[ Cerita di-Pause. Akan dilanjutkan kembali setelah 'Beloved Empress' tamat ]
Gue gak suka ya cuma gara-gara nyelamatin Om-om yang kena copet, terus besok nya ditawarin kerjasama ama dia.
yah.... gue seneng sih karena akhirnya bisa dapat pekerjaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ciiittt... Ciiitt... Ciiittt...
Suara kicauan burung yang terus terdengar ditelinga Sumire membuat Sumire perlahan membuka kedua matanya dan menyadari bahwa pagi hari telah tiba, rasanya pagi hari ini adalah pagi hari paling terbaik yang pernah ia alami setelah semalaman sudah puas berbicara dengan Kawaki walau hanya melalui telpon.
Perlahan Sumire bangkit berdiri dari ranjang nya dan membuka korden jendela, menikmati sinar matahari yang perlahan menyinari seluruh sudut kamar nya.
Ya, rasa kedamaian seperti ini yang sudah lama Sumire cari, namun kedamaian ini tak berlangsung lama saat Mitsuki mengetuk pintu kamar nya yang masih dikunci nya dari dalam
Tok.... Tok.... Tok...
"Sumire...."
"Duh... Apalagi sih" Keluh Sumire lalu menjawab nya dengan lemas
"Apa..."
"Sumire..... Tadi Mitsuki lagi nyoba buatin roti panggang buat Sumire..."
"Trus?"
"Eumm-- Mitsuki kelupaan, Roti nya gosong"
"........."
Sudah, jangan dibayangin ekspresi Sumire saat mendengarnya.
Dengan panik Sumire berlari keluar kamar dan menuju ke dapur saat mencium bau seperti terbakar disana.
"Mitsuki..... bisa gak sehari aja gak buat masalah?" Tanya Sumire dengan Ekspresi yang nampak pasrah menatap roti gosong yang ada didepannya
Mitsuki hanya meneguk ludah nya dengan kasar lalu terus meminta maaf karena kecerobohan nya dengan nada bicara lembut, berhubung Sumire lagi gak mood jadi dia hanya terdiam lalu duduk di ruang tamu sambil menghela nafas berat nya
"Kapan ini semua berakhir?" Batin Sumire sampai akhirnya mata nya tertuju pada satu jendela yang masih tertutup korden disana, dengan sigap Sumire bangkit berdiri dan membuka nya.
Namun setelah ia membuka korden itu......
Betapa terkejutnya ia saat melihat bercak cairan berwarna merah merangkai suatu kalimat di jendela sana.
'Orochimaru, putra kesayangan mu itu akan segera berakhir.'
Deg!
".........."
"Apa ini?" Tanya Sumire dengan pupil mata bergetar
"Sumire....." Panggil Mitsuki, dengan sigap Sumire langsung menutup kembali korden itu agar tidak baca oleh nya
"Apa?"
"Ehmm.... Apa..... Hari ini aku boleh berjalan-jalan keluar rumah?"
