3. DUGAAN

527 112 9
                                    

"Lu masih belum nemu adiknya pak Lee?" tanya Chae ke Dahyun.

Hari ini hari Senin, Cuwi, Dahyun, sama Chae lagi ada ditempat mereka biasa kumpul. Kamar Cuwi. Murid-murid SMA Starlight diliburkan karena pak Lee yang meninggal, dan hari ini juga bakalan ada sidang penjatuhan hukuman untuk Suzy. Kasus Pak Lee belum selesai juga, Cuwi mau nyerah aja rasanya. Dia sampe ga bisa tidur mikirin ini kasus. Kayaknya perkataan Chae ada benernya, kalau misalkan si Suzy ini lah yang ngeracunin Pak Lee.

"Belum," jawab Dahyun

Cuwi cuman manggut-manggut kecil, pasrah dia. Emang dari awal Cuwi gak punya pengalaman mecahin kasus gini.

"Tapi gue dapet alamat rumahnya." lanjut Dahyun

"Demi kepala kotak Adu du. Beneran?" Cuwi tiba-tiba semangat denger omongan Dahyun. Dia serasa jiwanya masuk lagi ketubuh dia.

"Iya." jawab Dahyun

"Mau kerumahnya?" tanya Chae

Cuwi sama Dahyun langsung manggut-manggut kayak pajangan yang ada dimobil.

"Dahyun, kapan sidang mbak Suzy bakalan dimulai?" tanya Cuwi

"Yang gue denger jam 12 siang. Tapi katanya sih gak tepat jam 12, karena mulainya abis makan siang gitu." jawab Dahyun

"Sekarang jam berapa?" tanya Cuwi

"Sebelas lewat." jawab Chae

"Kita kerumah adik Pak Lee sekarang. Kalau emang mbak Suzy bukan pelakunya kita bisa ngungkap ini semua ketika sidang penjatuhan hukuman untuk mbak Suzy berlangsung. Kalau gak makan waktu yang lama kemungkinan kita bisa ngasih info ini lebih cepet dari jadwal sidangnya." kata Cuwi

Dahyun sama Chaeyoung ngangguk ngerti. Terus mereka langsung siap-siap buat kerumah adik pak Lee.

"Lo serius ini rumah adeknya pak Lee?" tanya Chae pas mereka ada didepan gerbang alamat yang katanya Dahyun itu alamat rumah adik pak Lee.

"Yang gue tau dari temen gue si gitu." jawab Dahyun, matanya gak lepas dari bangunan megah yang sebelas dua belas ama rumah pak Lee.

"Rumah segede ini butuh uang warisan keluarga? Yakin lo Tzu?" tanya Chae, soalnya dia yakin matanya masih berfungsi dengan baik kalau rumah adek pak Lee tuh gak jauh beda ama rumah pak Lee yang dia liat kemarin.

"Udah gue bilang adeknya pak Lee itu sebelas dua belas sama mr. Crab. Kalau emang dia gila harta, rumah lebih gede dari istana presiden juga rela kalau harus ngebunuh abang sendiri demi money." Cuwi pokoknya yakin adek pak Lee termasuk orang yang harus dijadiin tersangka.

"Ya udah coba masuk aja dulu." kata Dahyun terus mencet bel.

"Siapa?" kata orang yang ada didalam rumah itu.

"Kami punya perlu pada adik almarhum pak Lee, apakah kami bisa bertemu dengannya?" tanya Chae

"Apakah kalian punya sopan santun? Kalian sudah mengetahui pak Lee meninggal karena diracuni oleh pembantunya sendiri dan kalian ingin menemui adiknya yang sedang berduka? Apakah kalian tidak mengerti kalau ia butuh waktu sendiri?" ucap orang itu lagi

"Suara cewek.. Dan pihak sekolah gak pernah ngasih tau kita bahwa pak Lee meninggal karena diracuni oleh pembantunya." bisik Cuwi ke Chae

Chaeyoung ngangguk, dia ngerti sekarang.

"Kami tau ia sedang berduka karena kematian pak Lee yang bisa dibilang kejam. Tapi apakah bisa biarkan kami masuk sebentar?" tanya Chae

"Sudah biarkan saja mereka masuk." ucap seseorang pria

DANDELION | TWICE MAKNAE LINEOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz