7. Sebuah permulaan

428 34 12
                                    

Hello..Readers....
Lumayan cukup lama story ini terbengkalai...
Gak tahu apakah masih ada yang mau baca??....
Entahlah....

Untukmu yang masih semangat. Happy reading!!....


Setelah melalui perawatan selama 5 hari di rumah sakit, Jiang Yibo meminta di keluarkan dari rumah sakit. Meski Xiao Ziyi telah melarangnya, tetapi Yibo bersikeras bahwa ia akan lebih cepat pulih jika tidak di rumah sakit. Ia bahkan memohon kepada Xiao Ziyi untuk meminta pada Zhanyi, agar Zhanyi mengizinkan ia keluar dari tempat yang menurutnya membosankan itu.

Ziyi tentu memberi tahu Zhanyi keinginan Yibo, dan Zhanyi sudah tentu tidak mengizinkan karena luka tusuk itu tidak bisa dipandang remeh. Zhanyi hanya akan setuju jika kondisi Yibo sudah memungkinkan untuk rawat jalan. Yibo terpaksa harus bersabar, itu mungkin satu minggu lagi jika lukanya sudah terlihat membaik, menurut dokter.

Alasan utama Yibo ingin keluar dari rumah sakit itu bukan hanya karena ia bosan, tetapi dikarenakan Yibo tidak ingin membuat biaya pengobatannya bertambah besar, Yibo juga merasa begitu merepotkan dua bersaudara itu yang bergantian menjaga dan menemaninya, yang mana porsi Zhanyi lebih banyak. Yibo tidak tega melihat Zhanyi yang setiap sore datang usai bekerja, menggantikan kakaknya untuk menjaga dan menemani Yibo sepanjang malam. Dan, Zhanyi akan tidur di kursi, di kamar rawat inap itu. Zhanyi sangat mudah sekali terjaga jika ia mendengar Yibo mengeluh, merintih atau mengigau, ia lalu mengecek keadaan Yibo dengan seksama, atau akan memanggil dokter jika keadaan Yibo dirasanya kurang baik.

Xiao Ziyi juga adalah gadis yang juga sangat baik, ia menemani dan melayani segala keperluan Yibo di siang hari, membawa sarapan dan makan siang, hanya urusan privasi saja yang tidak diurus oleh Ziyi, seperti membersihkan tubuh Yibo, itu urusan saudara laki-lakinya.

Yibo bukannya tidak tahu, malah sangat tahu jika Zhanyi itu lelah malah harus mengurusnya. Ia juga telah merepotkan Ziyi. Makanya Yibo merasa sangat tidak enak hati, terlebih ia bukan siapa-siapa dari kedua saudara itu. mereka berdua terlalu baik.

Setiap hari Ziyi biasanya akan menemani Yibo sambil menyulam. Yibo mengakui bahwa Xiao Ziyi itu cantik, baik dan ramah, Yibo pun diam-diam menyukainya, tetapi Ziyi tipe gadis yang tidak banyak bicara, sehingga Yibo terkadang merasa canggung. Tidak tahu harus bagaimana bersikap dan membuat percakapan apa untuk mencairkan suasana, karena Yibo juga tidak punya pengalaman berbincang dengan perempuan apa lagi berpacaran.

Jika Yibo mengajak bicara sebuah topik, Ziyi akan menanggapi dengan singkat, tetapi padat dan jelas yang mana akan menyelesaikan bahan pembicaraan itu. Sehingga, ruangan akan sepi dan Yibo yang juga agak pendiam hanya berharap hari akan segera berubah jadi sore. Sebab matahari akan baru terbit di sore hari dan mencairkan suasana beku dan canggung.

Sore ini, seperti biasa, Zhanyi datang usai bekerja.

"Hai... tampan. Kau sudah datang?" sapa Ziyi pada adiknya yang baru saja membuka pintu

"Oh, kakak, kau mengejutkanku" seru Zhanyi seraya tertawa dan memeluk kakaknya.

Yibo menoleh dan melempar senyum pada Zhanyi yang juga tersenyum padanya. Kedatangan Zhan seperti selalu membawa suasana hangat dan ramai

"Hai...Yibo, bagaimana lukamu, apa masih sakit?" tanya Zhanyi seraya menarik kursi dan duduk di dekat tepi ranjang

"Aku baik, sepertinya aku sudah sembuh" jawab Yibo sambil tersenyum manis

"Benarkah??...Oh aku tahu karena kakak ku yang sangat perhatian padamu, ya kan? Terima kasih kakak..." kata Zhanyi dengan kerlingan matanya pada Ziyi. Ziyi tertawa dan gemas dengan kerlingan mata Zhan lantas datang dan mencubit pipi adiknya.

Find the Middle Way [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang