prolog

1.1K 549 640
                                    

SALJU BIRU

happy reading❣️

"Hatiku sudah terlanjur mati rasa untuk mengingat semua masalah yang dulu sering kau curahkan padaku."







"Hiskksss...hiskksss.."

Suara isak tangis seorang gadis yang tengah duduk di depan teras rumahnya. Gadis itu adalah Jessie Keyvara Aliya. Gadis yang kerap di panggil dengan Aliya. Aliya.. gadis polos lugu dan broken home yang mempunyai mata sebiru Lautan yang indah.

Kedua orang tuanya membencinya karena kesalahpahaman di masa lalu yang menyebabkan Aliya menjadi pribadi lebih tertutup dan dingin ketika ia berada di dekat dengan kedua orang tuanya.

Papa Aliya yang bernama Cakra dan mama Aliya yang bernama Fadilla, mereka kedua orang tua Aliya yang tak pernah menginginkan Aliya hidup karena masalah yang pernah terjadi di masa lalunya.

"Pa.. Udah pa.. sakitt jangan pukulin liya kayak gini pa.. a-ampun pa," Aliya dengan meringis dan menangis dalam diam karena Cakra menampar dan nendang tubuh liya sampai terhuyung dan jatuh.

"ANAK SI*LAN KAMU DARI MANA AJA JAM SEGINI BARU PULANG HAH!!!" Cakra dengan nada yang tinggi karena kini emosinya sudah memuncak.

"Aliya.. c-cuma dari luar pa cari angin sama indah dan septiana," Aliya bahunya kini bergetar yang menandakan liya kali ini sedang menangis.

"Anji*g kamu anak si*lan berani sekali kamu menjawab pertanyaan dengan lancang," Cakra sambil menjambak rambut milik Liya dan menatapkan kepala liya ke tembok.

"Pa.. maaf ya kalo Aliya punya banyak salah sama mama dan papa." Aliya tersenyum manis untuk papa dan mamanya.

Kini Fadilla yang sedari tadi mengamati perdebatan antara dua orang tersebut kini ia tertegun oleh sebuah senyuman manis milik putrinya itu.

"Sekali lagi Aliya minta maaf ya ma, pa," Aliya sambil mengusap air matanya yang masih menetes.

"Aliya pamit mau ke atas ya ma, pa." Aliya ia berdiri dan berjalan sempoyongan karena merasa badannya yang sangat berat.

Sesampainya Aliya ke kamar tanpa sadar darah mengalir deras dari lubang hidung milik Aliya, yang di sebabkan oleh papanya sendiri.

"Huh.." Aliya sambil menarik nafas panjang.

"Kenapa sih harus mimisan, ck lemah banget lo Al." gumam Aliya.

"Ma, pa Aliya kangen sifat kalian yang dulu, Aliya ga suka sikap mama dan papa yang kayak gini." Aliya tak terasa setetes demi setetes air mata Aliya pun turun tanpa di undang.

JANGAN LUPA VOTE YA,SEE YOU NEXT TIME GUSY❤️.


Jangan lupa follow Ig: @saa_fdhn

Senin,15 Maret 2021

TERLUKA { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang