4.

464 91 2
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

DORR!!

"AKHHH!!!"

ya lantas itu membuat heeseung dan yang lainnya terkejut karena mendengar suara tembakan senyaring itu di tambah rintihan seseorang.

"Sial gw gak tau mereka bakal bergerak sepagi ini, jadi Sekarang kita pergi oke?" Keputusan Nara yang di setujui oleh semuanya dan kini mereka tengah mengendap - ngendap waspada supaya musuh tidak melihat pergerakan mereka.

"Tapi sebelumnya kalian inget kan janji kita waktu malem?" Tanya Nara menghentikan perjalanan mereka sementara.

#Flashback on

"Oya sebelum kalian tidur gw boleh ngomong sesuatu gak?" Tanya Nara yang membuat sunghoon mengurungkan niatnya untuk tidur.

"Apaan?" Tanya sunghoon penasaran, begitu pun dengan Jay dan heeseung yang sudah siap mendengar kan Nara.

"Ehmm gw tau ini sedikit aneh tapi bisa gak kalian jangan bunuh mereka?" Ucapan Nara itu benar benar membuat mereka bingung.

"Kenapa? Lo takut?" Tanya Jay yang di balas dengan gelengan pertanda tidak, sangat jelas dia tidak takut bahkan dia bisa membunuh orang dengan mudahnya namun saja dia benci membunuh

"Enggak kok gw gak takut, cuman ya itu bisa gak kalian janji? Tapi kalo kepepet kalian bisa lumpuhin mereka tapi jangan sampe nge bunuh" jelas Nara.

"Lumpuhin? Maksudnya?" Kini heeseung yang bertanya.

"Ya maksud gw ya tembak aja kayak tangan atau kaki ya bikin mereka susah bergerak aja"

Kini 3 pria itu mengangguk paham akan penjelasan Nara.

#Flashback off

"Gw gak janji sih Nar, gimana kalo keadaan bener bener genting yang nge harusin kita bunuh mereka?" Jelas heeseung yang di setujui oleh Jay.

"Ya kalo gitu gimana lagi tapi gw bakal usahain itu Gakan kejadian" Nara sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak mungkin kan dia melanggar nya.

Brukk

"Itu suara apa? Kita kabur aja gimana pasti ada orang di depan" panik jay.

Tampa basa basi dan tanpa persetujuan siapapun Nara pergi melihat apa yang terjadi, dan melihat seseorang dengan tangah penuh luka begitupun dengan pria di sampingnya yang kini sudah kehabisan darah. Sungchul!??

Sungchul Its Out

Dan siapa di sebelahnya yang kini tengah menangis kehilangan rekan satu timnya. Mata Nara membulat sempurna melihat siapa yang kini tengah susah payah membangun kan sungchul yang sudah tak bernyawa.

"NI-KIIII!!!!!" Teriak Nara lalu berlari menghampiri Ni-ki khawatir Tanpa peduli jika ada salah satu musuh tengah mengintai.

"K..kak Nara hiks, kak sungchul gimana kak hiks" tangis ni-ki masih belum menerima kenyataan.

"Ni-ki gapapa kan? Sini Kaka obatin" ucap Nara lalu mengeluarkan sebuah kain dari dalam tasnya dan membalut luka di lengan ni-ki berusaha menghentikan pendarahan.

"K..kenapa Kaka bantuin ni-ki?" Tanya ni-ki bingung akan pertolongan Nara, sementara peserta lain tentu tidak akan peduli dan hanya akan membunuh peserta lain.

"KAK JAY, HEESEUNG, SUNGHOON BANTUIN DONG BUKAN LIATIN AJA" teriak Nara kesal pada 3 pria yang tengah bersembunyi. Kini 3 pria itu menghampiri Nara.

"Kak Jay gendong ni-ki ya, Nara sama kak heeseung bakal Lindungin kalian kalo tiba tiba ada musuh" komando Nara yang entah kenapa di turuti saja oleh mereka.

"Tunggu.. senjata mereka berdua ilang?" Tanya sunghoon yang bingung kemana perginya senjata ni-ki dan sungchul.

"Pasti senjata mereka di ambil sama peserta lain, dan kita harus segera pergi sebelum mereka datang" kata Nara.

"Yaudah cepet nih ah gw berat" omel Jay yang sudah menggendong ni-ki di punggung nya.

"Kak lu gak niat ya tolongin gw?" Kesal ni-ki karena sedari tadi Jay hanya mengomel karena menurutnya ni-ki sangat berat.

"Kalo bukan gara gara Nara udah gw buang juga lu Ki, udh jangan banyak omong masih untung gw tolong" mendengar itu ni-ki hanya mendesah lelah, bagaimana tidak sudah tangan sakit sekarang telinga sakit mendengar Omelan Jay.

Sekarang mereka tengah sibuk mencari persembunyian yang tepat untuk melindungi Ni-ki yang sudah terluka, ini baru hari pertama mereka bermain tapi sudah seperti ini.

Hingga akhirnya mereka menemukan sebuah gua ya setidaknya itu cukup untuk mereka beristirahat nanti malam.

"Gw mau keluar cari sesuatu tapi tetep harus ada yang stay disini jaga Ni-ki, ada yang mau ikut?" Tanya Nara sebelum pergi meninggalkan gua.

"Ehmm gw aja deh" kata sunghoon menawarkan diri. "Lagian kita butuh yang jago disini, dan satu satunya ya bang heeseung kalo bang heeseung ikut lu ni-ki gimana, dan kalo Jay yang ikut pasti bakal nyusahin lu Nar" lanjut sunghoon yang lalu mendapat pukulan dari Jay.

"Maksud lu apa hah? Maksud lu gw nyusahin Nara hah?" Kesal Jay, sementara ni-ki hanya memperhatikan para kakanya sedang bertengkar bikin tambah pusing saja.

"Lu kayak gak tau diri aja orang lu takutan orang nya, baru liat kecoa aja rusuh lu jay" kata sunghoon membeberkan fakta Jay yang membuat ni-ki menahan tawa.

"Berisik lu jangan ketawa" sewot jay kepada ni-ki. "Yaudah iya sana gw sama bang heeseung jagain ni bocah satu"lanjut nya

"Jangan panggil gw bocah gw udh gede bang" kata ni-ki tak terima karena bagaimanapun juga masih ada yang lebih muda dari ni-ki contoh nya Daniel.

"Yaudah bener ya? Awas aja kalo gw balik ni-ki kenapa kenapa gw gorok lu semua" ancam Nara kepada Jay sama heeseung. Nara cukup seram juga ya menurut heeseung.

"Gakan kok santay aja, lu juga hati hati kalian harus balik kesini dalam keadaan hidup gw gak mau tau" kata heeseung sedikit khawatir pada Nara.

"Yaudah gw sama Nara pergi ya Jay, bang, Ki" pamit sunghoon lalu meninggalkan gua di dampingi Nara.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Nar kita ngapain keluar kan kayaknya lebih aman di dalem sana?" Tanya sunghoon bingung karena sama aja mereka kali ini lagi nyari mati

"Bosen sembunyi Mulu kak ya kali kali aja keluar gitu siapa tau ada yang butuh di bantuin." Ucap Nara Tampa memperhatikan sunghoon.

"Wahhh kayaknya kita ada mangsa nih" kata seorang pria yang tiba tiba mencegat sunghoon dan Nara.

"Iya bang gak seru nih masa baru satu korbannya hahaha" ucap pria di sebelah nya.

"Langsung bunuh aja gak bang?" Tanya pria itu lagi.

"Dengan senang hati" ucap pria itu lalu menodongkan senjata pada sunghoon dan Nara yang sudah waspada.

DORRRR!!!!












See ya~

Terrible Destiny: Survival Game {ENHYPEN &ILAND} (END)Where stories live. Discover now