Ragu

889 74 7
                                    

" hai ganteng,makasih udah mau sama cewek cildish ini, sehat-sehat kamu"

_________________

Sore ini Kia dan Dareen sedang berada di pinggir jalan alun-alun Bandung. Bukan hanya Dareen dan Kia,melainkan para abangnya serta teman-temannya untuk membagikan takjil.

Mereka sudah standby di sana dari pukul setengah lima.


Setelah hampir satu jam setengah lamanya membagikan takjil, waku sekarang sudah menunjukkan pukul 17.45,itu artinya mereka harus segera pulang untuk berbuka bersama keluarganya masing-masing.

Sayangnya,waktu mungkin belum mengizinkan mereka berbuka puasa bersama keluarganya.

Adzan magrib berkumandang saat mereka masih di perjalanan. Mau tak mau,mereka harus berbuka di jalan.

" Berbuka disini aja ya,bareng yang lain" ucap Zafran meminta persetujuan. Yap!mereka kini sedang berada di teras masjid.

" Udah disini ajalah,mau dimana lagi coba" ucap Bambang menyetujui

" Abang minta izin sama orang-orang gih" titah Kia yang dibalas anggukan dari Zafran. Zafran pun menghampiri orang-orang yang akan buka bersama di teras masjid. Setelah mendapat izin,Zafran kembali kepada teman-teman nya.

" Selamat berbuka semuanya" seru bapak-bapak dengan kopiah putih di kepalanya.

Setelah membatalkan puasa dengan air,mereka harus melaksanakan shalat magrib terlebih dahulu.

" Gih ambil wudhu" titah Dareen mengelus rambut panjang Kia yang terurai.

" Kalo udah laper,makan aja jangan di tahan" ucap Kia yang diangguki Dareen

" Kia shalat dulu ya" pamit Kia

Tinggallah ia dan Bisma disini.

" Makan gak Ren?" Tanya Bisma pada Dareen

" Ya makanlah" sahut Dareen membuat Bisma girang

" Tapi nanti gue gak tanggung jawab kalo lo diamuk bang Ken" ketus Dareen

" Gue nanya bener-bener" Bisma mendengus kesal.

" Eh Ren,gue pengen tanya sama lo,lo gak ada niatan buat jadi mualaf kan?" Tanya Bisma tanpa beban

" Lo kalo ngomong jangan keras-keras anjir!" Dareen menyumpal bibir Bisma dengan pisang yang hendak ia makan.

" Iye sori elah" ucap Bisma sambil mengunyah pisang

" Jadi gimana?" Tanya Bisma lagi

" Ada,rencananya abis natal nanti" jawab Dareen

" Lo seriusan?mau ninggalin agama lo demi cewek yang baru masuk ke kehidupan lo?" Tanya Bisma yang tidak dijawab oleh Dareen

" Ren!Lo pikir dong!,jadi mualaf itu gak segampang yang lo fikir! Lo harus ngorbanin agama yang dari kecil selalu sama lo,demi Kia?" Tambah Bisma lagi yang tidak dijawab lagi oleh Dareen

" Tuhan selamanya sama lo,Kia?gue gak yakin" kekeh Bisma membuat Dareen tak faham

" Maksud lo?" Desis Dareen tajam

'' Dia gak mungkin nerima perbedaan lo segampang itu,kalo dia bener cinta sama lo,dia gak akan mungkin nyuruh lo pindah agar seagama sama dia" desis Bisma tak kalah tajam

" Lagian lo mau aja sama cewek manja kayak dia" cibir Bisma

" Jaga omongan lo" desis Dareen

" Ren ayolah! Lo tinggal tinggalin dia,cari yang seagama kayak lo,lagian gue tahu betul kalo abang lo gak pernah restuin elo sama Kia. Bahkan dia berbaik hati udah cariin jodoh yang sama kayak lo. Bahkan dia lebih cantik daripada Kia" ucap Bisma membuat Dareen mengepalkan tangannya.

Dareen benci kakaknya. Kakak yang selalu mengatur hidupnya. Kakak yang selalu sok tahu tentang hidupnya. Kakak yang selalu ikut campur permasalahannya.

What?Dareen punya kakak?

Apa Dareen bakal di jodohin sama kakaknya? Terus gimana Kia?

Tanpa mereka sadari,seseorang dibalik pintu masjid ia tengah berkecamuk dengan fikirannya. Ia jadi ragu dengan hubungannya

Hallo!!! Siang semuanya

Jangan lupa vote sama komennya!

Queensha- si permata hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang