An Accident

278 25 1
                                    

Saat mereka keluar ternyata sudah ada Hyunseung dan orang tuanya. Seungri dan Jiyong pun menemui mereka, Hyunseung langsung mendekati Seungri dan menggenggam tangan Seungri erat.



"Ada apa ini?" Tanya Seungri.
"Seungri... Maafkan aku ne? Kami akan memberikan kalian uang berapa saja! Ayo Ri maafkan aku..." Hyunseung meminta maaf kepada Seungri sambil menangis.
"Seungri... Maafkan kenakalan Hyunseung ne? Jiyong tolong maafkan Hyunseung..." ibu Hyunseung ikut berbicara.
"Maaf Seungri..." ucap Hyunseung lagi.



Seungri melihat kearah Jiyong, ibunya, dan Youngbae secara bergantian. Lalu Jiyong menepuk pundak Seungri.

"Maafkan saja Ri?" Ucap Jiyong, tapi Seungri malah memejamkan matanya erat sambil mengerang lalu tiba-tiba dia mencengkeram kerah Hyunseung dengan sangat kuat semua yang ada disitu pun terkejut.
"Kau telah menusuk hyungku!! Bagaimana jika dulu dia parah dan tidak terselamatkan?!! Huuh??!!" Teriak Seungri, Jiyong pun segera menarik Seungri tapi entah kenapa Seungri sangat kuat Hyunseung pun sampai terbatuk-batuk.
"Seungri... Jika kau memaafkan aku, aku diijinkan untuk ikut turnamen sepak bola itu Ri... Menjadi pemain sepak bola adalah impianku sejak kecil Seungri tolong aku..." teriak Hyunseung sambil mencoba melepaskan tangan Seungri dari lehernya, entah kenapa setelah mendengar ucapan Hyunseung tangan Seungri melemah dan tubuhnya terjatuh ke lantai.





'Aku ingin jadi pemain sepak bola ayah~'

'Kau pasti bisa nak...'



"Ayah?" Lirih Seungri.
"Seungri? Kau kenapa?" Jiyong memeluk Seungri.




'Seeuungriii??!!'




BRAAAKKK!!





"Ayaahh!!" Teriak Seungri dan dia pun berlari kekamarnya dan menguncinya dari dalam, entah kenapa bayangan bersama ayahnya dulu terngiang kembali.








Jiyong pun masuk ke kamar Seungri saat Seungri sudah keluar dari kamar untuk minum, Hyunseung dan keluarganya sudah pulang dari tadi. Jiyong duduk di hadapan Seungri dan menatap adiknya itu.


"Kau kenapa Ri?" Jiyong mengusap pipi Seungri lembut.
"Aku tidak tau hyung..." jawab Seungri dengan suara parau.
"Hyung temani ne?"
"Hyung~" Seungri menggenggam tangan Jiyong erat.
"Yah wae geurae?"
"Akh!! Ahh...hhh..." Seungri mencengkeram dadanya.
"Seungri? Kau kenapa? Dadamu sakit?"
"Aakhh sakiitt...aahh..." Seungri pun mulai kesulitan bernafas.
"Seungri?! Ibuu!! Toloongg!!" Teriak Jiyong panik. Seungri mencengkeram tangan Jiyong dan kini nafasnya sangat berat.
"H-Hyung...s-sakitth..." Seungri menatap mata Jiyong seolah meminta tolong karena rasa sakitnya.
"Ibuuu Seungri buu!!" Jiyong berteriak memanggil ibunya dan tidak berani menatap mata Seungri.
"Jiyong? Ada apa dengan Seungri??!!" Ibu Kwon mengambil alih tubuh Seungri.
"Ibu...d-dadaku...s-sakith..." rintih Seungri.
"Jiyong ambilkan obat! Cepat nak!"
"Ibuu...saakiit bu...." rintih Seungri, Jiyong pun dengan cepat mengangkat tubuh Seungri dan menggendongnya ke klinik terdekat.







Sesampainya di klinik, Seungri sudah ditangani oleh dokter. Jiyong hanya melihatnya dari luar, teman-temannya pun datang dan TOP langsung memeluk Jiyong yang hanya berdiam sambil menatapi Seungri dari luar.
"Hyung... dimana ibu Kwon?" Tanya Daesung.
"Tidak ikut, ibu baru saja sembuh..."
"Tidak usah dipikirkan tentang biaya Ji, aku yang akan membayarnya..." ucap TOP membuat Jiyong menganga tidak percaya.
"Jiyong? Kemarilah..." panggil dokter dan dia pun segera datang.
"Dokter bagaimana adik saya?"
"Adikmu harus bergantung pada obat, tapi aku lihat adikmu tidak meminum obatnya." Ucap dokter membuat Jiyong hanya tertunduk.
"Baiklah dokter, tapi dokter beberapa minggu lagi adik saya akan mengikuti turnamen sepak bola, apakah itu boleh?" Jiyong menoleh ke arah Seungri yang juga menoleh kearahnya.
"Iya tentu saja itu boleh asalkan minum obat dengan teratur. Ada lagi yang ditanyakan?"
"Tidak ada dokter, terimakasih banyak..."







BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang