"Lo, kok ada di sini?"

"Emang nya kenapa kalau gue di sini? Tuh, Xavier juga ada." Alan menunjuk Xavier di samping brankar Zeva.

"Kok, lo berdua bisa masuk surga?"

"Surga apaan? Ini UKS, anjir."

"Jadi gue belum mati, dong?" tanya Zeva, "gue kira udah di surga."

"Malaikat penjaga surga juga mikir berkali-kali kalau mau masukin lo."

Zeva mendengus. "Zidan mana? Kok cuma lo berdua yang jagain gue?"

"Zidan nyari makan di luar, soalnya makanan di kantin habis. Erika, Ansel, Kayla udah balik ke kelas belajar."

"Lo berdua kenapa ga balik?"

"Kita kan baik, mau jagain lo."

"Dih, kesempatan buat bolos sih, iya."

Alan menyentil kening Zeva pelan, sangat pelan.

Cklekk

"Aduhh ... sakit tau."

Zidan masuk membawa plastik berisi makanan. Saat mendengar lenguhan dari Zeva, ia mempercepat langkahnya.

"Udah sadar, Zev? Apanya yang sakit? Siapa yang nyakitin?" tanya Zidan beruntun.

Zeva mengerucutkan bibirnya. "Alan. Dia mukul kepala gue kenceng banget," adunya.

"Gue nyuruh lo jagain, bukan nyakitin," sembur Zidan.

"Heh! Gue cuma nyentil dikit-"

"Apanya dikit? Pas kepala gue lo sentil, rasanya otak gue bergetar sampai ke geser 2 centi," ucap Zeva penuh kebohongan.

Alan mengelus dadanya sabar. "Pembohongan publik."

"Bagian mana yang sakit?" tanya Zidan.

Zeva menunjuk keningnya. "Ini."

Zidan memegang kedua sisi kepala Zeva lalu mengelus nya pelan. "Udah enakan?"

"Lumayan," balas Zeva.

Alan kembali ke ranjang bersama Xavier. Keduanya menikmati tontonan di depannya. "Kok gue ngeri ya, liat Zidan bucin," bisiknya pada Xavier.

"Gue lebih ngeri liat lo playboy. Mana incaran nya janda kembang," tukas Xavi.

"Mau makan?" tanya Zidan lembut.

"Lo beli apa?"

"Bebek bakar sama nasi putih hangat."

"Boleh."

Zidan bergegas menyiapkan makanan untuk Zeva. Sebelum ke UKS, dirinya sempat meminjam peralatan makan di kantin.

"Hp gue mana?" tanya Zeva.

"Nihh." Zidan mengeluarkan ponsel Zeva dari sakunya. "Kalau makan ga usah sambil main hp."

"Bentar doang, gue cuma mau foto makanan terus udah."

Ckrek

Ckrek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY BEST ENEMY ( End )Where stories live. Discover now