EH?

619 104 78
                                    

BRUK!

He Xuan akhirnya bisa mendudukan pantatnya  setelah melewati  latihan neraka.

"Hah ... hah ...." He Xuan langsung melepas bajunya dan melempar sembarang arah.  Ia langsung berbaring di lantai sambil menenangkan napasnya yang terengah-engah.

"Lemah," ucap Hua Cheng sambil melemparkan sebotol Pocapy Sweat dan langsung ditangkap He Xuan.

"Pantat kau lemah!" makinya.  Ia kembali duduk lalu meminum habis minuman ion itu kurang dari tiga detik. He Xuan berkata dengan kesal,  "Kaupikir berjalan bolak-balik di ruang latihanmu selama delapan jam dengan sepatu high heels 10 cm wanita itu mudah?! Kalau bukan karena bayaran atas hutangku, aku memilih kakiku diamputasi! "

Hua Cheng  menyeletuk, "Lakukan dan Shi Qing Xuan langsung menangis."

He Xuan terdiam. Seketika muncul wajah menangis Shi Qing Xuan di benak He Xuan.

Rasa sakit dan ketidaksukaan muncul di dadanya.

Hua Cheng tersenyum melihat reaksi He Xuan yang sudah ia duga.

Hua Cheng berkata, "Lagipula, ini untuk kau sendiri. Bersyukurlah kau dilatih langsung dariku dan bisa mempelajari dasar berjalan di runway dengan baik dalam waktu tiga hari. Ini masih ringan. Sedangkan  untuk orang yang benar-benar ingin menjadi model,  bisa belajar teknik dasar berjalan di runway itu  butuh waktu paling cepat seminggu."

"Mulutmu ringan! Jelas-jelas di wajahmu mengatakan kau ingin menyiksaku! Dan lagi, aku tidak mau menjadi model!"

Hua Cheng tertawa. "Ketahuan ya?"

He Xuan langsung melayangkan sepatu high heels 10 cm yang ia gunakan ke arah Hua Cheng. Tentu,  Hua Cheng langsung menghindar, sedangkan kedua sepatu itu menancap di dinding cermin ruangan.

Hua Cheng menatap sepatu itu dan berkata, "Kau tahu, sepatu dan perbaikan ruangan itu harganya *pip* Yuan."

Wajah tampan He Xuan berubah putih seketika.

Hua Cheng mengangkat bahu. Ia berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan.

Sebelum meninggalkan ruangan,  Hua Cheng berkata,  "Oh, ya. Siapkan barang-barangmu."

Dahi He Xuan berkerut. "Kau mengusirku?"

Hua Cheng tersenyum misterius. "Mana mungkin.  Kau hanya akan pindah ke rumah baru. Aku jamin kau pasti suka."

He Xuan yang telah berpengalaman  dengan senyuman  Hua Cheng,  jelas mengetahui bahwa perkataan Hua Cheng pasti tidak benar.

***

Sudah He Xuan duga.

Hua Cheng berkata dengan nada senang yang jelas dibuat penuh dosa, "Welcome to new home ^^"

Urat kesabaran He Xuan terputus dengan kejamnya.

"Apanya yang 'new home'?!  Ini jelas-jelas rumahnya!!" teriak He Xuan sambil menunjuk tepat ke rumah Shi Qing Xuan yang berada di belakang Hua Cheng.

Hua Cheng mengangguk, membenarkan. "Benar.  Ini rumahnya  Shi Qing Xuan."

"Kau bilang, rumah baru, setan!"

"Dan inilah rumah barumu, jahanam ^^"

He Xuan depresi. "Kau gila ya?!"

"Aku waras. Sangat. Kau harus tahu, model dan desainer adalah patner. Patner haruslah saling mengenal baik agar kerjasama kalian lancar.  Dan salah satu caranya adalah dengan kohabitasi.  Paham? Aku juga begitu dengan kekasihku."

"Kohabitasi itu berlaku karena kalian pasangan.  Sedangkan aku dan dia itu orang a---"

Hua Cheng menghela napas. "Dia itu tipemu, kan?"

He Xuan terdiam.

Hua Cheng  kembali bicara. "Manis, mata besar,  kulit putih, suka dimanja, dan terpenting adalah pandai memasak. Dia benar-benar tipemu. Aku benar,  kan?"

"Ti---"

Hua Cheng tidak peduli dengan jawaban He Xuan.  Ia langsung  masuk ke dalam mobil Lamborghini Aventador merahnya. "Sudah ya! Aku pergi dulu!  Aku ada kencan! Jangan pulang ke rumah!  Kau aku larang! Dah!"

Pemanis, He Xuan disembur asap mobil Hua Cheng.

He Xuan diam di tempat dengan segala makian terkutuk dalam pikiran, enggan ia katakan. Demi keselamatan mata pembaca.

Lima menit berpidato penuh makian pelangi terkutuk dalam sanubari yang ditujukan pada Hua Cheng, akhirnya He Xuan kembali tenang.

Sungguh, ia ingin pulang ke kediaman Hua. Namun,  mendengar Hua Cheng melarangnya pulang,  He Xuan yakin pasti penjaga gerbang dan seluruh orang yang berada di kediaman Hua akan melarangnya masuk.

Mau cari tempat tinggal sementara pun dia tidak punya uang pula.

He Xuan menghela napas depresi. Kemudian menggaruk kepalanya sampai rambut hitam panjangnya berantakan. "Argh!  Aku harus bagaimana?!"

"Eh?  Xuan-gege?"

He Xuan terkejut kala mendengar suara itu.  Itu jelas suara Shi Qing Xuan.

He Xuan menoleh secara impulsif. Namun, alangkah terkejutnya ia.

"Eh?"

Padahal He Xuan yakin ia mendengar suara Shi Qing Xuan, tapi ....

'Siapa perempuan ini?'

Bersambung

Hamba mendengar teriakan update dari ff ini :")

30 Januari 2021

My Ao Jiao ModelWhere stories live. Discover now