⸙ 10

4.3K 691 106
                                    

Semua yang ada diruangan mendengarkan ucapan Nanami dengan serius. Ayah (y/n) sedikit mengerutkan keningnya.

"Kau punya apa sampai berpikir bisa menikahi anakku?"

Nanamin terbatuk kecil, tenggorokannya sedikit serat ditanya oleh calon ayah mertua. "Apa yang dibutuhkan anak (y/n)-san bisa saya usahakan untuk memenuhinya."

Jawaban yang sedikit rancu karena ibu (y/n) terlihat menghilangkan rawut wajahnya dan menatap Nanami tajam. Sedikit tidak menyukai sikap kaku Nanami yang menurutnya membuat Nanami terasa lebih tua dari sang suami.

"Apa kau tidak bisa lebih luwes lagi?" tanya ibu (y/n). "Aku jadi seperti tengah berbicara dengan kakeknya (y/n). Kaku dan menyebalkan."

Nanami terhenyak kecil lalu menatap (y/n) bingung. (Y/n) yang mengerti kode Nanami langsung mengambil alih pembicaraan.

"Okaa-san, Kento-san memang seperti ini kalau bersama orang yang belum terlalu dia kenal. Aslinya dia baik dan tidak kaku kok." ucap (y/n) menjelaskan.

Kenichi menatap kakaknya bingung, "kok kakak tahu dia aslinya tidak kaku?"

"Ya... Karena aku sudah kenal Kento-san cukup lama." jawab (y/n) menggaruk pipi kanannya.

Tangan kiri (y/n) yang tadi menyentuh punggung tangan Nanami terangkat dan menyentuh pelan pipi Nanami. Nanami yang disentuh tiba-tiba seperti itu, langsung kelabakan dan memperlihatkan rona merah tipis diwajahnya.

"Tuh! Tidak kakukan?"

Dua adik (y/n) selain Kenichi menatap Nanami berbinar, "wah! Onii-san malu!"

Nanami menutup wajahnya dengan punggung tangan, sedikit resah dengan kedua adik (y/n) yang menatapnya lekat dari dekat.

"Yuu, Eri, jangan mengganggu onii-san." ucap Kenichi.

"Onii...san?" tanya Nanami bingung. Dia mengerti kalau dua adik (y/n) yang lain menyebutnya onii-san, tapi Kenichi? Apa anak itu sudah memberi restu untuknya?

"Kau kan mau menikah dengan kakakku, jadi otomatis kau juga jadi kakakku." jelas Kenichi menarik Yuu dan Eri mendekat padanya.

Nanami terkesima dengan cepatnya adik-adik (y/n) menerimanya. Terlalu lancar sepertinya bagi Nanami.

Teh yang tersaji diminum oleh ayah (y/n). Tangannya meletakkan kembali setelah menyesap sekali teguk teh hijau. "Yah, aku tak masalah selama putriku bahagia."

Ibu (y/n) terlihat menakutkan alisnya, "sudah begitu saja? Kukira kau mau menanya lebih dalam lagi tentang calon suami (y/n)."

Ayah (y/n) mencebik kecil dan menengadah menatap langit-langit ruangan, "tidak mau ah! Itu merepotkan, aku percaya pilihan putriku, kenapa aku harus ragu?"

Ibu (y/n) menghela nafas, "baiklah, kami setuju saja. Tapi kapan kalian akan menikah?"

(Y/n) menatap Nanami, Nanami juga ikut menatap (y/n). "Maunya kapan?" tanya (y/n)."

"Awal musim dingin bagaimana?"

(Y/n) mengangguk, "oke."

.
.
.

Nanami bermain bersama sikembar Yuuka dan Erika ditaman sedangkan (y/n) berdiskusi bersama ibunya diteras rumah. Ayahnya sudah kabur entah kemana, berkata merepotkan kalau mengurus segala hal yang berhubungan dengan pernikahan dan menyerahkan segalanya kepada (y/n) dan ibunya.

