Dion hanya diam. Mau bagaimanapun ia tetap salah, dia juga terlambat karena semalam setelah sholat ia lanjut bermain game hingga jam 2 dini hari.

Sesampailah mereka di ruang Konseling Dion dan Hanin menanyakan hukuman apa yang akan diberikan bu Vita, dan jawaban bu Vita...

"Kalian berdua lari 10 kali dilapangan basket, sekarang!" Dan siap tidak siap mereka melaksanakannya.

Dengan ogah ogahan Hanin berlari mengikuti Dion dibelakangnya. Peluh keringat kedua anak manusia itu bercucuran.

"Gak mendukung banget cuaca sih" kesal Hanin disela sela larinya. Tentu Dion masih bisa mendengarnya.

"Gak usah ngeluh cepet kerjain!" Kata Dion dingin. Dan mereka pun melanjutkan lari larian dilapangan hinggal selesai.

Hanin menyenderkan punggunya pada tembok sekolah. Lelah, itu yang dirasakan. Hanin mengibas ngibaskan tangannya di depan wajahnya dan meneguk air minumnya rakus.

"Cepet ke kelas gak usah bolos lo!" Tajam Dion. Hanin meneguk ludah nya. Ini nih yang ditakutin, suara dingin dan menusuk itu.

"Iya kak" jawab Hanin. Ia meraih tasnya dan berjalan menuju kelasnya. Dion memandangi dari kejauhan tubuh Hanin yang lama kelamaan menghilang dibalik tembok. Dia hanya geleng geleng kepala dan ia pun pergi ke kelasnya.

"Dari mana aja lo Han?" Tanya Bila, teman sebangku dan teman dekat Hanin. Sebelum menjawab Hanin menaruh kepalanya dimeja. Untung kelas Hanin guru mapel hari ini cuti karena melahirkan, jadi sangat bersyukur lah Hanin saat ini.

"Aku habis dihukum Bil" curhatnya. Bila hanya geleng geleng kepala.

"Kenapa bisa?"

"Aku semalem stream film kesukaan aku, dan aku tidur jam 1 malem" jawab Hanin. Seketika Bila ngakak dan Bila menjadi sorotan 1 kelas.

"Lo stres Bil?" Tanya Kelly. Masih ingat Kelly? Yaps! Dia gadis yang waktu itu menyuruh Hanin piket sendiri.

"Mana ada gue stres!" Balas Bila sewot.

"Yakali lo stres gegara duduk sama tuh beban ahahah" Ucap Kelly yang berakhiran cacian pada Hanin.

"Jaga ucapan lo ya Kell" balas Bila. Kelly hanya menye menye ditempat duduknya.

Tangan Bila mengepal kuat. Siap meninju wajah sok kecantikan milik Kelly.

"Udah udah gakpapa kok" ucap Hanin mencoba menenangkan Bila.

"Apa tenang tenang? Setelah dia hina lo gue harus tenang? Engga lah! Guegak terima temen gue di gituin!" Ucap Bila penuh emosi. Ya, Hanin akui Bila memang teman sejati nya. Hanya dia yang mau menerima kekurangan Hanin.

"Tapi aku gak papa Bila, udah lah ayo kerjain bareng tugasnya" ajak Hanin. Bila menahan emosinya. Dia menjawab dengan anggukan kepala.

"Bisa bisanya lo tetep tenang dan sabar bahkan sampai orang lain ngehina lo. Gue bangga punya sahabat kaya lo Han" batin Bila.

Mereka berdua akhirnya mengerjakan tugas dengan baik. Sesekali Bila menanyakan soal yang menurutnya susah dan dengan senang hati Hanin menjawabnya.

Don't judge me! [Terbit]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon