" Ini aku, sosok yang menantimu sedari aku disekolah dasar hingga sekarang disekolah kejuruan"
-
---
Demelza pov
Nafasku memburu saat mengetahui siapa yang sedang berciuman ditengah lapangan itu , aku terduduk lemas tak sanggup berjalan lagi mataku memanas
Didetik berikutnya aku melihat Theo menatapku lalu menghajar Draco ditengah tengah ciumannya, sedangkan Pansy berlari menghampiri ku dan membawaku menjauh dari lapangan Quidditch
" Tak apa Demelza, lupakan yang baru saja kau lihat" ucap pansy
Aku hanya menatap nya datar lalu berkata
" Memang apa yang baru saja kulihat?" ucapku membuat Pansy menatapku tak percaya seakan aku benar benar tidak baik baik saja
Anehnya aku yang beberapa menit lalu hampir menangis sekarang sudah biasa saja seperti tidak terjadi apa apa
"Kurasa kau memiliki kepribadian ganda" ucap pansy membuatku terkekeh
" Apa kau benar-benar Pansy?" ucap ku
" Tentu saja kau pikir aku siapa" ucap pansy mengerucutkan bibirnya membuatku kembali terkekeh
"Aku hanya bercanda, Pansy" ucap ku terkekeh seakan lupa dengan yang baru saja kulihat Entahlah, aku hanya tidak ingin terlihat lemah karena Draco
" Theo menghajar nya, seharusnya itu tidak perlu" ucapku
Pansy menatap Demelza tak percaya karena dia mengasihani pemuda itu
" Kau mengasihani nya" ucap pansy
" Tentu saja dia sahabat ku" ucap ku masih menyunggingkan senyum kepada nya
" Dia tunanganmu" ucap pansy
" Itu belum diresmikan, berarti dia masih bebas mencium jalang mana pun" ucap ku masih berusaha tersenyum
Pansy memeluk ku dengan erat seakan dia yang diselingkuhi
" Berhenti lah bersikap seperti ini dihadapan ku" ucap pansy melepas pelukannya lalu mengguncang tubuhku
" Kau menyakitiku" ucap ku terkekeh
" Aku serius , Demelza! Berhentilah berpura pura tidak terjadi apa apa dan berhenti lah bersikap kuat dihadapan ku" ucap pansy penuh penekanan
Aku menatapnya dengan mata memanas lalu memeluknya erat
" Apa yang kurang dariku, mengapa dia selalu menyakiti ku" ucap ku terisak dipelukan pansy