"Selamat siang, apa kau menyukai bunga?"
"Saya menyukai Ran."
"Ya? Tapi saya bukan bunga."
"Ran berarti bunga anggrek kan? Saya mau Ran."
"Maaf tuan, Ran yang berdiri disini tidak bisa dijual."
"Saya bukan membeli, saya melamar."
"......"
.
.
.
.
.
...
Pemberkatan berlangsung hening, (y/n) sah menyandang nama Nanami sekarang.
Udara tak lagi terasa hangat. Pipi (y/n) mulai menampakkan rona merah sebagai bukti tubuhnya mulai mencoba melepas panas agar tetap menjaga suhu asli tubuhnya.
(Y/n) mengangguk dan membiarkan Nanami menuntunnya masuk kedalam mobil. Mobil dengan hiasan bunga khas melaju di jalanan. Pegangan tangan Nanami tak mengendur sedikitpun. (Y/n) mulai merasakan detak jantungnya menggila secara perlahan.
Rombongan sampai di kediaman Nanami. (Y/n) menatap takjub rumah dua lantai bergaya minimalis itu. Meski sudah pernah ke sini sekali karena paksaan seseorang, (y/n) masih tidak bisa melepaskan kekagumannya pada taman dengan rumput yang dipangkas rapi dan beberapa tanaman azalea merah muda yang tumbuh subur disudut halaman.
Nanami melirik kearah (y/n) yang menggunakan kimono pernikahan. Ditangannya terdapat surat juga bunga carnationputih dan baby breath.
"Kenapa tidak anggrek?" bisik Nanami ditelinga (y/n). Nanami menarik pan tangan (y/n) memasuki pekarangan rumah dan menatap anggota keluarga Ran yang berdiri didepan pagar rumah. Mereka mendoakan keduanya agar mendapatkan kelancaran dalam berumah tangga.
(Y/n) membalas bisikan Nanami dengan berjinjit sedikit, "carnation putih berarti cinta abadi, aku harap perasaan yang aku miliki padamu akan abadi dan baby breath berarti ketulusan. Aku ingin tidak ada penyesalan diantara kita ketika hubungan ini berjalan, Kento-san."
Nanami menatap mata (e/c) dalam, tidak menyangka semua keinginan (y/n) tertuang pada dua bunga ditangannya. Nanami mengulas senyum tipis dan mengecup kening (y/n) disaksikan oleh banyak orang.
Beberapa cuitan terdengar dari teman-teman yang diundang Nanami. Laki-laki berambut putih terlihat mencolok dan meneriaki sesuatu, "ditunggu video unboxingnya, gan!"
Urat halus tercetak di kening Nanami, mata pria itu menatap tajam senpaiminus akhlaknya itu. Beberapa muridnya yang lain menarik laki-laki berambut putih itu menjauh sebelum ada adegan berdarah yang melibatkan pengantin baru.
Nanami menghela nafas saat merasakan tarikan kecil dari (y/n). Mencoba bersabar akan tingkah Gojou Satoru yang jauh dari kata normal.
Nanami mengulas senyuman ramah pada tamu undangan juga keluarga yang hadir dan membawa (y/n) kedalam rumah, meninggalkan orang-orang yang mulai pulang satu persatu ke rumah mereka setelah menghantarkan pengantin.
Nanami memandu (y/n) menuju kamar yang langsung menyatu dengan taman belakang.
Keduanya duduk berhadapan. Nanami menutup mata lalu membukanya dan menatap (y/n) intens.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Kedua tangannya dikepal di atas paha, "(y/n)-san." panggil Nanami.
Kegugupan menyerang (y/n), "ya, Kento-san?"
Tangan Nanami terjulur membuka tudung pernikahan yang dikenakan (y/n). Tangan Nanami yang lainnya mengambil bunga yang ada digenggaman (y/n).
Nanami mengulas senyum tipis menatap (y/n) nya. "Kau terlihat cantik."
Semu merah muncul dengan jelas di pipi dan telinga (y/n), "te-terimakasih."
Nanami menangkup wajah (y/n) dan menyatukan kening keduanya. "Aku harap... Kau tidak akan bosan denganku."
(Y/n) menggeleng pelan, "kalau aku bosan, aku tidak mungkin menerima pinanganmu dan lebih memilih melajang tanpa hubungan yang pasti."
Nanami tersenyum, kepalanya menunduk dan mengecap bibir manis (y/n). "Itu pilihan yang bijak."
Nanami kembali mencium bibir (y/n), kini lebih dalam dan membuat perempuan itu mengalungkan tangannya ke leher Nanami.
Nanami melepas ciumannya. Saliva menjadi penghubung bibir keduanya. "Sebaiknya kita mengganti baju dulu. Kimono sedikit menyesakkan di bagian pinggang dan dada." ucap Nanami tersenyum tipis.
(Y/n) mengangguk dan membiarkan pria itu membawanya didalam gendongan menuju kamar yang akan keduanya tempati mulai dari sekarang.
"Jangan ragu-ragu untuk melibatkan ku di setiap tindakanmu (y/n)-san," Nanami menatap (y/n) yang ada di gendongannya. "Karena aku suamimu sekarang dan selamanya."
. . .
. . .
. . .
T B C
. . .
. . .
San: unboxing gak ya? Kemarin soalnya dah ada naenanya :''')
