TigaPuluh |•| Fakta Baru

Start from the beginning
                                    

"Kalian percaya kan, kalo gue gak salah?"

"Al, kenapa harus nanya? Kita percaya sama Lo." Sahut Theresia.

"Theresia bener. Di sini kita ada, buat dukung Lo." timpal Tiara.

Ketika semuanya sibuk saling mendukung, Graziell hanya diam dengan pikiran yang terus bergelut. Dia tidak menyangka, bahwa Nesya benar-benar melaporkannya. Entah apa yang akan terjadi di esok hari.

"Ziell, kenapa daritadi diem?"

"Gue cuma heran, kenapa Alena sampe dilaporin. Padahal faktanya dia ada di lokasi setelah Fikri meninggal."

¢•¢•¢

Sejak kejadian di panti asuhan tempo hari, Graziell tidak pernah lagi mengajak Kenzie berbicara. Beda dengan pria itu, yang selalu mencari topik pembicaraan meski tidak ditanggapi.

"Sorry, kemaren gue gak jadi ngajak lo jalan. Ada urusan yang gak bisa gue tinggalin."

Kenzie mendengus melihat Graziell yang terus diam. "Lo gak bosen diem terus? Bisu beneran gue sukurin si," Melihat respon tak suka dari Ziell, Kenzie terkekeh. Pria itu membelokkan mobilnya ke kanan. Menuju tempat parkir sebuah Mall yang ada di kota itu.

"Makan dulu ya? Gue laper." tanya Kenzie yang lagi-lagi tidak ditanggapi.

Kenzie menggenggam lengan Ziell. Sempat ingin melepaskan, tapi Kenzie lebih dulu mengeratkan genggamannya sampai gadis itu tidak bisa berkutik.

•••

"Mau makan apa?" tanya Kenzie melihat daftar menu.

"Terserah," jawab Ziell ketus.

"Disini ada makanan terserah? Yauda pesen itu aja mba." Kata Kenzie kepada pramusaji. Tapi itu langsung mendapat protes dari Ziell.

"Ish, maksud Ziell bukan itu--"

"Terus apa sayang, hm?" goda Kenzie.

"Diem!"

Kenzie tertawa. Mengapa Ziell begitu imut ketika marah begini.

"Burger dua, minumnya milk shake strawberry, yang satu burgernya extra keju." seru Kenzie pada pramusaji yang langsung menulis pesanannya. Kening Ziell mengerut heran, semua yang disebutkan kenzie adalah menu favoritnya. Bagaimana pria itu bisa tahu?

Setelah pramusaji itu melengos pergi, keadaan menjadi canggung. Graziell beralih memainkan ponsel agar ada kegiatan, sedangkan Kenzie sibuk memperhatikan gadis cantik itu.

"Maaf," kata Kenzie sambil menunduk lesu. "Maaf, gue gak ngasi tau lo dari awal."

"Telat," ujar Ziell dingin.

"Dengerin gue," Kenzie menghentikan aktivitas Ziell yang masih memainkan ponsel. "Dulu gue sama Elvira emang pacaran."

"Dulu dia sering dapet perlakuan kasar dari Fahri, disitu hati gue tergerak buat ngelindungin. Berawal dari sana, gue ada rasa. Tapi itu dulu, sekarang udah ngga."

Menunduk merupakan hal salah yang dilakukan Ziell saat ini. Air mata yang sudah tak terbendung, meluncur dengan lancar di pipi.

KENZIELLWhere stories live. Discover now