6. JINNY

485 100 7
                                    

"Ketok pintunya." kata Chae

"Lu aja deh gue takut." Dahyun mundur ke samping Cuwi

"Takut kenapa sih? Ih!" Chae kesel tapi tetep ngetuk pintu kayu yang didepannya itu.

Chae, Cuwi, ama Dahyun udah sampe dirumah Jinny. Dari sekolah cuman 15 menit. Setelah pintu diketuk, seseorang dari dalam mulai membukanya.

"Siapa ya?" tanya orang itu

"Halo tante, ini saya Dahyun. Inget gak? Kan waktu itu pernah kerja kelompok disini." kata Dahyun sambil menyalimi tangan yang Cuwi dan Chae duga emaknya alm Jinny.

"Eh iya Dahyun, tante inget. Ada apa kesini?" tanya mama Jinny

"Hmm.. Sebelumnya boleh gak Dahyun sama temen-temen masuk dulu ke dalem? Gak enak tan kalau di denger tentangga, penting soalnya." kata Dahyun

Mama Jinny mengiyakan dan memperislahkan mereka masuk.

"Jadi? Kalian mau ngomong apa?" tanya Mama Jinny saat mereka udah duduk di sofa.

"Temen saya Chaeyoung menemukan handphone Jinny dikamar mandi, saya dan teman-teman saya ingin mencari tau mengapa hm... Itu.." Dahyun terbata-bata, dia gak enak ngomongnya sama Mama Jinny.

"Gak apa-apa katakan saja." kata Mama Jinny

"Maaf banget tan, maksud saya dibalik kematian Jinny saya rasa ada yang janggal. Hmm... Kalau boleh bilang katanya... Jinny mati dengan luka yang sepertinya diciptakan akibat benda tajam. Saya tau detektif pasti sedang menyelidiki masalah ini, tapi kami ingin membantu. Itu juga kalau boleh, soalnya kami sudah menemukan handphone Jinny. Kalau boleh juga kami ingin memeriksa handphone ini, kami rasa di handphone ini ada petunjuk yang Jinny tinggalkan." ucap Dahyun hati-hati.

"Dan juga... Saya mau bayar utang saya lima ribu ke Jinny." lanjut Dahyun

Cuwi dan Chae hampir aja ketawa kalau mereka gak tau situasi dan kondisi, tapi untungnya mereka bisa tahan.

"Baiklah, saya rasa saya bisa mempercayakan kalian. Dan untuk hutang Dahyun ke Jinny, tidak usah dibayar." kata Mama Jinny

"Beneran tan?" tanya Dahyun

Mama Jinny mengangguk.

"Makasih banget tan. Kalau begitu kami permisi untuk segera menyelidiki kasus ini." kata Dahyun lalu pamit pergi diekori Chae dan Cuwi.

Dikamar Cuwi, mereka lagi nyemil sambil nunggu handphone Jinny keisi baterainya.

"Udah lima puluh persen, cabut aja lah ya orang kita mau cari petunjuk bukan main game." kata Dahyun terus diiyain sama Chae dan Cuwi.

Setelah handphone Jinny dicabut, Dahyun menyalakannya. Nunggu lagi, pas udah nyala langsung Dahyun ngebuka handphone Jinny. Tapi ternyata di sandi.

"Ya Allah ribet banget mecahin kasus doang. Mendingan gue nontonin detektif conan aja kalo gini mah." kesel Dahyun

"Lu yang mau mecahin kasusnya, kalau ngerjain sesuatu tuh jangan setengah-setengah." kata Chae

"Udah jangan berantem." Cuwi ngelerai Chae dan Dahyun.

"Terus ini gimana dong? Mental breakdance deh gue." kata Dahyun

"Tau tanggal lahir Jinny?" tanya Cuwi

"16 November 1999." jawab Dahyun

"Dari mana lo tau?" tanya Chae

"Tau lah, kan dia temen gue." jawab Dahyun

DANDELION | TWICE MAKNAE LINEWhere stories live. Discover now