" Aku rasa.. begini saja cukup '' Lirih Memi

" Mi.. Aku tau kamu masih menyimpan nama Techi di disana ''

Memi menggeleng saat mendengar ucapan Kage.

" Aku tau itu... ''

***

" Apa yang kamu liat? "

" Wajah kamu ''

" Kenapa? Ada yang aneh? "

Techi menggeleng

" Lalu? "

" Lucu saja. "

Memi mengernyit mendengar ucapan Techi.

" Daripada kamu menggombal seperti itu, lebih baik fokus dengan essay kamu tuh.. ''

" Ahh.. Tidak asik.. ''

" Kamu kan memintaku kesini untuk di ajarkan membuat essay ''

" Ya.. ya..- ''
Techi menghentikan ucapannya saat ia tidak sengaja melihat dua orang yang melewatinya. Fokusnya menjadi teralihkan.

Melihat Techi terdiam dan penasaran dengan apa yang dilihat oleh Techi, membuat Memi mengalihkan arah pandangnya. 

Terlihat, dua orang yang sudah terlihat jauh itu tampak tengah bersendai gurau. Salah satunya sangat Memi kenali...

Nagahama Neru !

" Mi... ''

" Hm? "

" Kak Neru itu cantik ya.. ''

" Um.. ''

" Oh ya, kamu kan satu fakultas dengannya... dekatkan aku dengannya ya.. please.. ''
Techi mengatupkan kedua tangannya kearah Memi, meminta agar Memi ingin membantunya mendekatkannya pada Neru.

Memi terlihat jelas hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Techi tadi. Rasa nyeri itu kini menggerogoti dadanya.

Memi tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang diminta oleh Techi.

Selang beberapa hari, Techi bahkan begitu mudahnya bisa memperpendek jarak dengan Neru. Bahkan hampir semua waktu yang biasanya di habiskan oleh Memi, kini berpindah ke Neru.

Setiap Techi menemui Memi, maka hal yang akan di ceritakan oleh Techi adalah hal-hal apa saja yang telah ia lakukan bersama Neru.

" Ne... Memi.. ''

" Menurutmu, jika aku mengungkapkan perasaanku pada Neru bagaimana? "

" Hmm? "

" Hah..~ kau tidak mendengarkanku lagi~ ''

Techi lebih dekat kearah Memi, menyentuh kedua pipi Memi dan menatapnya dengan lekat.

" Menurutmu.. Jika aku menyatakan perasaanku pada Neru.. bagaimana? Apa ada kemungkinan aku akan diterima? "

" Umm? Itu- ''

" Ahh~ aku tidak bisa menahan perasaan ini~ '' Techi melepaskan kedua tangannya dari pipi Memi, beralih memegang tepat di dadanya.

" Kamu tau, disini... setiap bersama Neru.. aku selalu merasa seperti orang terkena serangan jantung.. ''

" Dan juga disini.. '' Techi memegang perutnya

" Rasanya seperti dikelitikin seribu kupu-kupu... membuatku ingin terus tersenyum karena geli dan juga senang ''

Memi hanya mampu menggigit bibir bawahnya.

" Jadi... kira-kira Neru suka juga gak ya sama aku? "

" Mi.. kok diem aja sih.. ''

" Kamu dengerin aku kan? "

" Umm, iya ''

" Jadi? "

" Apa? "

Techi menghela nafas mendengar Memi malah bertanya balik padanya.

" Dasar kau ini.. ''
Karena gemas dengan Memi Techi mengacak gemas rambut Memi.

***

" Aku tidak ingin semuanya tidak sesuai seperti apa yang aku harapkan '' Lirih Memi

" Apa maksudmu? "

" Aku tidak ingin merusak kebahagian Techi nantinya ''

" Mi kamu hanya belum mencoba untuk berbicara padanya ''

Memi kembali menggelengkan kepalanya.

" Liat aku.. ''

Memi kembali menggeleng..

Kage menghela nafas, ia raih wajah Memi untuk menatap kearahnya.

" Techi butuh kamu ''

" Dia juga butuh Yurina ''

" Dia butuh kalian berdua ''

" Kamu hanya terlalu cepat menyimpulkan semuanya.... ''

" Kage- ''

" Sekarang... Pikirkan juga masa depan untuk Yurina... Kamu tidak bisa seperti ini terus.. ''

Ibu jari Kage repleks mengusap air mata yang terjatuh membasahi pipi Memi.

" Jangan menangis lagi... ''

" Arigatou ! "

" Ingin pelukan? " Kage menaik turunkan alisnya

Memi memukul pelan bahu Kage, namun tidak menampik bahwa ia akhirnya memeluk tubuh Kage.

--

--

--

--

--

「TechiMemi」Love Story [ Complete ✔ ]Where stories live. Discover now