46. Important Secret

Začít od začátku
                                    

"Aku akan menghubungi Victor terlebih dahulu," katanya langsung membawa ponselnya.

Jack mengarahkan anak buahnya dengan tegas membawa wanita tidak tahu tersebut dengan gerakan kepalanya.

Dan para penjaga itu membopong paksa tubuhnya dengan paksa.

"Hey apa ini? Kau tidak bisa melakukan ini padaku!" kesalnya mencoba memberontak.

"Diam," ucap Jack dengan dingin.

Maafkan aku Victor, dia memang menyebalkan bagiku. Aku tidak akan menghormatinya.

***

Juliet memandang mansion yang sudah lama dia tinggalkan dan semuanya tidak berubah, hanya dekorasi dan beberapa barang baru sepertinya mengganti suasana lama mansion ini.

Mereka lalu menuju kamar Victor, dan daritadi Victor menggendong badannya yang sangat berat. Tapi bagi Victor itu tidak masalah baginya, bahkan saat menaiki anak tangga untuk kelantai dua pun Victor tidak merasa kelelahan.

Perlahan dirinya membaringkan tubuh Juliet ke ranjangnya, ranjang yang tidak pernah wanita lain rasakan nyamannya. Bahkan wanita masa lalunya sekalipun, hanya Juliet yang boleh masuk ke dalam sini.

"Semuanya tidak berubah, dan kamarmu tetap seperti ini. Apakah kau tidak mengganti warna dinding menjadi cerah?" tanya Juliet kepada Victor yang duduk di pinggir ranjang mengusap rambutnya lembut.

"Tidak, aku tidak terlalu suka terang," katanya terus terang.

"Aku akan menyuruh Camella menyiapkan beberapa makanan ringan juga berat untukmu, jam delapan mala mini adalah waktunya kamu minum susu. Semua kegiatan yang kau lakukan tidak boleh membahayakan bayiku, dan makananmu sudah diatur dan dijadwal. Kau tidak boleh memakan makanan pedas terlalu banyak," kata Victor.

Dia tiba-tiba mendadak menjadi pria yang sangat cerewet demi mementingkan kesehatan Juliet dan kandungannya. Victor ingin mereka berdua sehat dan tidak kecapekan .

"Kenapa kau sangat cerewet sekarang?" tanya Juliet heran.

Cup.

Victor mencium bibirnya sekilas. "Ikuti saja kataku. Aku tidak ingin bayiku tidak sehat di dalam rahimmu," lanjutnya tanpa bantahan.

Mendengar kata 'bayiku' hal tersebut ada rasa bahagia di dalam hatinya yang menggebu sampai wajahnya menjadi merah padam.

"Aku akan mandi terlebih dahulu," kata Victor bergegas ke dalam kamar mandi, dan membuka bajunya di depan Juliet memperlihatkan eight pax, yang semakin terbentuk. Juliet mengalihkan pandangannya karena melihat Victor tidak memakai baju atasan.

Sampai dia merasakan dagunya ditarik oleh pria tersebut agar menghadapnya.

"Apakah kau malu melihatku seperti ini?" tanya Victor dengan dalam dan nada suara yang melirih.

"Mandilah," kata Juliet dengan menatap kearah lain.

"Kau tidak perlu malu," katanya lalu berbisik di telinganya. "Karena kau pernah melihat sesuatu yang lebih," lanjutnya dengan seringaian kecil.

***

Victor mengetuk-ngetuk meja dengan mata yang menghunus tajam kepada karyawannya saat rapat mempersentasikan penurunan perusahan Melviner Company jatuh secara drastis menyebabkan perusahannya harus membayar denda miliaran dollar karena perjanjian dibatalkan dengan beberapa perusahaan.

Sebab semuanya karena keputusan sepihak dari Victor, dia ingin membereskan beberapa tikus berdasi yang bekerja sama dengan perusahaannya.

Tidak akan membuat Victor jatuh miskin jika dia harus membayar triliunan pun.