"Kalau diawal musim dingin, kita tidak bisa pakai konsep garden." ucap sang ibu menatap beberapa konsep yang ditulis (y/n). "Kita juga tidak bisa menggunakan taman rumah karena pasti akan sangat dingin kala itu. Penghangat memang tidak terlalu mahal, tapi para tamu pasti akan menderita sembelit karena udara dingin."

(Y/n) mencoret dua konsep pesta pernikahannya yang tertulis didalam kertas. "Kalau begitu, sewa gedung lebih mudah ya?"

Ibunya mengangguk, "ya, akan kucarikan wedding organization nya. Kau dan Nanami-san mengurus pakaian."

"Um... Aku berencana menggunakan pakaian kimono pernikahan saja, Okaa-san."

Ibunya mengangguk, "ya, itu tak masalah. Warna putih cocok untukmu."

(Y/n) tersenyum lebar mendengar ucapan ibunya. Tangannya kini beralih ke jari manis tangan kirinya. Kurang dadi satu bulan lagi menuju pernikahan yabg terhitung sangat mendadak ini.

(Y/n) menatap Nanami yang dijahili oleh kedua adik kembarnya. Mengulas senyum dan tertawa kecil melihat Nanami yang dibuat kesusahan mengikuti tingkah Yuuka dan Erika.

Tanpa mereka sadari, waktu berjalan cepat dan matahari sudah digantikan oleh rembulan dilangit.

(Y/n) berjalan bersama Nanami dipesisir pantai. Nanami mengajaknya kepantai sehabis dari rumah keluarga Ran. Keduanya menatap pantulan bulan diatas air laut. (Y/n) sedikit bersenandung pelan.

Nanami melirik (y/n) dari sudut matanya. Membawa perempuan itu menuju satu tempat yang sudah dia siapkan jauh hari.

Keduanya berhenti didepan meja yang diberi beberapa lilin dan bunga anggrek diatasnya, dengan sepasang kursi yang saling berhadapan. Nanami menarik kursi dan meminta perempuan itu duduk disana sementara nanami berjongkok didepan (y/n).

"(Y/n)-san," panggil Nanami. Tangannya mengelus pelan buku-buku jari (y/n). Wajah (y/n) sedikit memanas diperlakukan manis oleh Nanami.

"Ya?"

Nanami mengambil nafas dan menghembuskannya pelan. Tangannya merogoh kotak yang ada didalam saku. Tan menarik tangan kiri (y/n).

"Aku tidak pandai berkata manis," ucap Nanami serak. Tangannya memasangkan cincin perak dijari manis (y/n). "Tapi aku harap kau tidak akan bosan dengan sikap kaku ku saat kita sudah menikah nanti." nanami mengecup pelan jemari (y/n) dan meminta (y/n) memasangkan cincin yang satunya kejari Nanami.

Mata Nanami menatap mata teduh milik (y/n). Senyum tipis tersungging dibibir Nanami, "aku ingin kau selalu mengatakan apapun yang kau keluhkan dari sikapku nantinya. Jangan ragu mengatakannya, (y/n)-san. Karena dengan begitu aku bisa memperbaiki sikapku agar bisa membuatmu semakin nyaman."

Suara serak Nanami membuai (y/n), setetes air mata lolos dari tempatnya. Senyum lebar (y/n) terpampang, Nanami membawanya kedalam dekapan hangat.

"Hai', Kento-san." lirih (y/n).

Nanami menyembunyikan wajahnya diceruk leher (y/n). Membiarkan debur ombak menghiasi pendengar keduanya.

Nanami merasa teramat senang saat ini. Tangannya dan (y/n) bertautan.

.
.
.

.
.
.













Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








.
.
.

T
B
C

.
.
.

.
.
.

San: plis, aku kesambet apa sih bikin adegan uwu terus T<T

.
.
.

Btw, dikit lagi tamat uyeyyyy 💕

.
.
.

.
.
.

See you next chapter 😗

7 Februari 2021

✔ ⸙ Hanataba (N.Kento x Reader)Where stories live. Discover now