60

2K 228 17
                                    

Irene mengusap rambut taehyung pelan "sudah kering" ucap nya lalu mencabut colokan hairdryer yang ia gunakan dan menyimpannya lagi setelahnya.

Sementara taehyung masih mengamati apa yang irene lakukan sekarang, matanya seolah tak pernah bisa lepas dari istri cantiknya itu.

Irene tersenyum manis saat sadar taehyung menatapnya sejak tadi.

"Kanapa?" Tanya irene lalu berjalan mendekati taehyung setelah menaruh kembali handuk yang baru saja taehyung pakai.

Taehyung menggeleng dan membalas senyuman irene dengan senyumannya yang tak kalah manis.

Taehyung menarik lengan irene untuk duduk di atas pahanya memeluk pinggang wanita itu. Sebenernya hari ini taehyung sangat lelah tapi ia juga senang hari ini karena bisa menghabiskan banyak waktu bersama irene. Ia menyesal dulu ia begitu lamban jika saja ia bisa lebih bekerja keras lagi dulu mungkin ia dan irene tak akan pernah terpisah, ya taehyung menyadari sepenuhnya kalau irene pergi dulu bukan salah wanita itu. Ia menyesal dan berjanji dalam hati akan lebih berkeras keras lagi untuk keluarganya, untuk irene dan tata juga untuk calon anaknya yang kasih ada didalam perut irene. Taehyung sadar sepenuhnya mana ada wanita yang mau diajak hidup seadanya dia sebagai pria harusnya lebih bekerja keras lagi, tapi ia sangat bersyukur karena takdir mempertemukan mereka lagi dan sekali lagi menjadikan irene miliknya seolah Tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membahagiakan wanita ini.

"Oppa ayo tidur" ucap irene yang sudah mulai mengantuk

Taehyung mengangguk lalu melepas pelukannya di pinggang irene agar wanita itu bisa turun dari atas pangkuannya dan berbaring di tempat tidur mereka.

Taehyung Ikut berbaring disamping irene lalu menarik irene kedalam pelukannya

"Kau wangi sekali aku suka" gumam irene sembari memejamkan matanya ia suka seperti ini, pelukan taehyung terasa sangat hangat dan ia ingin setiap hari seperti ini.

Taehyung mencium kening irene cukup lama sebelum akhirnya semakin mengeratkan pelukannya, ntah siapa yang tertidur lebih dulu apakah itu irene atau taehyung tapi keduanya begitu nyaman satu sama lain.

***

Pagi itu dihebohkan oleh suara alarm kebakaran yang berdering membuat seluruh pengunjung hotel panik tak terkecuali irene dan taehyung, bagaimana tidak mereka masih terlelap saat itu saat dimana alarm itu berdering.

Taehyung segera berlari mengambil mantel untuk irene tak mungkin ia membiarkan irene keluar kamar dengan baju tidur nya itu, tidak taehyung tidak akan membiarkan orang orang melihat tubuh sexy istrinya itu.

Irene masih setengah sadar saat taehyung menariknya memakaikannya mantel dan sekarang mereka ada di dalam lift untuk turun ke bawah, semua orang begitu panik semua orang begitu kacau pagi itu, ini bahkan masih pukul 5 pagi dan bagi irene dan taehyung ini terasa seperti pukul 3 pagi, perbedaan waktu antara Seoul dan kota ini 2jam.

Ternyata memang ada api di lantai 5 hotel itu, di salah satu kamar yang sepetinya sengaja di bakar karena aneh sekali rasanya, itu tidak seperti konsleting listrik, hotel ini hotel berbintang 5 seperti tak mungkin saja jika itu kesalahan hotel nya, karena pasti selalu ada pengecekan rutin. Apapun itu tapi itu menjengkelkan sekali, membangunkan seluruh orang sepagi ini.

Taehyung menyuruh irene duduk di sofa lobby hotel banyak sekali orang berkumpul disana.

Irene memeluk pinggang taehyung yang saat ini berdiri didepannya, ia masih begitu terkejut dengan apa yang terjadi.

Taehyung mengusap kepala irene pelan, banyak orang panik tak sedikit pula anak kecil menangis karena terkejut, irene menatap bocah lelaki itu, ia jadi ingat tatanya, kalau tata ikut mungkin bocah itu tak akan menangis, ia jadi bangga dengan anak lelakinya itu, irene lalu menggelengkan keplanya bagaimana bisa ia membandingkan anak kecil, tak ingatkah ia sedang hamil sekarang? astaga bagaimana kalau anaknya nanti jadi sangat cengeng begitu.

