chapter 9

2.3K 420 94
                                    

"Terimakasih." Kata [Name] setelah Suna sudah mengobati semuanya. Saat [Name] akan turun. Suna menahannya dengan memegang kedua lengan [Name].

"Tetap disini." Kata Suna.

"Aku akan ke kelas. Kenapa kau menahanku?" Tanya [Name]. Suna tak habis pikir. Padahal [Name] babak belur begini kenapa dia tetap akan ke kelas?

"Lihat dirimu. Kau sedang sakit begini dan tetap akan ke kelas?" Tanya Suna. Suna khawatir dengan [Name]. Sementara [Name] sendiri justru kagum dengan Suna yang berkata panjang. 11 kata keluar dari mulut Suna.

"Tetaplah disini." Lanjut Suna.

"Tidak, tidak. Aku akan ke kelas." Kata [Name] bersikeras.

"Kau bisa diajarin temanmu kalau takut akan ketinggalan pelajaran." Kata Suna. [Name] bukan tipe orang yang mendekati orang. Jadi temannya mungkin... tidak ada?

"Aku tidak punya teman."

Brak!

Pintu UKS didobrak dengan keras yang membuat Suna dan [Name] terkejut. Kedua orang itu langsung melihat siapa orang yang menobrak. Ternyata Hanae. Wajahnya terlihat panik.

"[Name], apa yang terjadi padamu!?" Tanya Hanae. Lalu ia berlari pelan menuju [Name]. Wajahnya terlihat sangat khawatir.

"Dia dibully."

"Aku terjatuh."

Suna dan [Name] berkata secara bersamaan. Namun Hanae lebih mempercayai perkataan Suna. [Name] menatap Suna kesal. Sementara Suna hanya menatap [Name] datar.

"Hanae, kau membolos?" Tanya [Name]. Ia menanyakan begitu supaya siapa tahu mungkin Hanae tidak akan menanyakannya tentang pembully itu.

"Apa? Tidak. Aku akan ke ruang guru tapi secara tak sengaja aku melihatmu diruang UKS." Kata Hanae. Memang saat ingin ke ruang guru harus melewati ruang UKS. Mungkin Hanae tak sengaja melihat dari kaca jendela ruang UKS, pikir [Name].

"Ngapain keruang guru?" Tanya [Name].

"Aku ketua kelas. Jadi aku akan memberikan semua tugas yang sudah dikerjakan semua teman sekelasku ke sensei." Jelas Hanae. [Name] membulatkan mulutnya sambil ber-oh.

"Hanae, lebih baik kau ke ruang guru sana. Daripada disini terus. Nanti kau akan dimarahi." Kata [Name]. Lagi-lagi Hanae panik.

"Ah, iya!" Setelah berkata begitu ia langsung berlari keluar. Tak lama setelah Hanae keluar bel berbunyi menandakan istirahat.

"Kau tidur saja disini." Kata Suna dengan wajah datar. [Name] tentu saja menolaknya.

"Tidak, tidak. Aku tidak mau." Tolak [Name]. Daritadi [Name] sama sekali tak menuruti Suna. Suna jadi agak kesal.

Suna mengambil ponselnya. Dengan cepat ia langsung mengfoto [Name] yang sedang duduk di kasur. [Name kaget. Ia ingin meraih ponsel Suna tapi Suna menaikan ponselnya tinggi-tinggi.

"Rintarou! Cepat hapus fotonya." Perintah [Name]. Tapi Suna tidak mendengarkannya. Diponsel Suna mengirim foto [Name] ke group khusus club volly. Pastinya ada [Name] disitu.

___________
Club volly

|S. Rintarou|
*mengirim foto [Name]*

|M. Atsumu|
[Name] kenapa!?

|[L. Name]|
Rintarou!!!!!!

|S. Rintarou|
Dia manis kan?
Ah, tidak bukan itu.
[Name] dibully oleh fansnya Atsumu

|[L. Name]|
Kok tau!?

Inarizaki School [Inarizaki Team X Reader] (Tamat)Where stories live. Discover now