"Kami sahabat dan selamanya tidak akan berubah. Jangan konyol dengan memberikan persepsi bodoh tentang hubungan kami."
-Amber Darcy Ramirez-
"Aku hanya bermain-main dengan mereka, apa kau cemburu?"
-Zach Colin Willingham-
Kalian penasaran???? Baca a...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ramirez Mansion, California 07:36 p.m.
Zach Colin Willingham. Putra bungsu keluarga billionaire Willingham itu memarkirkan mobil sport hitam nya tepat di pekarangan mansion mewah keluarga gadis yang menjadi sahabatnya sejak bayi. Amber Darcy Ramirez, nama gadis itu.
Seorang penjaga di depan pintu utama mempersilahkan Zach untuk masuk. Suasana mansion yang sudah sangat melekat di otaknya. Laki-laki itu dengan santai berjalan menaiki tangga menuju lantai dua, dimana kamar Amber berada.
Sudah menjadi rutinitas baginya untuk membangunkan sang putri tidur kesayangannya untuk berangkat bersama ke sekolah. Begitu pintu kamar terbuka, terlihatlah gadis cantik yang masih setia memejamkan matanya nyaman diatas kasur queen size dengan selimut yang menutup hampir keseluruhan tubuh, menyisakan kepalanya saja.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Zach mendudukkan dirinya di kasur samping Amber, mengambil remote control di atas nakas dan menekan salah satu tombolnya, bersamaan dengan itu tirai pada jendela besar kamar terbuka, membiarkan cahaya matahari pagi menyinari kamar dengan dominasi warna putih, abu-abu dan coklat.
"Bangun pemalas." Ucap Zach gemas, dia membelai pipi chubby Amber yang putih cerah.
"Engh..." Amber bergerak tidak nyaman dengan mata yang masih saja terpejam, cahaya matahari mengganggunya, begitupun sapuan halus di pipi. Dengan tidak rela dia mulai membuka mata, menampilkan dua manik hitam yang menjadi favorit Zach.
