Bagian 07 : The Hidden Feelings

4.4K 345 49
                                    

"Kamu saya antar pulang nggak mau, terus mau saya bawa ke mana? Ke rumah saya? Yakin nggak bakal nyesel?" Kelakar Jaehyun. Sebenarnya dia tahu Rachel tidak dalam mode sedang bercanda. Tapi deru suasana hujan di sekitar mereka berisik, mengganggu Jaehyun, Jaehyun nggak nyaman kalau terus menerus diam disamping Rachel tanpa memulai sebuah percakapan.

Justru hal itu yang membuat Rachel kepikiran setengah mati. Sikapnya yang sok kenal sok akrab membuat mental Rachel syok. Bagaimana tidak? Disamping perbuatannya yang bisa dibilang sadis dan licik terhadap Rachel, tapi dia mau menolong Rachel yang sedang dalam keadaan kritisnya. Kritis keuangan dan segalanya.

Seakan Jaehyun memberi dia peluang untuk bertemu yang kesekian kali lagi. Entah apa yang Jaehyun sembunyikan darinya dengan menujukan segala sikap yang membingungkan.

"Gue mau makan nasi uduk pinggir jalan. Temenin"

Jaehyun memelankan kemudinya. Waktu kilas itu segera membalik ingatannya. Dia ingat wanita yang paling cantik saat duduk di bangku SMP. Yang selalu dipuji oleh teman temannya karena begitu cantik, bahkan nggak ada satupun laki laki yang nggak menyukai Rachel, adapun dari golongan perempuan banyak yang mengaguminya, banyak juga yang membencinya karena iri dengan kelebihan Rachel, memiliki wajah yang cantik. Tapi dibalik itu, seorang pria berkacamata bulat yang selalu diantar jemput menggunakan mobil hitam pekat selalu melihat wanita pujaanya makan di pinggir jalan setelah sepulang sekolah, sendirian.

Karena yang semua dia dapatkan nggak sebanding dengan kelihatannya. Jaehyun menepikan mobilnya sebentar untuk melihat bagaimana Rachel menyantap makanannya, nasi uduk pinggir jalan yang selalu jadi favoritnya. Dan dia selalu ingin tahu seperti apa makanan kesukaan Rachel. Dia mencoba segala jenis nasi uduk di semua tempat, dan memang hanya di tempat Rachel lah yang paling dia suka. Pernah sesekali Jaehyun memborong nasi uduk itu ke rumah, saat dia melihat Rachel ingin membeli nasi uduk itu, warungnya malah tutup, wajahnya kelihatan bersedih, dan Jaehyun mulai merasa bersalah karena memborong semua dagangan nasi uduk itu. Rachel kemudian pulang kerumah tanpa Jaehyun tau, sebenarnya dia sudah makan atau belum.

"Mau nemenin nggak? Gue turun aja lah." Ambek Rachel. Dia sebenarnya coba nahan air matanya, dia nggak mau Jaehyun lihat dia menangis dan mencoba membuat suasana hatinya agak berbeda walaupun kelihatan awkward bagi mereka berdua.

Jaehyun yang masih kelihatan linglung akhirnya dia menginjak rem-nya tiba tiba. Jidat Rachel terantuk dashboard mobil dan mengaduh sangat keras.

"Anjing! Sakit akhhh!" Rachel mengulas keningnya pelan sambil membetulkan tangannya yang ikut terbentur.

"Gue gak bisa bayar asuransi woy! Naik mobil aja belom bener udah bawa orang segala?!" Omel Rachel pada Jaehyun. Sebenarnya dia sadar kok sama semua perkataanya. Mungkin Jaehyun aja yang belum tau kalau Rachel emang sekasar itu.

"Iya maaf." Balas Jaehyun dengan suara memelannya. Memelan sambil memelas mungkin. Dia merasa kecil saat Rachel membentaknya. Rachel justru bingung karena Jaehyun nggak melawan, secara Jaehyun kan laki - laki yang harusnya lebih tegas sama lawan jenisnya dan gak mau dikalahkan.

Dalam hati Rachel jadi mengutuk dirinya sendiri, dia takut jadi kualat karena membentak orang yang lebih tua darinya, padahal sebenarnya mereka ada pada usia yang sama.

"Lembek banget jadi cowok. Ck." Gumam Rachel dalam hati.

"Lembek lembek gini, saya lebih senior di ranjang dari pada kamu, tau?"

Mata Rachel terbelalak saat Jaehyun mencoba menebak isi hatinya. Rasa rasanya Rachel belum mengucapkan seutas kalimat itu tapi kenapa Jaehyun jadi menjawab racauan asal yang keluar dari bathin Rachel?

"Apaan sih?! Ngomong juga enggak!"

"Anjing! Dia dukun atau apa sih?"

Jaehyun memutar stirnya ke arah kanan sambil melirik sedikit ke ekor mata Rachel. "Saya manusia bukan anjing, saya bukan dukun atau paranormal,"

SIR | JaehyunWhere stories live. Discover now