Jungkook bergetar ketakutan melihat maid itu kembali berteriak karena tubuh nya ditusuk berkali-kali masih menggunakan benda yang sama,suara nya semakin melemah dan Jungkook yakin wanita itu sudah tidak bernyawa saat suaranya tidak lagi terdengar.

Jungkook menggeleng heboh saat melihat Taehyung menetap tepat kearah matanya, langkah nya kian mendekat membuat Jungkook memundurkan tubuhnya.

"Lepas..kan..hiks.. pergi! Pergi!"

Jungkook memberontak kuat saat Taehyung berhasil menangkap tubuh lemah nya.

'plakk'

Untuk kedua kalinya hari ini Jungkook merasakan pipi nya panas, tangisan nya pecah begitu saja.

"Eomma!hiks.."

Psikis Jungkook benar-benar turun, semua ingatan tentang kekerasa, pelecehan dan pembunuhan yang ia alami berputar di kepalanya.

"Diam jeon!"

Jungkook diam total mendengar gertakan itu,namun isakan masih terdengar dari bibir Jungkook.

Iblis dihadapan Jungkook menyeringai melihat keadaan Jungkook,rasa menyenangkan di hati nya melihat Jungkook kacau adalah candu nya.

"Tenang jeon"
Tangan penuh darah itu mengelus rambut lepek Jungkook,tubuh Jungkook yang awalnya menegang perlahan tenang, Taehyung sangat senang bisa mengendalikan hidup seorang jeon Jungkook.

"Good boy"
Bisik Taehyung sembari memeluk tubuh ringkih itu,bahkan nafas memburu itu sekarang sudah teratur.

"Hyung hiks...kookie ingin... pulang hiks ..kookie ingin Hoseok Hyung"

Mendengar nama orang lain keluar dari bibir Jungkook membuat Taehyung naik darah, rahangnya bahkan mengeras  membuat gigi-gigi nya saling beradu.

"Ah sepertinya aku lupa memberitahu mu kenapa kau bisa sampai disini. Ingin mendengar nya?"

Jungkook sudah melepaskan pelukan Taehyung dan ia menatap wajah Taehyung penuh tanda tanya.

"Hyung tersayang mu itu,siapa namanya oh Hoseok,ya Hoseok. Sebenarnya posisi mu saat ini seharusnya Jung Hoseok,namun aku ingin permainan ini semakin menarik dengan kau yang ku bawa bukan Hyung mu,jadi jika kau ingin pergi itu sama saja kau menyerahkan Hoseok tersayang mu"

Jungkook masih tidak mengerti dengan ucapan Taehyung, mendengar penjelasan itu membuat Jungkook semakin takut dengan keadaan Hoseok.

"Ke-kenapa?"

Suara itu terdengar lirih, Taehyung suka mendengar nada suara itu kembali bergetar.

"Kau tanya kenapa kau digantikan atau kau tanya kenapa Hoseok menjadi target kami?"

Taehyung terkekeh melihat keterdiaman Jungkook, jawaban nya bocah itu butuh semua penjelasan dari nya.

"Baiklah. Sebenarnya yang punya masalah dengan Hoseok mu itu seokjin Hyung bukan aku,aku hanya membantu seokjin Hyung,dia menjanjikan sesuatu apapun yang ku ingin kan akan terkabul dan sayangnya yang ku ingin kan adalah kau, itulah mengapa kau ada disini"

Seringai itu kembali terlihat, Jungkook kembali meneteskan air mata nya tidak sadar.

"K-kau pernah bilang hiks..aku hanya punya dua pilihan. Mati hiks..atau cacat. Maka aku memilih pilihan satu daripada hiks... harus bersama mu"

Seringai Taehyung semakin lebar, terlihat mata lelah Jungkook dengan keputus asaan.

"Kau akan mendapatkan salah satu dari dua pilihan itu,tapi bukan sekarang. Ingat baik-baik,kau adalah milikku dan jika kau berani pergi dariku maka Hyung mu yang akan menerima akibatnya. Kita sudahi omong kosong ini, bersiaplah maid akan membawa pakaian mu"

Itulah Kim Taehyung, tertarik saat pandangan pertama dengan seorang remaja bernama jeon Jungkook, bukan karena suka atau kata lain mencintai,kita bisa menyebutnya dengan kata obsesi.

Taehyung pergi dengan menyeret tubuh wanita tadi keluar,darah jelas terlihat berceceran saat tubuh itu digusur membuat Jungkook yang belum makan ingin muntah.

Tidak beberapa lama datang beberapa maid membersihkan darah dilantai dan maid lainnya yang membawa pakaian yang dimaksud Taehyung tadi.

"Ini pakaian nya tuan,ka-kami mohon jangan membangkang. Kami masih ingin hidup"

Salah satu maid muda itu mengeluarkan suara sedikit bergetar, Jungkook yang sudah berhenti menangis itu kembali rasanya ingin menangis melihat wajah-wajah ketakutan di depan nya, Jungkook iba melihat mereka.
Maka dengan cepat Jungkook mengangguk dan mengambil pakaian dari salah satu maid, ternyata itu adalah sebuah jas putih gading dengan celana nya yang berwarna senada, sangat cantik.

"Jungkook"

Jungkook mengalihkan perhatian kearah Xiumin yang berada di ambang pintu, wajah nya terlihat sedih.

"Ada apa Hyung?"

Xiumin menatap pakaian di tangan Jungkook dengan pandangan sulit diartikan,lalu Jungkook terkejut saat merasakan pelukan hangat dari Xiumin.

"Hyung kenapa-"

Suara Jungkook tertahan di tenggorokan saat ia mendengar Xiumin berbisik lirih agar maid yang berada di ruangan mereka tidak dengar.

"Jimin di rumah sakit,tuan Yoongi mencoba membunuhnya kemarin. Aku tidak ingin sesuatu juga terjadi pada mu,nanti malam aku akan membawa mu keluar dari sini,Jimin juga"

Jungkook mengangguk samar, saat Xiumin melepaskan pelukannya ia bisa melihat wajah Jungkook khawatir luar biasa, Xiumin menepuk pundak sempit itu sembari tersenyum kecil menenangkan Jungkook.

Tanpa berkata apa-apa lagi Xiumin keluar begitu saja dari dalam kamar Jungkook.

"Ayo tuan, panggil saya mina saja"

Jungkook tidak mendengarkan suara Mina, pikiran nya berkelana memikirkan keadaan Jimin, perkataan Xiumin yang ingin membantunya dan perkataan ...

'Ingat baik-baik,kau adalah milikku dan jika kau berani pergi dariku maka Hyung mu yang akan menerima akibatnya.'

Taehyung.

Jungkook menggeleng kuat memikirkan apa yang akan Taehyung lakukan pada Hoseok,kehilangan Hoseok adalah sesuatu yang Jungkook tidak ingin kan, biarlah Jungkook membalas kebaikan Hoseok yang sudah mengurus nya sejak kecil sampai sekarang.

🐯

Adakah yang rindu?
Apa cuma Sansan aja yang rindu kalian dan komentar Random kalian?
Terlalu berharap 😂
Oke abaikan.
Vote+komen nya 😘

Criminal  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang