan aja dah, resek."
"Ngomongin resek, tumben lo anteng aja, Gyu?" Jeongin menoleh pada Beomgyu yang duduk di depannya, anteng makan.
"Udahlah, lu makan aja." Jeongin mengibaskan tangannya males. Dia sendiri balik makan.
Beomgyu mengendikan bahunya, gak terlalu mau memikirkan dan lanjut makan lagi.
Tidak menyadari Ryujin yang diam-diam meliriknya dan... Taehyun yang duduk di sebelahnya.
❏❏❏
Malamnya di guesthouse, mereka menempati ruangan yang sama dengan dua kamar di dalamnya. Tanpa menerima protes, Ryujin menginvasi satu kamar untuk dirinya seorang.
"Gak ada juga sih yang mau sekamar sama begundal macam lu." celetukan Beomgyu membuatnya menerima chokehold seketika.
Malam itu, dilewati dengan tenang. Semuanya tidur dengan lelap dan bangun bersamaan dengan matahari terbit sebab tujuan mereka bukan sekadar mendaki gunung atau melewati lembah. Tapi juga mencoba bermain wahana seperti memanah tapi karena mereka sadar gak begitu jago, akhirnya mereka gak bermain terlalu lama dan melanjutkan kembali perjalanan.
"Ayolah kita naik kereta gantung aja jangan nyusahin diri, plis!" Jeongin merajuk karena sumpah dia CAPEK BANGET.
Perasaan mereka makan makanan yang sama, minum air mineral dari mata air pegunungan yang mungkin sama, tapi kenapa tenaga teman-temannya unlimited sih?
Terus ya udah, akhirnya mereka naik kereta gantung.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.