Part 3

2.3K 288 24
                                    


A Story About Thomas






Lea menatap Newt, atau yang bisa dia kira sebagai Newt, dengan mata terbelalak. Dia merasa pendengarannya telah membohonginya. Gadis itu menanti Newt tertawa keras dan berkata bahwa semua ini hanyalah lelucon. Tapi pemuda itu tidak melakukannya. Dia justru menatap Lea dengan senyuman yang semakin misterius di mata Lea.

"Mengejutkan, bukan?" Newt tersenyum kian lebar sambil melipat kedua tangannya di dada. "Menyadari bahwa dirimu bukan satu-satunya."

"I-Ini... beneran?" Lea berusaha mengumpulkan sisa kesadarannya. "Kau beneran Thomas?"

"Aku harap bisa menunjukkan tanda pengenalku sebagai buktinya jika kau tidak percaya. Tapi seperti yang kau tahu, aku tidak membawa apapun saat keluar dari 'kotak' selain diriku sendiri." Newt, atau pemuda yang mengaku dirinya sebagai Thomas itu, menaikkan kedua pundaknya santai.

"Tapi, bagaimana bisa?"

"I don't know." Thomas menyandarkan dirinya di dekat jendela, masih melipat kedua tangannya. "Aku sama tidak tahunya dengan dirimu. Aku tidak tahu mengapa aku ataupun kau bisa masuk ke dalam dunia film ini."

"Ini... nggak mungkin..." Lea menatap Thomas dari bawah hingga atas berulang-ulang. "Aku fans-nya Thomas Sangster. Dia harusnya berusia tiga puluhan sekarang. Dan kau... kau... terlihat-"

"Sangat muda. Aku tahu." Thomas tertawa kecil. "Sepertinya saat aku datang ke dunia ini, aku kembali ke sosok mudaku yang dulu memerankan karakter Newt. Impressive, isn't it?"

"Jangan bohong. Buktikan bahwa kau benar-benar Thomas!" Lea masih berusaha mencari ketidakbenaran dalam mata coklat Thomas. Namun ucapannya hanya ditanggapi remeh oleh pemuda itu.

"Kau mau bukti apa lagi? Apa aku harus mengatakan biografiku padamu?" Thomas tersenyum geli.

"Thomas adalah seorang aktor. Jawablah, sejak kapan dia menjadi aktor? Dan sebutkan semua film dan drama yang pernah dia mainkan!"

Thomas memutar bola matanya lelah. "Aku dulunya adalah aktor cilik. Itu artinya aku menjadi aktor sejak masih sangat muda. Kalau kau memintaku menyebutkan semua drama dan film yang kuperankan, aku tidak bisa mengingat semuanya."

"Sebutkan apapun agar aku percaya."

"Kau ini keras kepala, ya." Thomas menghela napas kecil. "Kenapa juga aku harus menjawabnya jika aku memang Thomas Brodie Sangster yang sesungguhnya?"

"Agar aku tahu kita berada di pihak yang sama?" Lea mengendikkan bahu. "Bagaimana jika kau adalah mutan yang diciptakan Wicked untuk menipuku? Sangat penting bagiku untuk mengetahui itu, kan?"

"What-" Thomas menaikkan kedua alisnya mendengar ucapan Lea lalu tertawa kaku. Dia benar-benar tidak percaya Lea berpikir seperti itu tentang dirinya. Bahkan setelah dia berkata bahwa dia mempercayai semua ucapan gadis itu.

Thomas menekan pangkal hidungnya, "Untuk apa Wicked melakukan itu padamu?"

Kini Lea terlihat berpikir, "... Karena aku bukan bagian dari rencana mereka?" terdapat jeda sejenak sebelum gadis itu kembali melanjutkan, "Atau karena aku seharusnya tidak ada di dunia ini."

"Jika itu yang kau khawatirkan, itu hanya hal yang sia-sia." Thomas menghela napas kesal. "Kita semua tahu jika Wicked itu licik. Mereka pasti telah melakukan sesuatu jika kita, yang tidak ada dalam rencana mereka, ada di dalam Glade. Jika mereka curiga, harusnya mereka telah membunuhku sejak dulu karena aku telah di sini selama dua tahun."

"You, what?!" Lea membelalakkan mata. "Dua tahun? Kau disini selama dua tahun? Nggak mungkin..."

"Terdengar tidak mungkin, tapi aku berkata jujur."

BOND |Book 1: Serendipity| (Maze Runner Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang