•••

Jay sudah sampai di depan sekolah anaknya. Menunggunya dalam mobil sambil melihat sekolah anaknya dengan perasaan yang bercampur aduk.

Yaowen ada di sekolah menengah atas sekarang. Ia baru saja masuk 1 bulan yang lalu. Dan Yaowen, berada di sekolah yang sama seperti sekolah Jay dulu.

Tidak ada maksud lain Jay menyekolahkan Yaowen di sana selain agar dia bisa mengingat perjuangannya membuat Jungwon luluh 20 tahun yang lalu. Saat dirinya masih menjadi remaja bodoh yang memaksa orangtuanya untuk menjodohkannya dengan Jungwon.

Terlalu banyak kenangan di sekolah ini. Bahkan Jay masih mengingat kenangan terindahnya bersama Jungwon adalah saat mereka berada di uks dan berbaikan. Yang sayangnya pada saat itu, saat dia ingin mencium Jungwon, Ni-Ki datang mengacaukan semuanya.

Jay terkekeh mengingat betapa konyolnya ia dulu. Tanpa ia sadari, anak anak sekolah mulai berhamburan keluar pagar sedikit demi sedikit.

Jay memutuskan untuk keluar dari mobilnya. Berdiri di samping pintu kemudi yang memang kebetulan menghadap ke arah pagar sekolah. Melipat kedua tangannya lalu memperhatikan siswa siswa yang keluar dari sana.

Sekolahnya sudah sangat berubah sekarang. Mulai dari seragak hingga penampilan sekolahnya. Cat nya saja sudah di ganti berkali kali. Sekolah ini nampak sangat bagus sekarang.

Netra Jay menemukan sosok anaknya. Yaowen di sana, mengobrol dengan seseorang yang tak terlalu jelas Jay lihat wajahnya. Di tangan anaknya ada almet yang memang dasarnya tak pernah yaowen pakai. Anak itu membawanya hanya karna ingin terlihat keren. Itu yang Jay tau.

“Yaowen!!” panggilnya membuat sang anak menoleh.

Terlihat sekali wajah tak suka milik anaknya. Yaa, anaknya itu memang selalu tak suka jika dirinya menjemput Yaowen. Katanya takut di ejek.

“ayah ayah, udah berapa kali si yaowen bilang? gausah jemput. Yaowen udah besar. bukan anak sd lagi!” protes sang anak.

“yaudah maaf. Abis ini kita makan bulgogi dehh” ujar Jay

“karna bulgogi Yaowen maafin ayah!”

Jay tersenyum. Lalu melirik ke samping Yaowen. Di sana masih terdapat seseorang yang berbincang dengan Yaowen. Dia teman anaknya.

Jay sedikit di kejutkan dengan wajah anak itu. Wajahnya, mirip sekali dengan Jungwon. Seperti sebuah gambar yang di fotocopy. Sama persis.

“oh iya, lupa. Ayah, kenalin. dia pacar Yaowen, Seo Joongwon. Dan won, kenalin dia ayah gue” ujar Yaowen setelah mengerti pandangan sang ayah yang mengarah pada kekasihnya.

“halo om, saya Joongwon. biasa di panggil johnny”

“Jay”

“muka sama nama kamu ngingetin saya sama seseorang” kata Jay.

“muka saya mirip sama orang tua saya om. kalo om kenal sama Seo Johnny dan Jung Jaehyun, dia orang tua saya. dan mungkin saya ngingetin om sama kedua orang tua saya” ujar seseorang bernama Joongwon itu sambil tersenyum hingga menampakkan gigi kelincinya.

“bukan , bukan mereka. tapi orang lain”

“biar saya tebak. pasti seseorang yang punya nama Yang Jungwon. saya bener gak om?”

Jay terdiam sebelum mengiyakan. “ya, gimana bisa kamu tau?”

Setelahnya, anak itu tak menjawab pertanyaan Jay. Dia memilih pamit pada Yaowen untuk pulang lebih dulu lalu meninggalkan mereka. Membuat Jay semakin penasaran dari mana anak itu tahu kekasihnya ?

Jay melihat anak itu menghampiri 2 orang pria paruh baya yang Jay kenali sebagai Seo Johnny dan Jung Jaehyun. Orang tua dari anak itu.

Tanpa melihat ke arah mana pun, Jay terus memperhatikan anak itu. Hingga pada saat anak itu ingin memasuki mobil keluarga mereka, dia sempat berbalik lalu tersenyum ke arah Jay. Mulutnya terbuka merapalkan 2 kata yang membuat Jay tersenyum sangat sangat senang. Untungnya, jarak keduanya tidaklah jauh. Jadi Jay dapat mengerti apa yang di katakan anak tadi.

2 kata yang bisa membuatnya tersenyum hingga esok.

“gue balik”


























































EPILOG END

YAYAYA akhirnya selesai.

Maap ya, saya lebih milih epilog :)

Tenang saja, saya langsung bawa work baru nanti. Kalian tinggal tunggu aja.

Saya masih bingung sama case nya.

Jaywon

Or

HeeHoon?

Pilih ya!!^^

Destiny [ JayWon ] || ENHYPEN ✔Where stories live. Discover now