"Karena itulah perusahaan mengalami kemorosotan dan rugi besar, dengan profisit yang didapatkan tidak sebanding akan modal yang dikeluarkan, saat proyek besar bersama beberapa investor," kata karyawannya, pimpinan dari divisi keuangan.

"Oleh karena itu statistik ini menunjuk—,"

"Anggaran dasar yang ditetapkan perusahaan payah itu tidak sesuai," kata Victor setelah sekian lama membuka suaranya. Dia menatap dengan tatapan tajam dan atmosfer di ruangan ini berubah menjadi panas dan juga tegang.

"Saya tidak ingin tahu, bereskan masalah ini hari ini juga. Rapat selesai," katanya langsung membubarkan para karyawannya. Victor mengusap pangkal hidungnya karena pusing terlalu banyak masalah yang dia harus selesaikan di perusahaannya sendiri.

"Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda," kata Jack kepada Victor, dia berbicara formal dikarenakan masih ada beberapa karyawan yang masih ada di ruangan sebagian.

Victor akhirnya keluar dari ruangan rapat dan masuk ke dalam ruangannya yang sudah ada tamu, Jack memberikan privasi untuk Victor berbicara.

Saat di ruangan dia melihat, Calvert—ayah dari Juliet, wanita yang dia cintai. Tanpa ragu dan rasa takut dirinya menjabat tangan Calvert, tatapannya tidak sedetikpun melembut. Sekalipun itu kepada Calvert, pria yang disegani oleh beberapa orang penting di luaran sana.

"Ada yang ingin aku bicarakan," kata Calvert dengan serius.

"Katakan," katanya singkat, bahkan terlalu dingin. Calvert tersenyum sinis melihatnya.

"Kau membawa putriku ke mansion mu, aku mengetahuinya. Kau tahu, kau adalah penyebab dia menderita bahkan dengan lancangnya kau menghamili dia tanpa mengikat terlebih dahulu lewat pernikahan," kata Calvert dengan nada yang datar, rasanya dia ingin menghajar pria yang membuat Juliet pernah menangis berminggu-minggu dalam diamnya.

"Aku akan menikahinya," kata Victor.

"Mudah sekali Mr. Melvin, ingin rasanya aku menembak kepalamu sekarang ini," kata Calvert berdesis.

"Lalu bagaimana dengan masa lalumu, wanita jalang itu," lanjutnya.

Victor terdiam beberapa saat dan terkekeh dengan sinis, dia tidak takut dengan Calvert yang mengetahui jika wanita masa lalunya ini kembali. Bahkan tidak masalah jika Juliet mengetahuinya sekalipun nanti suatu saat.

"Alice, dia wanita masa lalumu?" tanya Calvert.

"Dia hanya masa lalu," jawabnya.

"Dan kau masih menyimpan barang usang."

"Aku masih membutuhkannya." Calvert mengepalkan tangannya dengan kesal, tidak pernah mengerti dengan jalan pikiran seorang Victor Melvin.

"Apa sebenarnya tujuanmu? Jika kau masih berhubungan dengan wanita itu, aku akan membawa kembali Juliet!" tegas Calvert penuh dengan penekanan.

Baginya percuma dia harus berbicara dengan pria ini, dia tidak akan pernah berubah pikiran walau hanya sekali diberitahu, Victor tetaplah orang yang teguh dalam pendiriannya dan egois.

"Lepaskan dia, atau aku yang membawa Juliet dan anakmu," lanjutnya lalu beranjak dari sofa pergi meninggalkan ruangan kerja Victor, tetapi sebelum dia memegang knop pintu suara Victor kembali terdengar.

"Kau pergi tanpa ingin mendengarkan sesuatu dariku," kata Victor. "Aku mempunyai misi, jika kau ingin bisa bergabung denganku," lanjutnya penuh misterius.

To be Continue

***

Jangan lupa vote dan komennya, tunggun kelanjutannya ya.

Jangan lupa vote dan komennya, tunggun kelanjutannya ya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Kde žijí příběhy. Začni objevovat