Yang Aku Mau

206 20 25
                                    

Author : "Rara?"
Aurora : "........."
Xero : "Si Rara napa nih?" *wave* "Rara?! Oy!"
Aurora : "........."
Author : "Perasaan gue ga enak nih."
Xero : "Oy, Ra! Bangun!"
Aurora : *liat ke Author dan Xero* "......."
Author : "Kamu ga papa?"
Aurora : *nulis sesuatu* "'Sedang emotionless'."

.
.
.

"Well... kayaknya Si Rara lagi horror mode so.... dia agak kurang ceria hari ini. Walaupun dia bisa senyum dalam mode itu tapi ya ngeri gitu."

-Author note-

Ga usah banyak cing-cong, skuy lanjoot...

Enjoy the chapter...
.
.
.

____________________________________

-Aurora POV-

Mereka berdua menatapku. Semuanya melihatku dengan tatapan yang berharap sekali kepadaku. Ini yang selalu aku temui dalam semua yang aku temui, semua berharap dapat keuntungannya masing-masing. Tapi memang seperti itu, aku tidak punya banyak pilihan di dunia ini.

Aku menghela nafas.

"If you want to know what I wanted is just simple thing." Ucapku mulai beropini. Semua orang yang di ruangan itu melihat ke arahku yang membuatku agak nervous.

'Fokus Rara bicara aja!'

.
.
.

"I just want to die in good way." Jawabku yang membuat mereka terkejut.

"I know... I know... It's weird thought of me, so don't worry about it. Anyway, I don't mind to live with anyone. I just wanna live in peace. Maybe if I always alone when I arrive in this time, I just want to live and no one can know i'm here. It's impossible now because I have already be founded." Jelasku sambil melipat tangan.

"I want to ask something, What's the choice?" Aku bertanya kepada kedua negara itu.

"Well... he take you or I get the agreement." Ucap Kak Neth singkat.

"No, I mean, What's the agreement?" Aku mulai menggali informasi yang ada.

"Pay the fine." Jawab Soviet.

'Ah!yes, denda karena aku sebagai pelanggar batas negara. Itu pasti denda yang banyak, apalagi pelanggar batas itu dendanya penjara seumur hidup ya?'

"I'm the one who break the borders, right? Why he must pay the fine?" Tanyaku.

"Because you're his people he said." Jawab Soviet. Aku menoleh ke Kak Neth.

"Kak Neth napa ngomong gitu?" Aku panik.

"Ehehehe... sebenarnya aku udah buat surat kewarganegaraan pas ada berita tentang kamu jadi aku buat deh, itu juga karena yang dulu pasti udah ga valid lagi." Jelas Kak Neth malah cengengesan.

.
.
.

( =_=")💢

'Anj*r, sumpah ni orang ya! Bikin masalah jadi tambah masalah!'

"Lha.... aku malah nambah beban ke Kak Neth. Aku tinggal disana kan cuma buat tempat tinggal sementara aja, Kak." Aku mulai emosi. 😡

"Aku cuma pengen kamu tinggal di Belanda aja, Ra. Kaya dulu lagi." Kak Neth malah ngerengek.

"Bukannya buat misahin aku ama Kak Indo." Singgung aku.

"Awalnya rencanaku emang gitu, tapi sekarang engga gitu." Kak Neth berbicara dengan hati-hati. Aku menghela nafas panjangggg....

'Aseman aseman, Pengen rasanya mengeluarkan umpatan demi umpatan.'

"Gimana sama ayah Kak Neth? Kan dia ga suka ama aku." Ucapku mengalihkan pembicaraan.

[DISCONTINUED] Haruskah Aku Disini? 😑 (Countryhumans x OC)Where stories live. Discover now