"Kenapa?" Tanya taehyung "kau pusing?" Tanya taehyung saat irene menggelengkan kepalanya

Irene mengangguk ia pusing tapi sepertinya bukan karena kehamilannya ia pusing karena bangun dengan dikejutkan alarm itu.

Cukup lama mereka berada di lobby hotel itu baru sekitar pukul 6 mereka sudah di perbolehkan untuk kembali masuk ke dalam kamar masing masing.

"Oppa" ucap irene merentangkan tangannya saat menyadari ia sejak tadi tak memakai alas kakinya, sebenarnya taehyung juga begitu pria itu juga tak memakai alas kakinya karena benar benar terburu tadi.

Taehyung berjogkok di depan irene memberikan punggungnya untuk wanita itu. Ia mulai berdiri perlahan saat irene sudah naik keatas punggungnya dan mengaitkan lengannya di leher taehyung

"Oppa kau kuat kan?" Tanya irene

"Tentu saja" ucap taehyung

"Kalau lewat tangga kau kuat juga?" Tanya irene

"Wae? Kenapa bertanya seperi itu?" Tanya taehyung mulai curiga dengan irene

"Hanya ingin saja" ucap irene "1 lantai saja" ucap irene "ayo kau perlu olahraga, kau makan banyak semalam" ucap irene

"Kau serius?" Tanya taehyung sekali lagi

"Kau tidak mau?" Tanya irene

"Mau" jawab taehyung singkat lalu berjalan ke arah pintu tangga darurat

"Aku hanya bercanda ayo naik lift saja" ucap irene lalu tertawa ia senang sekali taehyung mau melakukannya menuruti permintaan tak masuk akalnya, tentu saja irene tak benar benar serius dengan permintaannya barusan ia masih punya hati tak setega itu pada suaminya.

Saat berdiri di depan lift mereka tak sengaja bertemu dengan sekertaris taehyung.

"Apa istri anda baik baik saja?" Tanya nya

"Aku baik" jawab irene mendahului taehyung

"Aku menariknya tadi saat masih tertidur dia tak memakai alas kakinya" ucap taehyung

Sekertarisnya itu tampak menatap kaki irene lalu taehyung lalu ia tersenyum kecil, ia tak menyangka kalau bos nya itu ternyata memperlakukan istrinya dengan sangat manis, padahal ia juga sama seperti istrinya sama sama tak memakai alas kakinya.

Setelahnya irene hanya mendengarkan saat taehyung mengobrol dengan sekertsrisnya itu, sampai akhirnya mereka terpisah saat sekertarisnya itu masuk kedalam kamar nya.

Taehyung pun melangkahkan kakinya ke kamar nya yang letaknya hanya di samping kamar sekertarisnya itu.

"Oppa turunkan aku di kamar mandi" ucap irene yang diangguki taehyung

Taehyung membawa irene ke kamar mandi dan menurunkannya disana. Wanita itu tampak mencuci kakinya lalu sekalian mencuci mukanya dan menggosok giginya taehyung melakukan hal yang sama dengan irene karena ini masih terlalu pagi untuk mandi pikirnya toh ia akan pergi masih nanti jam 10 ia akan mandi mendekati jam 10 saja.

"Kau mau makan sekarang?" Tanya taehyung

"Nanti saja" ucap irene sembari berjalan ke sofa dekat tempat tidur mereka. Irene mengambil ponselnya yang semalam ia carger.

"Kau tak mau tidur lagi?" Tanya taehyung di Korea ini bahkan masih pukul 4 pagi karena berbeda 2 jam dari tempat ini.

"Aku sudah terlanjur bangun" ucap irene ia membuka aplikasi pesan dan mengirimkan pesan untuk menyemangati anak lelakinya yang hari ini ujian jari pertama.

Taehyung yang tadinya berniat untuk tidur lagi tak jadi Melakukannya karena irene tak ingin kembali tidur. Ia ikut duduk disamping istrinya itu sembari memeluk pinggang ramping istrinya, ia ikut membaca apa yang irene kirimkan pada tata.

"Oppa hentikan kau mengganggu konsentrasiku" ucap irene saat taehyung yang tadinya hanya memeluknya saat ini tengah menciumi lehernya

"Wae?" Tanya taehyung saat irene sedikit mendorongnya

"Tunggu aku menyelesaikannya dulu" ucap irene

"Arasso aku tunggu cepat slesaikan" ucap taehyung

***

Miss irene Where stories live. Discover now