Okai... (°-° )(?)

160 9 6
                                    

....

Mari kita lihat sejenak gambar Author ini. Memang belum semua OC tapi ini cuma mochi-nya mereka.

Udah lama ga update chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udah lama ga update chapter... Kuliah  masih lumayan... Tapi semangat buat nulis agak menghilang... Aku pengen cepet update tapi mau tulis apa itu sebuah pertanyaan yang harus dijawab dulu...

Xero : "Banyak cingcong lu, skuy lanjoot."
Author : "Sabar napa, tak panggil Xiel tau rasa lu!"
Xero : "Weh! Jangan panggil dia donk! Ampun!"
Aurora : "Kamu takut banget sama pacar kamu? Apa pacaran tu seserem itu ya?"
Xero : "Bukan gitu... Tapi-"
Xiel : *hug Xero* "Xero~ I need your help please~"
Xero : *blushing* "What? Now.... Thor bantuin......"
Author : "Rasain kena karma."
Aurora : "Aku jadi tambah bingung dengan dunia pacaran."

Skuy... Lanjut

_______________________________________

.
.
.

-Aurora POV-

Aku ga habis pikir tentang hari dimana aku akan menjadi maid buat melunaskan denda. Aku juga kaget Kak Neth bisa ada disini dan bikin suasana tambah kacau.

Pengen rasanya menghilang dari sini dan kembali ke rumah kakek, menjalani kehidupan biasa. Bukan berhubungan langsung dengan orang yang dicatat dalam sejarah.

Aku menghela nafas sambil melihat dengan bosan hamparan salju dari dalam mobil bersama Russia.

"Bored?" Tanya Russia.

"Maybe... I just... Don't know what to say to everyone that I become a maid to your family." Ucapku mengelak untuk berbicara kalo aku pengen pulang ke rumah. Lagian aku juga udah pernah bilang gitu.

"Don't worry, it will be alright. They will understand, I'm understand it." Jawabnya.

"If you want the truth, I don't like when my father said you became a maid." Lanjutnya.

"You don't like it?" Tanyaku.

'Aku kira dia setuju-setuju aja.' Pikirku.

"Yeah, because I don't want you have a job. I'm afraid you get sick again, like the other day when we go to park in middle of night. I didn't want you get hurt. But I know you have a fine to pay for, so if you have any problem please let me know and I will be happy to help." Balasnya yang lumanyan panjang.

Aku hanya tersenyum dan tertawa kecil saat Russia khawatir tentang kesehatanku. Bukan untuk menyepelekan hal itu, hanya saja aku baru sadar kalau seseorang yang aku anggap dekat pasti khawatir sekali dengan diriku yang rentan sakit. Itu membuatku senang ada yang perhatian denganku.

'Apa ini yang kakek bilang kalau aku punya teman pasti mereka perhatian denganku.' Batinku teringat dengan perkataan kakek.

"I glad you said that. Thank you, Russia." Ucapku tersenyum kepadanya.

[DISCONTINUED] Haruskah Aku Disini? 😑 (Countryhumans x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang