7|wedding day

23 6 7
                                    

Two weeks later..

Hari ini. Hari dimana Rere melepas status jomblo nya. Berdiri di atas pelaminan dengan pria yang ia cintai,tapi malah sebaliknya. Pria yang kini menjadi suaminya sama sekali tak ada rasa secuil pun pada dirinya. Sean saja masih menjalin kasih dengan teman seperkuliahannya. Miris.

Ingat kan,yang pas Sean izin padanya kalau ia ingin berpacaran? Rere pikir itu hanya candaan Sean. Ya walaupun raut wajah pria itu sangat serius. Tapi ia bisa apa? Sehari setelah Sean izin,pria itu sudah menggandeng wanita yang mungkin lebih cocok bersanding dengan suaminya.

Aduh,mengingatnya lagi membuat hatinya potek berkeping-keping.

Tes..

Sean melihat dengan jelas bahwa Rere meneteskan air matanya. Dan dengan inisiatif,ia membawa kepala gadis itu ke pundaknya dan mengelus rambut indah istrinya yang disanggul

"Loh,Re. Jangan nangis atuh..ntar make up lo luntur. Masa nikah sama orang tampan sedih si? Oh..atau lo nggak percaya ya nikah sama gue sampe nangis begitu. Cup..cup..jangan nangis ah,muka lo jelek kayak bagong"

"Ih,apa sih! Muka aku natural aja cantik,apalagi dirias kayak sekarang. Jahat banget istrinya sendiri dikatain bagong" oke,Rere mulai berani percaya diri di depan Sean sekarang.

"Cih,pd banget lo Re. Masih cakepan juga si doi,hehe.." Sean tak sepenuhnya serius kok,itu hanya gurauannya saja. Dan Rere mengerti maksud kata 'doi' yang dilontarkan suaminya.

Rere pun juga tahu itu hanya sebatas gurauan Sean. Tapi hatinya sakit seperti dicincang dengan pisau. Atau mungkin lebih sakit dari cincangan pisau. Maaf lebay. Coba kalian ada di posisi Rere,pasti merasakan hal yang sama.

"Iya,Rere emang nggak secantik pacarnya kak Sean dan nggak sedewasa pacarnya kak Sean. Rere sadar diri kok,nghehehe.." Rere berusaha bersikap seperti biasa saja. Tersenyum riang,padahal dibalik senyuman itu ada rasa sakit yang mendalam.

Sean diam. Ia rasa,ia sudah keterlaluan berbicara seperti itu. Ya..walaupun niatnya hanya bercanda. Bagaimana pun juga kan..Rere istrinya sekarang. Lagian istri mana sih yang tak sakit hati jika suaminya membicarakan wanita lain dengan unsur ketertarikan atau memuji. Sekalipun tak ada rasa cinta diantara mereka.

"Aduhduh pengantin baru,bisik-bisikan aja daritadi. Ini ada tamu loh.."

Rere yang mendengar suara tak asing lagi di telinganya,lantas mengalihkan atensinya pada wanita anggun dan seorang anak kecil disampingnya.

"Kak Jena! Derell! Rere kangen..kali nggak bakalan dateng" ucap gadis itu dengan antusias,lalu membawa tubuh sepupunya kedalam dekapannya.

"Ya kali Re..gue bakal dateng lah"

Rere nyengir. kemudian mengelus lembut rambut Darell sang keponakan yang sudah berumur tiga tahun.

"Darell,kangen nggak sama kakak Rere?" tanyanya.

"Kangen,dong ante.."

"Ih,kan udah kakak bilangin,jangan panggil ante. Aku jadi berasa tua banget,heheh"

Jena menggelengkan kepalanya. Lalu beralih pada pria tampan yang berdiri di samping sepupunya.

"Gue Jena,sepupu Rere" wanita yang hanya beda dua tahun dengan Sean,mengulurkan tangannya.

Pria itu tersenyum tipis. "Sean"

"Yaudah ya,gue ke sana dulu Re. Belum ketemu mamah Hanum soalnya" pamit Jena yang diangguki Rere.

