"Hufttt akhirnya selesai juga" ucap Bila. Ia meregangkan tangannya yang amat sangat pegal karena terus menerus menulis jawaban.
"Alhamdulillah soal nya gak susah susah banget" ujar Hanin. Bila melotot menghadap Hanin.
"Apa? Kaga susah? Heh! Buka mata lo! Ini tuh susah gue aja ngebul ni otak rasanya" keluh kesah Bila. Hanin hanya terkekeh. Menurutnya pelajaran Fisika tak sesulit itu.
"Oh ya bentar lagi istirahat lo mau ke kantin gak?" Tawar Bila. Dengan anggukan antusias Hanin setujui.
🌸🌸🌸🌸🌸
Bel istirahat berbunyi. Semua siswa dan siswi SMA Budaya keluar kelas menuju kantin untuk mengisi otak, juga perut mereka yang kosong dan sekalian cuci mata lihat cogan cogan SMA Budaya.
Dimeja pojok, tempat duduk Hanin dan Bila sangat sepi. Semua orang jarang duduk di sana karena sudah pasti tidak bisa melihat idola mereka datang. Tapi bagi Hanin ketenangan inilah yang ia inginkan.
"Pesen apa?" Tanya Bila.
"Aku terserah kamu aja, ini uangnya" jawab Hanin. Ia menyerahkan selembar uang 20.000 kepada Bila dan diterima. Bila menjawab dengan acungan jempol.
Sembari menunggu Hanin memainkan Ponselnya. Ada chat dari sang mama yang belum sempat ia balas. Diapun mulai membalas pesan tersebut dan sangat fokusnya, Hanin sampai tak tahu bangku depannya sudah terisi 3 makhluk bumi lain.
"De kakak numpang duduk sini ya?" Tanya salah satu orang itu. Suara sorakan pun terdengar. Membuat Hanin tersadar.
"Astaghfirullah" kaget Hanin. Matanya mengerjap lalu ia kembali sadar dan menjawab dengan anggukan.
"Mo pesen apa lo Yon?" Tanya Radit. Dion hanya menjawab "Terserah"
Ya ketiga makhluk bumi itu adalah Dion, Radit, juga Yoga. Anak basket idola SMA Budaya. Dan idola semua siswi. Oleh karena itu tadi kantin mendadak ricuh karena ketiga murid itu duduk di bangku pojok kantin dan kebetulan ada Hanin disana.
"Han ini gue pesenin lo__" ucapan Bila terpotong dan termanga lah mulutnya.
"Ish tutup mulutnya nanti cicak masuk loh" canda Hanin. Seketika Bila menjaga imagenya yang beberapa menit tadi rusak.
Bila menyenggol lengan Hanin. "Lo ngajak mereka?" Tanya Bila. Hanin menggeleng.
"Terus kenapa mereka disini?" Tanya nya lagi. Kedua cowo didepan mereka hanya saling mengedikan bahu. Bodoamat lah.
"Mereka dateng aja aku gak tau Bil" Bila manggut manggut paham.
"Eh maaf kak, anu.. eumm kakak kenapa duduk disini? Kursi sebelah kosong loh" ucap Hanin. Bila memlototkan mata.
"Hanin Hanin, kenapa lu ngomong gitu. Kan rasanya lu nyuruh mereka pergi" batin Bila.
"Tadi gue liat lo sendiri makanya gue samperin iyakan Yon?" Ujar Yoga. Dion hanya diam, enggan menjawab. Ia lebih asik menatap ponselnya.
"Gak boleh ya dek?" Tanya Yoga. Hanin menggeleng.
"Gak kok kak gakpapa, cuman anu.. itu loh daritadi mereka ngadep sini semua" ujar Hanin. Mereka ber empat menjadi pusat perhatian kantin.
"Eh gitu ya, cogan sih heheh" kekeh Yoga.
"Kalo lo ngarasa kita ngeganggu ngomong" ucap Dion. Seketika Hanin menggeleng cepat.
"Gak kok kak gakpapa, kalau gitu aku makan ya?" Kata Hanin. Yoga membalas dengan anggukan.
Dan datanglah Radit. Ia menyerahkan pesanan temannya. Tanpa banyak bicara Dion langsung memakan makanan nya. Meja pojok kali ini membuat kisah. Dimana biasanya hanya di isi oleh si bahan Bully alias Hanin kini terisi oleh cogan SMA Budaya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana part ini? Membagongkan kan?😢 kehabisan ide aku:) tapi kalau aku dikasih vote dan komen kalian aku semangat lagi kok🤗 tunggu next part ya jangan lupa vote and commentnya.. sayonaraa and aishiteru❤~
RaraKaicho~
ESTÁS LEYENDO
Don't judge me! [Terbit]
Novela Juvenil(FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA^^🦄) . . . . Bagi Hanin hidup dengan perundungan dan pembulian sudah biasa ia dapat. Mau bagaimanapun ia pasti akan tetap dibuli dan dibuli. Yang Hanin harap ia bisa lulus dari sekolah nya dengan selamat. Namun harap...
Part 2
Comenzar desde el principio
![Don't judge me! [Terbit]](https://img.wattpad.com/cover/256393324-64-k967183.jpg)