"Ck, ya baca buku lah Yon masa kamu gak tau sih" balas Sasa.
"Nah yaudah" ujar Dion.
"What? Apanya yang udahan?" Tanya Sasa. Dion menutup bukunya kesal.
"Lo mikir lah, ini perpus tempat baca buku, belajar disini, dan lo malah minta gue ngobrol, bego banget!" Balas Dion pedas. Dion pun berdiri dan meninggalkan Sasa yang kesal.
"Gue yakin suatu saat lo bakal jadi punya gue Yon!" Ucap Sasa penuh semangat. Lalu ia pun pergi dari perpustakaan untuk mengejar Dion.
Saat Sasa sedang berjalan ia tak sengaja menangkap sosok Hanin yang sedang berjalan sendirian di depan toilet. Tiba tiba ide jahat pun muncul.
"Huftt" lega Hanin saat selesai dari toilet. Hanin membenarkan bajunya didepan kaca toilet. Lalu ia berjongkok membenarkan tali sepatunya yang lepas tiba tiba...
Byurr!!
"Aaaaaaa!!" Pekik Hanin. Ia terkejut bukan main. Badannya basah, rambut dan seragamnya basah. Sangat sangat basah.
"Hahaha dingin ya?" Tanya Sasa sambil tertawa jahat.
"Kenapa kak Sasa lakuin itu? Aku salah apa?" Tanya Hanin. Ia masih berjongkok sambil memeluk tubuhnya dingin.
"Kinipi kik Sisi likiin iti? Iki silih ipi?" Tiru Sasa dengan nada menyebalkan. Sasa memandang sinis Hanin.
"Heh lo ngaca deh! Lo tuh gak cantik, gak putih, gak kaya, jadi jangan sok kecakepan deh sama Dion!" Ujar Sasa penuh kebencian. Hanin sudah menduga pasti karena kejadian di kantin tadi.
"Tapi maaf kak aku gak ngapa ngapain sama kak Dion kok, lagipun juga kak Dion gak bakal suka sama aku, aku juga sadar diri kok" balas Hanin.
"Nah itu lo tau, jadi mulai saat ini lo jauhin Dion!" Ucap Sasa dengan ancaman.
"Siapa lo? Berani nyuruh nyuruh dia buat jauhin gue?"
Deg!
"Eh Dion, aku pikir kamu__"
"Lo apain dia?" Tanya Dion. Dia memotong ucapan Sasa.
"Aku gak apa apa in dia, dia tadi kepeleset terus aku mau bantuin dia, hah iya bantuin" tipu Sasa. Tapi bagi Dion itu sangat jelas tipuan. Dia melihat sendiri bagaimana Sasa membentak dan mencaci adik kelasnya ini.
"Gue kira lo baik Sa, ternyata salah" wajah Sasa langsung murung, pura pura sedih.
"Selain itu lo murahan lo juga jahat"
"Dengan cara lo kaya gini semakin buat gue muak dan jijik liat muka lo!" Lanjut Dion.
"Aku gak jahat, aku gak kaya apa yang kamu pik__" ucapan Sasa terhenti lagi ketika Dion menggendong Hanin. Sasa baru sadar kalo Hanin pingsan.
"Cukup yang dulu aja lo buli sampe gila, dia? Jangan berani atau lo berurusan sama gue!" Ujar Dion. Lalu ia pergi sambil menggendong Hanin ke UKS. Hanin sangat membutuhkan pertolongan sekarang.
"AAARRGHH!! Sial!!" Teriak Sasa frustasi.
"Apa lo liat liat? Mau gue bikin cilok mata lo?" Sewot Sasa ketika melihat teman se angkatan dengan nya tak sengaja melihat dia berteriak.
"Gue akan buat perhitungan ama lo Han!" Gumam Sasa. Lalu ia pun pergi menuju kelas nya.
🌸🌸🌸🌸🌸
Diposisi lain Bela sedang mondar mandir karena sejak tadi Hanin belum kembali.
"Kemana si tuh anak elah" keluh Bela. Ia mengetuk ngetuk pulpen nya ke meja membuat suara ketukan kecil.
"Ck, dimana si dia?" Desis Bela kesal. Akhirnya ia pun izin keluar pada ketua kelasnya dan segera mencari Hanin.
Di UKS 2 anak manusia sedang saling diam. Yang satu diam karena pingsan dan satunya diam dengan game di ponsel nya. 2 anak manusia itu adalah Hanin dan Dion. Setelah Dion membawa Hanin ke UKS, ia meminta pada bu Fatimah selaku penjaga UKS untuk memeriksa Hanin dan katanya ia hanya Shock.
"Ni anak pingsan apa cosplay mati?" Tanya Dion sambil menatap ponsel nya.
Krieett!!
Terdengar decitan dari pintu UKS. Dion menatap siapa yang datang ternyata adik kelasnya. Adik kelasnya itu nampak tak asing.
"Maaf kak Dion, apa Hanin ada disini?" Tanya Bela. Ya Dion ingat, dia teman si bocah pingsan tadi.
"Noh lagi cosplay mati" tunjuk Dion dengan dagunya ke arah kamar dimana ada Hanin didalamnya. Dion menjawab pertanyaan dari Bela dengan tampang tanpa Dosa. Sedangkan Bela hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Canggung tentunya.
"Oh oke kak makasih" Bela pun menghampiri Hanin yang terlihat pucat.
"Kan gue udah bilang lo ngapain ke toilet sendiri, ngeyel banget jadi anak" gerutu Bela. Dion hanya mengacuhkan omelan dari teman si bocah pingsan itu. Ia melanjutkan gamenya yang barusan defeat. Kesempatan untuk jamkos harus digunakan sebaik mungkin!
Bela menatap Hanin sendu. Bagaimanapun Hanin tak seburuk apa yang Sasa ucapkan. Ya, Bela mencari tahu dimana Hanin, dan untung nya ia bertemu teman seangkatannya yang tadi melihat Dion membawa Hanin ke UKS. Dengan segala kekhawatiran Bela mencari Hanin. Untungnya ia tak apa apa.
"Maafin gue gak bisa jadi temen yang selalu ada buat lo Han" ucap Bela penuh penyesalan.
"Aku gakpapa kok Bel" suara lirih Hanin membangunkan Bela.
"Lo sadar juga akhirnya" Bela mengelus elus dadanya.
"Gue khawatir banget sama lo, lain kali lo kalo mau pergi ajak gue! Dasar ngeyel" ingat Bela pada Hanin. Hanin hanya mengacungkan 2 jarinya.
Hanin bangkit dari posisi tidurnya berubah menjadi duduk dan menatap meja depan dimana ada Dion yang sedang menscroll sesuatu di ponselnya.
"Makasih ya kak Dion, maaf ngerepotin" ujar Hanin. Bela pun berucap terima kasih karena sudah menolong Hanin.
Dion mengangguk. "Dan maafin gue, semua ini salah gue" ujar Dion. Hanin menggeleng. Ini bukan salah Dion ini memang salahnya. Jika saja tadi di kantin ia tak langsung pergi saat Dion datang ini semua tak akan terjadi.
"Gak kak, kakak gak salah. Seharusnya tadi Hanin langsung pergi dari kantin, jadi masalah ini gak akan terjadi." Ujar Hanin. Dion mengulum senyum. Ternyata Hanin tak seburuk itu.
Dion membalas "Terserah". Ia pun beranjak pergi dari UKS. Namun saat Dion keluar pintu, ia mendengar Hanin dan temanya berbincang tentang dirinya.
"Kak Dion dingin banget orangnya ish" ujar Bela.
"Dingin sih, tapi ganteng" kata Hanin. Lalu Bela dan Hanin tertawa bersama.
Memang tak dipungkiri kharisma seorang Dion sangat memikat. Kalau kata Hanin tadi, Dion adalah cosplayan anime yang sangat nyata. "Dasar Wibu!" Batin Dion.
Dion pun pergi dengan senyum kecil di bibirnya. Benar benar kecil hingga tak ada yang tahu bahwa saat ini Aditya Dion Sanjaya sedang tersenyum karena ucapan dan suara tawa gadis bahan buli.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Alhamdulillah update juga aku😭setelah hilang part sebelumnya akhirnya aku bisa buat lagi hiks :(
karena ini butuh daya ingat super jadi sebagai imbalan kasih Vote and commentnya guys💜 see you pye pye!! Sayonara~
Rara_Kaicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't judge me! [Terbit]
Fiksi Remaja(FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA^^🦄) . . . . Bagi Hanin hidup dengan perundungan dan pembulian sudah biasa ia dapat. Mau bagaimanapun ia pasti akan tetap dibuli dan dibuli. Yang Hanin harap ia bisa lulus dari sekolah nya dengan selamat. Namun harap...
part 3
Mulai dari awal
![Don't judge me! [Terbit]](https://img.wattpad.com/cover/256393324-64-k967183.jpg)