48. Having Fun

Mulai dari awal
                                    

Juliet tidak bodoh, dia merasa ada yang disembunyikan oleh Victor, dia hanya pasrah membiarkan pria tersebut melakukan sesuatu. Dia tidak bisa melakukan sesuatu disaat hamil besar seperti ini, bahkan tangan dan kakinya sudah membengkak.

Juliet duduk di kursi di balkon, tengah malam seperti ini. Dia tidak bisa tidur, memikirkan sesuatu hal yang mungkin dia curigai. Sebelum dia sampai di sini, di mansion Victor dia menemukan sebuah lipstick berwarna merah.

Tentunya bukan miliknya, dan benda itu sekarang sudah dia pegang. Beberapa kecurigaan Juliet membuatnya ketakutan. Jika pria tersebut menyembunyikan wanita lain saat dirinya pergi, atau bersenang-senang.

Membayangkannya saja membuat Juliet merasa kacau.

"Apa yang dia sembunyikan, apakah dia pergi ada urusan dengan seseorang?" tanyanya, dan tidak beberapa lama kemudian seseorang datang ke kamarnya.

"Tidak baik wanita hamil diam di sini tengah malam, anginnya tidak baik," kata Arla menghampiri Juliet.

"Aku sedang susah tidur," jawabnya jujur.

"Ceritakan apa yang kau pikirkan, ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak ada, aku akan kembali untuk tidur," kata Juliet dengan senyuman manisnya.

Arla melihat itu merasa ada yang tidak beres, dia tahu akan semuanya. Tentu saja, baginya untuk membaca gerakan tubuh dan tatapan mata Juliet yang tidak bisa dibohongi, diketahui olehnya.

Dia adalah agen dan sekaligus mantan mafia. Juliet tidak mengetahuinya, seberapa handal dia mengetahui suatu hal kecil.

***

"Apa semua rencananya berhasil?" tanya seseorang kepada orang berjas hitam, pria muda tersebut nampak sedang sibuk memikirkan sesuatu di meja kerjanya.

"Bukan urusanmu pria tua," katanya dengan dingin.

"Aku ingin kau menghancurkan Melviner Company!" tegasnya dengan kesal.

"Aku akan melakukannya tanpa kau suruh."

"Lalu kau hancurkan Axton Company," kata pria yang bernama Marc—dia sangat terobsesi untuk menguasai perusahaan terbesar tersebut. Hanya itu keinginannya saat ini dan keinginan sejak dulu.

"Kau memang gila, menghancurkannya sama saja kau mencari liang kubur mu sendiri," katanya dengan marah. "Aku tidak akan melakukannya, karena tidak ada urusannya sedikitpun."

Dia tidak akan mengusik perusahaan dan bagian orang dalam di sana, dia akan mati dan menderita seumur hidupnya. Perusahaan tersebut sangat sulit dijatuhkan, banyak sekali orang-orang dibaliknya untuk mengugurkan para musuh dan investor licik.

Beberapa mafia ikut serta dalam perusahaan Axton Company, dan FBI, serta agen-agen lainnya. Mereka saling berhubungan, dan menjadikan perusahaan itu kuat karena ada orang besar dibaliknya. Terutama anak dari mantan mafia, Dale Miller Axton.

Dia sangat berbahaya, dan dia mengetahui seberapa kejamnya pria tersebut.

"Aku menyuruhmu untuk meruntuhkan kedua perusahaan itu. Kau ini pria tidak tahu diri," kata Marc dengan sinis.

"Aku tidak menerima perintah, dan aku tidak suka diperintah," katanya.

"LAKUKAN APA YANG HARUS AKU SURUH!" teriak Marc dengan kasar, pria yang duduk dikursi nampak menggertakkan giginya dan mengepalkan tangan. Menahan amarah yang sudah ada diubun-ubun.

"Kau ini sangat bawel," katanya langsung menodongkan pistol keaarah Marc.

Dor!

Dan Marc mati seketika di tangan pria tersebut.

***

Victor melempar wanita tersebut ke ranjang, dan merangkak naik untuk mengikat kedua tangan dan kaki posisi menyilang, Alice nampak terkekeh melihat Victor yang nampak ingin melakukan sesuatu, Victor tersenyum di ruangan remang-remang ini Alice dapat melihat seringaian nakal dari Victor.

"Kenapa kau mengingatku?" tanya Alice dengan gelisah, Victor sudah berada di atas tubuhnya.

"Aku bermain sedikit 'kasar' dan tidak akan pernah puas, aku memastikan kau tidak kabur," kata Victor dengan santai.

Dia membuka jas nya dan membuka dua kancing atasnya, hal tersebut membuat Alice mengigit bibir bawahnya.

"Aku merindukan sentuhanmu," kata Alice, mengingat dulu mereka sering melakukannya.

Victor memang tidak bisa lari dan melepaskannya, Alice tahu pria tersebut masih terjerat dengan pesonanya dan masih ada perasaan terhadapnya. Di bandingkan Juliet.

"Lakukanlah sepuasmu Mr. Melvin," kata Alice menggoda.

"Aku akan melakukannya sepuasku tentunya, dengan wanitaku," katanya berjalan kearah pintu dan membukanya.

Alice mengerutkan dahi saat melihat beberapa anak buah yang berjumlah enam orang masuk ke dalam ruangan ini.

"Dan wanitaku bukan kau," lanjutnya.

Victor tersenyum miring melihat Alice yang panik. Kini Alice tahu apa arti senyuman itu, bukan untuk menggodanya melainkan ada suatu hal dibaliknya.

"Apa yang kau—Victor, apa maksudnya semua ini?!" pekik Alice panik.

"Aku tidak akan melakukannya denganmu, aku tidak menerima barang rongsokan meskipun pernah menjadi berlian sekalipun. Aku mempunyai wanita yang cukup dan lebih darimu, dia hebat dan membuatku tidak akan melirik wanita lain," katanya santai.

"Tapi aku ini wanita yang kau cintai? Aku pernah hamil anakmu," kata Alice, hal tersebut membuat Victor menggelap marah.

"Memang, tapi kau menggugurkannya, demi pria lain bukan? Setelahnya kau bersama dia, lalu kembali mengandung," katanya hal tersebut membuat Alice panik dan terkejut Victor mengetahuinya.

"Dan kau selingkuh di belakangku, dengan Jordan," lanjutnya.

"Aku bisa menjelas—,"

"Lalu kau hamil anaknya untuk kedua kali, kabur tanpa sebab dan aku mengetahuinya sebelum kau datang kemarin."

Victor membawa jas nya pergi dari tempat ini, dan saat di ambang pintu dia menatap keenam anak buahnya.

"Bantu dia menyelesaikan rasa panasnya, selamat bersenang-senang dan jangan lupakan tugas dariku."

Anak buahnya mengangguk patuh.

Victor menutup pintunya, dan terdengar suara teriakan Alice yang meminta tolong. Dirinya tersenyum kecut dan puas, membalaskan dendam anaknya yang sebelum berbentuk oleh ibunya yang tidak mempunyai hati.

Ini rencana balas dendam dirinya dan anaknya yang sudah berada di dunia berbeda.

"Aku tahu kau tiada, sebelum Tuhan belum membentuk badanmu. Tapi Daddy akan membalas rasa sakitmu yang dimusnahkan secara paksa," lanjutnya.


To be Continue

***

Siapa yang udah fitnah Victor selingkuh hayo ngaku kalian?

Okey, jangan lupa untuk kasih komentar kalian yah:( 

See u.

See u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang