Yurina!?

141 11 11
                                    

" Kamu serius meninggalkannya disini? "

" Aku hanya meninggalkannya sebentar saja. Sekembalinya aku, dia udah gak ada disini ''
Dia mulai terisak. Khawatir ketika tidak mendapati sang anak yang seharusnya berada dimana seharusnya ia bermain.

" Memi, kamu tenang. Kita pasti bisa menemukan Yurina ''

" Mama.. Papa.. ''
Suara anak kecil itu lantas membuat kedua orang dewasa itu menoleh dengan cepat. Memi, tampak begitu lega saat melihat putrinya baik-baik saja.

" Kamu kemana saja sih.. '' Memi memeluk tubuh sang anak, dia sungguh sangat cemas jika sampai saja ada hal buruk yang terjadi dengan Yurina.

" Maafin Yurina ma, tadi Yurina hanya mengambil bola ini yang menggelinding '' Nada penyesalan dari Yurina membuat Memi melepas pelukannya. Mengusap pelan kepala Yurina kemudian memberikan kecupan di kening.

" Ya sudah ga apa-apa. Mama hanya khawatir kamu kenar-kenapa ''

" Maafin Yurina ma ''

" Ya sudah yuk kita pulang ya.. '' Memi mulai bangkit berdiri dari jongkoknya.

Yurina mengangguk. Kemudian ia merentangkan kedua tangan kecilnya ke arah laki-laki yang berdiri disamping Memi.

" Papa.. Gendong Yurina ''

" Gak ah. Kamu berat '' Laki-laki itu sengaja menggoda Yurina.

" Mama... Papa jahat. Yurina kan tidak gendut ''

Memi memukul bahu laki-laki di sampingnya itu.

" Jangan seperti itu ih.. ''

" Habisnya lihat ini.. '' laki-laki itu sekarang berjongkok menyamakan tingginya dengan Yurina.

" Kenapa pipimu terlihat seperti ini hm.. '' Laki-laki itu memberikan cubitan-cubitan kecil di kedua pipi Yurina yang memang tampak tembam.

" Mamaaaaa ! Papa jahat ! " Yurina mulai mengerek kepada Memi.

" Kage ! Cukup ih.. nanti Yurina nangis ''

" Lucu tau Mi, kalau dia sampai nangis ''

" Kage ! ''

Kage hanya tertawa mendengar gertakan Memi. Karena ia tau, gertakan yang seharusnya menyeramkan, malah sebaliknya. Terkesan lucu dan manis jika Memi yang melakukannya.

" Ya sudah. Sini Papa gendong mbem.. ''

Mendengar Kage memanggilnya dengan mbem membuat Yurina menepis tangan Kage.

" Gak mau. Udah gak mood. Mama gendong Yurina '' Mendengar tolakan Yurina membuat Kage malah tertawa.

Yurina sekarang merentangkan kedua tangannya kearah Memi. Tampa mengatakan apa-apa. Memi langsung menyambut tangan mungil sang anak.

Selama perjalanan menuju parkiran. Yurina tidak henti-hentinya mengoceh, menceritakan segala hal kepada sang mama. Memi hanya menjadi pendengar saja, mendengarkan segala ocehan sang anak dan sesekali di tanggapi Memi dengan senyumam dan juga kekehan. Memi tersenyum getir melihat Yurina begitu cerewet dalam menceritakan sesuatu hal yang menarik perhatiannya atau hal yang dia sukai. Membuat Memi mengingat seseorang yang bahkan hampir 5 tahun tidak pernah ia tau kabarnya bagaimana. Mungkin saja, sekarang dia sudah bahagia dengan orang yang dia cintai.

" Mau langsung pulang saja, atau mau cari tempat makan dulu? " Tanya Kage kepada Memi yang berada di samping tempat duduknya setelah mereka masuk kedalam mobil.

" Kayaknya langsung pulang aja. Sepertinya Yurina juga sudah kelihatan mengantuk '' Memi mengusap pelan punggung Yurina ketika gadis kecil itu mulai merengek karenan rasa kantuk yang sepertinya mulai menyerangnya. Yurina terlihat begitu erat memeluk tubuh Memi, mencari posisi senyaman mungkin dalam dekapan sang mama. Kage tersenyum kecil. Tangannya mulai terulur mengusap kepala Yurina. Dan sepertinya Yurina telah sampai pada pertualangan mimpinya. Sepertinya Yurina kelelahan selepas bermain tadi.

「TechiMemi」Love Story [ Complete ✔ ]Where stories live. Discover now