Bagian - 25

486 56 3
                                    


Satu bulan berlalu, Alea sudah bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Setiap kali ia bertemu dengan Doyoung pun ia sudah bisa mengendalikan sikap dan perasaannya. Jika ditanya, apa dia masih memiliki perasaan dengan Doyoung atau tidak? Jawabannya sudah pasti, masih. Itu bukan hal mudah untuk Alea lakukan, sebab bagaimanapun dia dan Doyoung pernah merajut kisah bahagia bersama sebelum masalah itu ada.

Untuk bagaimana keadaan Doyong sekarang, Alea tidak tahu. Lebih tepatnya tidak mau tahu.

Hari ini bertepatan dengan Ujian Kenaikan Kelas. Alea senang karena ia satu ruangan dengan kedua temannya, tapi ia juga merasa sial karena harus berada disatu ruangan dengan Doyoung dan Qila.

Metode yang dipakai oleh sekolah memang seperti itu, hampir setiap tahunnya di Ujian Kenaikan Kelas, dari kelas sepuluh hingga kelas dua belas itu diacak.

"Makasih, Jae." ucap Alea, saat turun dari mobil Jaehyun yang sudah tiba disekolah.

Omong-omong soal Jaehyun, Alea memang mulai dekat dengan laki-laki itu sejak seminggu lalu mereka belajar bersama dirumah Yeji.

"Sama-sama, nanti kalo lo balik duluan tungguin ya?"

"Iya-iya, gak mungkin lah gue ninggalin supir gue sendiri." kekeh Alea.

"Sialan lo, yaudah sana ke kelas duluan. Gue mau keruang osis dulu."

"Okke."

Alea menyeret langkahnya menelusuri koridor utama, seorang diri. Disana ramai siswa-siswi yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang membaca buku, mengobrol, atau hanya sekedar menunggu teman mereka yang belum sampai.

"Alea!" panggil Ryujin, dari ujung koridor dengan suara yang sangat menggelegar.

"Jin? Yeji mana?"

"Belum dateng. Lo dateng sama siapa? Jaehyun lagi?"

"Iya."

"Udah moveon nih?"

"Apaan sih. Ke kantin aja yuk? Sambil nunggu bel."

"Ngalihin pembicaraan nih?"

"Ryujiiiiin!"

Ryujin terkekeh, "Ayo-ayo kita ke kantin."

Mereka berjalan beriringan menuju kantin, namun saat sampai didepan pintu kantin Alea menatap seseorang yang berdiri tidak jauh darinya.

Mereka berjalan beriringan menuju kantin, namun saat sampai didepan pintu kantin Alea menatap seseorang yang berdiri tidak jauh darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata mereka bertemu, dan senyum simpul yang sudah satu bulan ini tidak ia lihat itu mengembang dengan sempurna. Alea tidak membalasnya, melainkan langsung membuang tatapan kearah lain.

Ryujin yang menyadari hal itu hanya diam, sambil memutar bola matanya jengah. "Lo mau pesen apa? Biar gue pesenin." ucap Ryujin, guna mengalihkan pandangan Alea dari Doyoung. Alea bergerak kikuk menatap Ryujin, "Samain aja sama lo."

ALEA || KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang