Bagian - 10

612 80 17
                                    

Hari berikutnya, Doyoung datang kembali untuk memeriksa keadaan Alea. Doyoung pikir gadis itu masih diam diatas kasurnya, tapi ternyata saat Doyoung sampai dia sedang duduk dihalaman depan sambil mengobrol dengan Biru.

"Assalamualaikum."

Alea dan Biru menoleh secara bersamaan, "Hai Kak." sapa Biru sambil tersenyum.

"Hai."

"Lo ngapain kesini? Bukannya ini masih jam sekolah?"

"Dipulangin cepet, guru-guru ada rapat mendadak."

Alea hanya ber-oh sambil menganggukkan kepalanya.

"Lo gimana? Udah gak pusing?" tanya Doyoung sambil memegang kening Alea, guna memeriksa suhu tubuh gadis itu.

"Udah nggak kok, besok juga gue udah bisa sekolah."

"Nggak, lo harus bener-bener pulih dulu baru boleh sekolah."

"Doyoung mending lo tanya adek gue, apa aja yang udah bisa gue lakuin hari ini."

Doyoung tidak bersuara, tapi matanya mengarah pada Biru yang kini juga menatapnya. "Kak Ale udah bisa bantu Bi Lila cuci piring, siram tanaman, naik-turun tangga, sama lari-larian."

"Hah? Lari-larian? Ngapain?"

"Tadi pas habis siram tanaman, ada kucing anggora nyasar kerumah. Terus karna Bunda lagi gak ada, kak Ale bawa dia masuk. Pas masuk, kucingnya kaget liat patung harimau Ayah yang ada dimeja depan. Alhasil dia lari-lari didalem rumah, terus dikejar deh sama Kak Ale." jelas Biru.

Alea sendiri hanya tersenyum saat Doyoung menatapnya dengan tatapan sengit. "Lo tuh emang ngeyel banget kalo dibilangin, lo tau gak sih sebahaya apa bulu kucing buat cewek? Apalagi lo lagi sakit!"

Alea hanya diam, "Yauda iya maaf. Lagian kucingnya gemes Doy, nih lo mau liat? Gue sempet foto dia sebelum dia kabur tadi." ucap Alea, sambil mengeluarkan ponselnya, dan memberitahu foto kucing itu pada Doyoung.

"Lucu banget kan?" tanya Alea, dan Doyoung hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lucu banget kan?" tanya Alea, dan Doyoung hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Memang kucing yang ditemui Alea itu sangat-sangat menggemaskan, tapi akan banyak resiko yang harus Alea tanggung jika ia sering-sering bersentuhan dengan hewan mamalia itu.

"Alea tapi tetep aja--"

"Sttttt, mending kita masuk. Bi Lila baru bikin puding mangga soalnya."

Doyoung duduk disofa ruang utama rumah Alea, sedangkan Alea berlari kedapur untuk mengambil puding kesukaannya.

"Tadaaaaaa." pekik Alea, saat kembali dengan tangan yang membawa satu piring besar berisi puding mangga.

"Kak, aku makan dikamar aja ya. Sekalian mau ngerjain tugas soalnya." ucap Biru.

"Yaudah sana, yang bener ya belajarnya."

ALEA || KIM DOYOUNGWhere stories live. Discover now