"Sstt..Re,"

Rere menoleh,menaikan sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Itu anaknya sepupu lo? Gue yakin umur tuh cewek nggak beda jauh sama gue"

Mulai deh,mulai...

"Iya,"

"Seri--

"Kak Sean,ini tuh pernikahan. Bukan ajang perghibahan! Udah deh,banyak tamu tau!" Rere mendengus. Selalu saja tak tahu tempat kalau ingin ghibah.

🍂

Rere sangat lelah. Ia merebahkan tubuhnya yang masih berbalut kebayanya. Sedangkan Sean sedang melakukan aktifitas membersihkan tubuh.

Karena menunggu Sean yang terlalu lama di kamar mandi,tak sadar Rere memejamkan matanya. Berharap mimpi bertemu para British boys favoritnya.

Ceklek.

Suara pintu kamar mandi dibuka. Keluarlah pria tampan yang mengenakan kaus polos navy dipadukan celana training hitam.

"Ckckck,baru gitu aja udah tepar bocah. Gimana..aishhh,inget!!! Rere masih bocah esempe" Sean menggelengkan kepalanya. Mengenyahkan pikirannya yang sudah traveling keliling planet.

Ia melangkahkan kakinya menuju tempat Rere berada. Memandangi wajah yang dibalut riasan itu sebentar,lalu menepuk pelan pipi gadis itu.

"Rere,bangun woi! Mandi dulu sana,nanti gue tidur bareng sama cuka lagi"

"Iya,sebentar lagi Loui"

Dahi Sean berhasil mengernyit. "Hah? Apa lo bilang,Loui? Dari jaman batu lembek sampe sekarang pun,nama gue tetep SEAN!"

"Loui..Loui..,kamu mimpi? Jelas-jelas dari jaman negara api menyerang nama kamu Louis!" jawab Rere yang masih memejamkan matanya.

"Elo yang mimpi,Puan!" geramnya. Sampai nama ketua DPR ibu Puan terhormat di bawa-bawa.

Awas,nanti keselek tuh bu Puannya disebut-sebut.

"Hahaha,siapa Puan? Nama aku Gigi Hadid"

"Lo kalo ngigo udah kayak orang edan Re,sumpah. Gigi Hadid udah sama Zayn Malik,si Luois mau jadi pebinor? Parah,masa nusuk temen sendiri dari belakang. Oh..atau Giginya yang kegatelan? Makanya,kalo mandi tuh sabunan yang bersih"

"Bukan Louis Tomlinson,tapi Louis Partridge"

"Siapa tuh,gue nggak kenal"

Rere menggedikan bahunya,lalu mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping membelakangi Sean.

"Woah,impresif. Baru kali ini gue liat cewek ngigo,bahkan jawabannya nyambung sama apa yang gue omongin" Sean berdecak kagum. Kemudian kembali membangunkan gadis yang masih di alam bawah sadarnya.

Kali ini bukan tepukan pelan di pipi,tapi tangannya sudah aktif menggelitiki leher Rere

Dan,berhasil! Gadis itu akhirnya terbangun juga.

"Nah,bangun juga kan lo" Sean berkacak pinggang.

"Eh? Kak Sean udah selesai mandinya?" tanya Rere seraya menggaruk rambutnya yang sudah dilepas sanggulnya.

"Dari jaman Justin Biebir sama Selena Gemez jadian pun,gue udah selesai mandi!"

"Becanda aja kak Sean mah.."

"EMANG! udah sana,mandi. Kalo nggak mandi,lo bisa minggat dari kamar ini"

Rere bangkit dari duduknya. Berjalan gontai ke arah kamar mandi. Tak lupa mengunci pintu.

Dan..

"KALO PERLU KAK SEAN AJA YANG MINGGAT. LUPA YA,INI KAN KAMAR RERE"

Udah ah..kebanyakan ntar overdosis,bisa berabeh.

To be continued.

Fiveteen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang