chapter 17

8.5K 646 12
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Di sebuah mansion yang sangat besar dengan warna yang di dominasi putih dan hitam itu sudah ada seseorang duduk di ruang tengah,mata tajam nya tak henti-hentinya menatap ke arah pintu besar tepat dihadapan nya, sesekali ia melirik arloji ditangan nya, jam menunjukkan pukul sebelas malam,ini sudah sangat malam bagi seorang gadis berkeliaran di luar.
Kakak mana yang tidak khawatir jika adik kesayangannya masih berkeliaran di luar sana, apalagi di jam segini.

Tidak beberapa lama kemudian suara pintu berdecit, terdengar suara alas kaki yang mengendap-endap masuk.

'klik'

Lampu tiba-tiba menyala,sontak gadis di depan pintu itu terkejut melihat kakak nya duduk dengan tatapan tajam.

"Kemari"

Siapa saja yang mendengar suara dingin itu pasti merinding, tidak terkecuali gadis yang sudah bergetar ketakutan.

"Oppa bilang kemari!"

Gertakan itu membuat gadis di depan pintu itu terlonjak kaget, dengan takut-takut gadis itu mendekati pria yang masih duduk di tempatnya.

"Jam berapa ini?"

Dengan takut-takut gadis itu menatap jam dinding di ruangan itu,ia menggigit bibir bawahnya kuat karena baru menyadari ia pulang terlalu larut.

"Ma-maafkan aku oppa, karena terlalu asyik kerja kelompok dengan Yuna aku jadi lupa waktu"

Gadis itu berusaha menampilkan senyum yang malah terlihat seperti senyuman paksa,pria yang dipanggil oppa itu berdecih melihat tingkah adik nya.

"Yakin kerja kelompok?"

Gadis itu mengangguk kuat berusaha meyakinkan oppa nya.

"Maaf kan aku ya Yoongi oppa, yoonji janji tidak akan pulang terlambat lagi. Nee maaf kan yoonji"

Yoonji, gadis cantik yang saat ini menampilkan puppy eyes nya namun tidak ampuh bagi seorang min Yoongi yang berwatak keras.

"Oppa menelpon semua teman mu, tidak ada satupun yang mengatakan kalau kau sedang bersama mereka, bahkan guru-guru mu tidak mengatakan kalau mereka memberikan tugas kelompok pada kelas mu, sekarang katakan kau dari mana?!"

Seketika bahu yoonji menegang,ia memilin jari-jari nya karena gugup,itu adalah sebuah kebiasaan nya jika sedang gugup seperti ini.

Mata tajam Yoongi berpindah ke arah pintu saat ia mendengar suara motor di depan mansion, dengan gerakan cepat Yoongi berjalan keluar, wajah yang tadi nya dingin kini berubah menjadi guratan amarah yang tercetak jelas. Bagaimana tidak marah ternyata baru saja adik nya di antar oleh seorang pria, sayangnya Yoongi tidak bisa melihat wajah pria itu karena tertutup kaca helm.

"Op-oppa.."

Telinga Yoongi semakin panas saat ia mendengar suara lirih dari arah belakang nya, dengan geram Yoongi menarik tangan adik nya menuju kamar adiknya itu dan menghempaskan tubuh yoonji keatas kasur.

"Kau berani berbohong ha!"

Yoonji yang sudah meneteskan air mata sejak tangan nya ditarik itu menggeleng cepat, tidak ada maksud untuk berbohong,ia hanya takut kakak nya akan melukai pacar nya.

"Dia siapa!? Kau ingin membuat malu nama keluarga min!? Jawab aku min yoonji!"

Suara teriakan yang nyaring itu membuat yoonji ketakutan, gadis itu terus terisak sembari menutup kedua telinganya.

Criminal  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang