Chapter 4-Interview

125 12 0
                                    

*Mohon koreksi ya, untuk typo dan alur yang gak oke.

Thank you.

Happy reading

××××°××××

Sesampainya dirumah,Alena langsung membuka laptopnya dan mencari informasi tentang pekerjaan yang direkomdasikan Jake tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesampainya dirumah,Alena langsung membuka laptopnya dan mencari informasi tentang pekerjaan yang direkomdasikan Jake tadi. Setelah men
dapatkannya,gadis itu pun membaca dengan seksama syarat yang diperlukan.

"Really??? . . . $1000 perbulan. Wow" Seru Alena sendiri.

Alena mengetuk-ngetukan jari telunjuknya seraya berfikir sejenak. Kemudian ia kembali membaca syarat lainnya yang tertera disana.

"Hmm well, sepertinya aku sudah memenuhi syarat-syaratnya. Tidak ada salahnya juga kan untuk dicoba" Alena pun meraih ponselnya dan mengetikan nomor yang tertera di sana.

Dengan yakin ia mencoba menghubungi nomor tersebut.

"Halo"

"Halo selamat sore Mrs. Bardolf, saya Alena Sanders..saya melihat info pekerjaan dari blog anda dan---" Ucapan Alena terpotong seketika.

"Aku akan menunggumu setelah jam makan siang besok di Des Haus restaurant, siapkan beberapa hal yang diperlukan dan jangan terlambat.. " Sela Mrs. Bardolf. Senyuman lebar tertera diwajah Alena.

"Ba-baik Mrs. Bardolf..terima kasih atas kesempatannya."

"Alright see you tomorrow Ms. Sanders,you have a good one"

"Yeah,you too Mrs. Bardolf" Panggilan pun berakhir. Alena dengan semangatnya turun dari ranjang dan segera menyiapkan semua keperluan besok.

Dimalam harinya Alena masih terus memikirkan tentang interviewnya besok. Ia tidak menyangka akan mendapat respon secepat itu untuk interview.
"Aku hanya perlu bekerja selama 7 bulan dan mendapat gaji yang cukup besar... Terima kasih Tuhan, kau mendengar doaku" 
Tak lama setelahnya Alena pun tertidur.

Next day..

Alena menaiki taksi menuju Das Haus restaurant. Ia mengutuk dirinya sendiri sepanjang jalan karena mengiyakan ajakan makan bersama setelah pemotretan. Alhasil sepertinya ia akan terlambat interview.
Sesampainya di depan restoran, Alena melihat jam diponselnya yang sudah menujukan pukul 1 lewat dan ia berharap Mrs. Bardolf masih ada disana.

Dengan nafas tersengal Alena memasuki restoran khas Jerman itu. Dan mengamati beberapa customer disana.
"Alena?.. " Panggil Timmy rekan kerjanya dulu.

"Hi Tim.. Uhm apa ada reservasi atasnama Mrs. Jena Bardolf? "

"Di meja 10,kau akan bertemu dengan Mrs. Bardolf? "

"Yep untuk interview. Ok then thanks Tim" Alena pun pergi begitu saja menuju meja yang disebutkan Timmy tadi.

Alena merapikan rambut dan pakainnya. Memastikan semuanya rapih.
"Selamat siang Mrs. Bardolf, maaf saya terlambat---"

The day I met You..Where stories live. Discover now