Cinta, Tatha, dan Amnesia

39 8 9
                                    

Malam itu pukul sepuluh malam tiba-tiba saja terdengar suara yang begitu kencang. Suara benturan mobil yang membuat semua pasang mata terhenti ke arahnya.

Cktttt....brakk!!

Suara rem mobil yang di susul tabrakan dahsyat.

Kendaraan yang lalu lalang seketika berhenti dan membuat jalanan macet di malam itu. Sampai akhirnya ambulan datang setelah menunggu beberapa saat setelah orang-orang sibuk membantu pengendara yang belum di ketahui identitasnya itu.

Jam sudah menjukan pukul dua pagi, seorang dokter keluar dari ruang oprasi saat itu. Di balik pintu dokter melihat seorang laki-laki yang duduk menyandarkan tubuhnya di kursi dengan pakaian yang masih rapi selayaknya pegawai kantoran.

"Permisi. Apa bapak keluarga dari korban yang ada di dalam?" tanya Dokter menatap.

Lelaki itu terdiam, sekan berfikir sejenak. "Iya, Dok. Saya keluarga perempuan yang tadi mengalami kecelakaan." Kata lelaki tersebut beranjak.

Setelah dokter mengetahui kalo lelaki tersebut adalah keluarga korban, dokter pun meminta dirinya untuk masuk ke ruangan dan bicara empat mata.

"Jadi maksud dokter dia amnesia, begitu?" kata lelaki itu terkejut.

"Iya betul, Pak." Dokter menjawab dan memberikan berkas yang berisi laporan perempuan tersebut.

Dari situ terlihat gambar hasil CT Scan di bagian Kepala yang mengalami benturan keras dan mengakibatkan korban amnesia sementara. Namun dokter juga tidak bisa memprediksikan kapan korban bisa sembuh dan mengingat masa lalunya, tapi dokter menyarankan pada lelaki tersebut untuk tidak memaksanya berfikir dan mengingat masa lalu yang mengakibatkan ingatannya semakin memburuk.

Raisha Hardi, putri tunggal dari keluarga Hardi yang menjadi satu-satunya ahli waris pengusaha kaya raya. Ketika umur sepuluh tahun Raisha sudah kehilangan sosok ibu yang telah melahirkannya dan satu tahun lalu dirinya juga harus kehilangan Ayah yang sudah membesarkannya selama 15 tahun tanpa sosok seorang istri. Jadi di umur Raisha yang ke dua puluh lima dirinya sudah menyandang sebagai yatim piatu.

Lelaki itu begitu setia menemani Raisha saat dirinya di rawat di rumah sakit, sampai akhirnya tersadar. Perlahan-lahan dia juga menjelaskan kalo lelaki tersebut adalah suami Raisha.

"Jadi nama aku Raisha, dan kamu Devano, suami ku?" tanya Raisha yang di jawab anggukkan singkat Devano.

Awalnya Raisha mencoba mengingat kembali masa lalunya, tapi sayangnya tidak bisa dan mengakibatkan dirinya merasakan sakit yang teramat di bagian kepalanya. Begitu juga dengan Devano yang menenangkan Raisha kembali.

Beberapa hari kemudian setelah Raisha membaik, suaminya mengajak Raisha pulang ke sebuah Villa terpencil di kawasan puncak. Villa yang dikelilingi pemandangan yang teramat indah dan udara yang masih sejuk.

"Kenapa harus ke Villa, kenapa kita tidak kembali ke rumah?" Raisha yang bingung karena sebelumnya Devano bilang rumah mereka di kawasan ibu kota.

"Sayang, aku mau kamu sembuh. Karena di tempat inilah kenangan kita berada," jawab Devano lembut.

Raisha balas menatap Devano dan mengulum senyum. "Tapi aku tidak mengingat tempat ini." Kata Raisha penuh rasa bersalah. " Maaf kalo aku menyusahkan dirimu."

Devano menghela napas singkat lalu menuntun istrinya untuk beristirahat di kamar. "Sayang, kamu tidak akan pernah menyusahkan ku. Dan satu lagi jangan pernah memaksakan untuk mengingat kembali dalam waktu cepat, karena aku tidak mau kamu sampai kenapa-napa. Biarkan semuanya berjalan secara perlahan." Devano yang saat itu mencoba memberi pengertian istrinya. "Sebaiknya sekarang kamu istirahat, Sayang." Sambung Devano merebahkan Raisha di atas kasur dan menyelimuti.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KUMPULAN CERPEN @AYYANA HAORENWhere stories live. Discover now