Biru hanya mengangguk, kemudian beranjak pergi kekamarnya setelah mengambil sepotong puding mangga.

"Lo udah minum obat?" tanya Doyoung, sambil menatap gadis disebelahnya yang masih asik mengunyah puding mangga kesukaannya

"Udah."

"Udah makan sayur?"

"Udah."

"Buah?"

"Udah."

"Vitamin?"

"Udah."

"Berjemur?"

"Udah."

"Sayang sama gue?"

"Udah." ucap Alea, namun sedetik berikutnya ia tersadar kalau ada sesuatu yang salah dari ucapannya. "DOYOUNG! NYEBELIN BANGET SIH LO." 

Doyoung hanya tertawa pelan, "Lagian lo jawabnya udah-udah terus."

"Ya kan emang udah semua!"

"Berarti pertanyaan yang terakhir, udah juga?"

Tubuh Alea mendadak kaku saat itu juga, namun seketika ide jahil melintas dipikirannya.

"Doyoung, liat mata gue deh."

Doyoung menjadi kikuk sendiri saat Alea membenarkan posisi duduknya dan memajukan wajah menjadi lebih dekat dengan Doyoung.

"Hah? Ng-ngapain?"

"Liat mata gue!"

"I-iya udah, terus kenapa?"

"Kelihatan sesuatu gak?"

"Apaan?"

"Rasa sayang gue ke lo lah. Gimana sih, tadi nanya!"

Sebentar, ini kenapa jadi Doyoung yang deg-degan!?

Spontan Doyoung mendorong tubuh Alea, sehingga membuat gadis itu tersungkur dibawah.

"DOYOUNG! SADIS BANGET LO SAMA GUE! INI NAMANYA KDRT ALIAS KEKERASAN DALAM RU— eh? Ralat! MAKSUD GUE PENGANIAYAAN!"

Doyoung tidak menggubris Alea sama sekali, ia memilih untuk memakan pudingnya saja.

Alea sialan.

Doyoung dan Alea tertidur disofa setelah menonton Film Milea suara dari Dilan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Doyoung dan Alea tertidur disofa setelah menonton Film Milea suara dari Dilan. Posisinya Alea yang bersandar pada bahu Doyoung, dan Doyong bersandar pada kepala Alea yang ada dipundaknya. Ah, jangan lupakan juga tangan Doyoung yang menggenggam erat tangan Alea.

Biru yang baru saja turun, melihat pemandangan itu hanya tertawa kecil, lalu memotretnya dengan cepat. Hal seperti ini sangat sayang jika harus dilewati begitu saja tanpa diabadikan.

"Kira-kira nanti aku sama Kavi gitu juga gak ya?" monolog Biru, sebelum ia memutuskan beranjak kedapur untuk mengambil segelas air minum.

Disisi lain Alea mulai terbangun dari tidurnya, dan langsung tersadar akan posisinya sekarang. Walaupun ia sempat terkejut sedikit, tapi ia tidak sampai membangunkan Doyoung yang tertidur pulas dengan kepalanya yang bertumpu pada kepala Alea.

Perlahan, dua sudut bibir Alea terangkat membentuk senyuman yang tulus. Ia juga membalas genggaman tangan Doyoung tanpa ragu.

"Jawaban gue iya Doy, gue udah mulai sayang sama lo, tapi bukan sebagai sahabat lagi." monolog Alea sambil berbisik, agar Doyoung tidak mendengarnya.

Namun sedetik setelah Alea berucap seperti itu, Doyoung terbangun.

Alea langsung ber-acting seakan-akan ia juga baru saja bangun dari tidurnya.

"Aduh, leher gue pegel banget."

"Sorry-sorry Le, gue gak sengaja tidur dikepala lo."

Alea hanya mengangguk, "Iya gak apa-apa."

"Oh iya gue lupa mulu mau tanya ini, Bunda kapan pulang?" tanya Doyoung, sambil meregangkan tubuhnya yang terasa sedikit pegal itu.

"Kata Bunda sih besok malem, tapi gak tau juga deh."

Doyoung hanya menganggukkan kepala, lalu matanya melirik kearah jam yang sudah menunjukkan pukul lima sore.

"Le, gue balik ya. Gue baru inget kalo ada anak kelas 10 yang minta les sama gue hari ini."

Alea hanya mengangguk, "Yaudah. Makasih ya Doy, udah mau kesini."

"Santai aja. Lo jangan lupa minum obat."

"Ngapain minum obat mulu sih? Gue udah sembuh Doyoung."

"Iya gue tau, tapi lo itu harus tetep minum antibiotik sama vitamin-nya setiap hari, biar lo gak gampang sakit."

"Iya-iyaaaaa."

"Kalo nanti lo butuh apa-apa telepon gue aja."

"Siap."

Doyoung kembali mengulurkan tangannya untuk mengusap pelan puncak kepala Alea, entah kenapa akhir-akhir ini dia suka melakukan hal itu, dan enggan untuk tidak mengulanginya lagi dan lagi.

Doyoung kembali mengulurkan tangannya untuk mengusap pelan puncak kepala Alea, entah kenapa akhir-akhir ini dia suka melakukan hal itu, dan enggan untuk tidak mengulanginya lagi dan lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini akan menjadi kebiasaan Doyoung yang baru, catat itu.

"Yaudah gue balik dulu, lo masuk sana." ucap Doyoung lembut sambil tersenyum tipis, sehingga membuat Alea tidak bisa lagi menahan senyumnya.

"Hati-hati."

"Iya."

Doyoung berjalan kearah mobilnya, dan melambaikan tangan kearah Alea yang kini hanya menyembulkan kepalanya dipintu.

Alea menatap lekat mobil Doyoung yang mulai keluar dari pekarangan rumahnya, senyumnya sama sekali tidak pudar sampai detik ini.

"Hari ini, gue mau narik semua kata-kata gue sama bunda, yang bilang kalo gue gak akan pernah suka sama Doyoung." monolog Alea, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk masuk dan menutup pintu rapat-rapat.

•••









Ini figure ayahnya Alea, yang bikin si meong kabur.

Ini figure ayahnya Alea, yang bikin si meong kabur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Padahal gemes bingbing meng, kok kamu takut:(




Semoga kalian gak bosen ya sama ceritanya:)

ALEA || KIM DOYOUNGWhere stories live. Discover now