Part 2-Hujan

1K 170 109
                                    

Tetes hujan membasahi tanah. Di beberapa sisi jalanan becek. Orang-orang berjalan cepat berlalu lalang dengan mantel tebal menutup tubuh penghalau kedinginan.

Di berbagai kedai kopi ramai orang berkunjung demi menghangatkan tubuh. Dingin-dingin begini enaknya menikmati roti bakar dan kopi atau segelas susu coklat yang hangat, dan alternatif lain memilih berlindung di hangatnya selimut ditemani semangkuk indomie kuah pedas.

Seperti yang dilakukan kedua pria yang merasa anak muda ini. Mereka berdua bukan langsung pulang ke rumah malah asyik menikmati kopi dan susu coklat dengan cinnamon rolls yang menggiurkan.

Tapi hanya Taehyung yang sepertinya menikmati makanannya dan minumannya, tidak dengan Jimin.

"Ayo dimakan Jim! Jangan terlalu memikirkan abs mu. Olahraga saja, man." kekeh Taehyung dengan memasukkan sepotong besar cinnamon rolls ke dalam mulutnya.

Jimin meneguk ludahnya menatap betapa enaknya melihat sahabatnya ini makan dengan santainya. Tapi dia langsung menggeleng cepat menahan niat.

"Hmm-kau tidak tahu betapa pentingnya abs diatas ranjang, man."

Taehyung langsung tersenyum dan geleng-geleng melihat temannya yang super liar ini.

"Kau sih enak tinggi dan badanmu tidak cepat gemuk walaupun kau makan seisi kulkas atau ikut kulkasnya sekalipun. Kau tetap tinggi dan berotot. Aku? Bernafas saja aku tambah berat badan, man. Belum lagi aku ini pendek. Bisa bantet aku!"

"Sudah punya istri dan anak. Kenapa harus mengkhawatirkan hal itu?" Taehyung geleng-geleng sendiri.

"Mina juga butuh sesuatu yang kuat dan tidak bergelambir," mata Jimin memancarkan aura mesum, "Tuh kan, jadi kangen Mina."

"Mina gundulmu! Dasar mesum."

"Agaknya Irene kurang merekahkan urat perkasamu ya," canda Jimin dan langsung dapat tatapan tajam dari Pemuda Kim.

Jimin terkekeh, "canda man, jangan serius begitu dong. Tapi memang ada beberapa perempuan yang begitu,"

"Yang begitu bagaimana?" Taehyung menatap Jimin akhirnya, sejenak setelah menatap uap yang mengepul dari cangkir kopi yang memanjakan indra penciuman mereka berdua.

"Ya-ada satu saat kau benar-benar tergila-gila pada satu perempuan di atas ranjang," Taehyung mendengus malas mendengarnya.

"Hey man-oke ini bukan hanya masalah seks atau hal kotor. Dengarkan aku, kau mungkin sejak dulu adalah orang yang lurus tanpa neko-neko, bersekolah, hormat orangtua bahkan dijodohkan. Bisa dibilang kau hidup bagaikan seorang pangeran berkuda putih dari kerajaan. Tapi, aku..."

Taehyung kembali mengalihkan atensinya kepada Jimin, "Aku menjalani berbagai macam lika-liku pergaulan. Bahkan kau tahu sebelum menikah, body countku sangat banyak. Aku tahu ada beberapa wanita memiliki kemampuan memuaskan dalam hal ranjang, dan ada yang bahkan sangat awkward di dunia itu. Ingin menghentikannya pun, tidak enak karena kau sudah telanjang." kekeh Jimin mengingat masa-masa mudanya.

"Jadi?"

"Jadi ya begitu, untungnya Minaku cukup hebat dan aku sudah bosan jajan perempuan juga, sih." Akhir kata Jimin meneguk kopinya.

Taehyung melamun sejenak, menangkap dan mengerti semua yang Jimin maksud.
"Apa Mina tahu kau bergonta-ganti pasangan dahulu?"

Jimin terbahak sampai mengundang keributan, "Ya, HAHAHAHA."

Taehyung yang malu karena beberapa orang kini menatap marah kepada mereka berdua. Untung saja keduanya tampan. Jadi, tak sampai baku hantam. Alhasil Taehyung melotot pada Jimin agar lelaki bantet itu diam. Dan tak lama Jimin diam.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗛𝗲𝗮𝘃𝗲𝗻𝗹𝘆 𝗦𝗶𝗻𝘀 1 🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang