[S2] Bagian 61 - Fight

Start from the beginning
                                    

Teruntuk Author, kembalikan cerita Sir Doyoung saya yang dulu!!!




















Shara, Doyoung, Kejora, Daffin beserta Jingga menunggu di depan ruang ICU

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Shara, Doyoung, Kejora, Daffin beserta Jingga menunggu di depan ruang ICU. Yang paling khawatir adalah Jingga. Dia terus terusan menangisi Zidane yang tiba tiba terjatuh sesaat setelah meminum air cola yang terdapat di dalam gelasnya.

Daffin memeluk sambil mengelus punggung sang adik. Mencoba untuk tenang. Tapi apadaya, Jingga nggak menjadi lebih baik. Akhirnya Doyoung menyuruh Jingga dan Daffin pulang ke rumah. Awalnya Jingga menolak saat dipulangkan, tapi Doyoung memaksa, dan dia tidak bisa membantah sang perintah sang Ayah.

Sementara itu, Shara mengepalkan kedua tangannya bak orang sedang berdoa dengan khusyuk. Sambil menitikan air mata.

"Mbak? Kamu tega ya racunin adik kandung saya? Kamu baru tau kenyataan tentang hubungan saya sama suami kamu, dan kamu langsung ngeracunin Zidane, hati kamu kemana? Kenapa Zidane yang diincar? Kenapa nggak racunin saya aja?" Shara mulai membludak. Mengeluarkan segala egonya. Seakan Kejora memang benar penyebab semua kejadian ini.

Doyoung yang kelimpungan justru bingung. Bagaimana bisa di dalam minuman Zidane itu terdapat racun di dalamnya. Ya, sebelumnya Doyoung sudah menghabiskan tiga gelas cola yang dituang dari meja yang sama, tapi dia nggak merasakan apa apa. Yang dia tahu, semua ini bermula dari Shara, kelicikan wanita itu menggelapkan mata dan pikiran semua yang terpengaruh olehnya.

"Saya nggak nuangin apa apa di minuman yang saya kasih!"

"BOHONG!!!!!"

"Kamu mau lenyapin keluarga aku satu satunya, kamu tau .. Zidane itu keluarga yang aku punya. Kenapa kamu tega??"

Dimulai pada saat ini dan seterusnya, Doyoung sudah mulai mengetahui motif Shara berbuat baik padanya selama ini. Dia nggak menyangka Shara sekejam itu pada keluarganya.

"Sejak kapan kamu punya adik Shar?" Tanya Doyoung penuh penghakiman padanya.

"Kamu lupa Mas? Kamu sering transfer uang ke dia setiap bulan. Bisa bisanya ya kamu nggak mengakui dia? Pikiran kamu kemana sih Mas? Jangan mentang mentang ada istri kamu, kamu jadi lembek kayak gini, kamu takut?"

Hatinya mencelos dalam. Kejora bahkan nggak sanggup lagi mendengar penuturan Shara pada Doyoung. Dia merasa dicurangi, baginya, hak anak anaknya telah dicuri dan dia berikan pada orang lain.

"Jadi ini alasannya kamu selalu ngajak Zidane ke rumah ya Mas?"

"Ini alasannya kamu selalu bangga-banggain Zidane di depan aku? gini cara kamu ngambil hak anak anak aku dengan ngasih dia uang tiap bulan? Gini cara kamu ya Mas? Bahkan aku sama sekali nggak pernah ada niat buat benci anak itu karena Zidane memang anak baik." Kejora menoleh pada Shara.

"Jangan bikin aku menyesali semua kebaikan yang kamu perbuat Mas,"

"Aku tahu Zidane memang yatim piatu, tapi DIA MASIH PUNYA SEORANG KAKAK!!!!!" Sentak Kejora, bak berapi - api. Dia masih kokoh berdiri, bertahan, di depan semua rasa sakit yang nyata, tentang Doyoung dan semua pengkhianatannya.

SIR | DoyoungWhere stories live. Discover now