Ryujin sibuk mondar-mandir dari tadi. Sibuk memindahkan kardus-kardus yang isinya barang-barang lama tak terpakai. Ryujin sendirian di rumah. Mama dan papa nya pergi, begitu juga dengan Kak Yugyeom.Dan disinilah Ryujin. Membereskan semua kekacauan ini sendirian. Saat melihat tumpukan buku, Ryujin langsung ingat dengan kumpulan novel-novel lama nya yang entah diletakkan di mana oleh sang ibu.
Mamake
ryujin:
mamamamake:
Kenaparyujin:
mama naroh novel aku dimanamamake:
Novel yang manaryujin:
ya novel akumamake:
Novel kamu kan bykryujin:
ih novel yg itu ma
gatau jaman kapan aku lupa
kan mama yg beresinmamake:
Cari di atas lemari coba
Mama jg luparyujin:
oke dehRyujin meletakkan ponselnya di kasur lantas berdiri beranjak mendekati lemari. Ia menarik kursi di samping tempat tidur nya sebagai alat untuk berdiri. Ada banyak kardus di atas lemari. Tangan Ryujin memeriksa kardus itu satu-satu, mencari kardus berisi novel novel lama nya.
"Nah ini!"
Ryujin turun lalu meletakkan kardus itu di kasur nya. Melihat novel itu satu persatu. Cewek itu terkekeh geli. Novel yang di baca nya memang novel khusus anak-anak.
"Ini novel jaman sd kali ya?" Ryujin kembali membaca novel novel itu bergantian. Sesekali gadis itu tertawa. Berpikir bagaimana bisa dulu dia membaca novel se-cringe ini.
Tangan nya kembali masuk ke dalam kardus mencari novel berikut nya. Ryujin mengernyit saat merasakan tangan nya memegang sesuatu. Bukan buku.
Ryujin mengambil benda itu. Oh, bingkai foto. Ada dia dan Yugyeom di dalam foto itu. Foto masa kecil. Yugyeom merangkul Ryujin sambil tersenyum ke arah kamera. Begitu pula dengan Ryujin.
"Ini umur lima atau enam ya?" Ryujin jadi bertanya-tanya sendiri. Di foto itu, dirinya masih terlihat sangat kecil dan imut. "Ah, sekarang gue juga masih imut kali."
Selanjutnya Ryujin mengkerutkan kening, melihat ada bocah laki-laki yang berdiri di sebelah Yugyeom di dalam foto itu. Mereka berdua saling merangkul satu sama lain.
"Temen nya kak Yugyeom?"
Ryujin yang penasaran langsung membalik bingkai foto itu. Di belakang nya ada sebuah tulisan.
Jaemin, jangan lupain kita ya!
"Hah?" Ryujin makin mengkerutkan keningnya. "Jaemin? Na Jaemin?" Kemudian gadis itu membuka aplikasi WhatsApp nya. Mencari kontak Jaemin lalu melihat foto profil cowok itu. Ryujin membandingkan kedua foto tersebut.
Ryujin meneguk ludah nya, "mirip.. senyum nya sama." Gadis itu jadi teringat kembali ucapan Jaemin beberapa waktu lalu. Hampir di tiap percakapan, Jaemin slalu menyelipkan kata 'lo nggak ingat?'
Ryujin kira, Jaemin hanya bercanda. Karena yang ia tahu, laki-laki itu memang konyol sejak hari pertama menginjakkan kaki disekolah nya.
Selang empat detik, gadis berambut pendek itu tersentak. Ada satu panggilan masuk dari seseorang.
Beomgyu is calling....
***Ryujin membuka pagar rumah nya, terlihat Beomgyu yang masih berdiri di samping motor besar nya.
"Motornya masukin aja."
Beomgyu mengangguk lalu menuntun motor nya masuk ke halaman rumah Ryujin. Cowok itu mengekori Ryujin untuk duduk di kursi ruang tamu.
"Nih, buku nya." Beomgyu menyerahkan buku itu ke hadapan Ryujin.
Ryujin manggut-manggut, "Padahal bisa balikin besok di sekolah."
Beomgyu tertawa kecil, "Gapapa, sekalian lewat."
"Padahal catetan gue nggak lengkap, lho. Kenapa lo minjem buku gue?" tanya Ryujin kepo.
Beomgyu mengeluarkan buku lagi dari tas nya, "gue juga pinjem punya Lia."
"Ohhh..." Ryujin manggut-manggut kembali. Beomgyu menyerahkan buku milik Lia ke Ryujin, "titip di elo aja ya. Gue nggak tau rumah Lia."
"Oke." Ryujin mengangguk. Kemudian gadis itu menunduk, mengetik sesuatu di ponsel nya. Beomgyu juga jadi ikut diam.
"Ryuㅡ"
"Eh, iya! Lupa kan gue. Bentar ya, gue ambilin minum. Mau minum apa?"
"Apa aja dah. Lo di rumah sendirian ini?"
"Iya, pada pergi." Ryujin meletakkan ponsel nya di atas meja lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan Beomgyu minum.
Cowok itu cuma mengangguk-ngangguk saja. Tapi kening nya mengernyit saat melihat ponsel Ryujin masih menyala. Beomgyu bisa melihat jelas apa yang ada di ponsel Ryujin saat itu.
Jaemin
ryujin:
jaeminnnnn
woiiiii jaeminTak sadar, satu tangan Beomgyu mengambil ponsel itu lalu melakukan sesuatu yang tak seharusnya dia lakukan. Mumpung Ryujin belum kembali, dengan cepat Beomgyu mematikan ponsel itu lalu menaruh nya kembali di atas meja.
Ryujin datang dari arah dapur. Membawa satu gelas minuman, "Nih, gue bikinin es teh aja ya."
Beomgyu mengangguk kecil, "Makasih."
Jaemin
anda telah menghapus pesan ini
anda telah menghapus pesan ini•••
YOU ARE READING
[✓] Delayed Love
Fanfiction[ END - REPUBLISH ] Shin Ryujin. Gadis tomboy berdarah Bandung itu terkenal karena sifatnya yang selalu ceria setiap hari. Ryujin seperti tak pernah kenal yang namanya 'galau'. Tapi hari itu, kelas nya kedatangan murid baru. Laki-laki tampan yang ka...