3. Papah mamah?

20.2K 1.7K 100
                                    


Sesudah baca jangan lupa vote, komen, share, dan follow jikalau mau. 😁😊🤗

[MY SWEET CELINE]

International school..


"Sebentar aja, ya, sayang?"

Cèline menggeleng egois dengan wajah yang lurus menatap panggung mewah di kejauhan sana. Panggungnya penuh dengan hiasan, dari mau kupu-kupu besar, naga yang berbentuk menggemaskan, dedaunan, pepohonan dan banyak lagi.

Ini pertama kalinya Sara sampai duduk di kursi penonton disini. Biasanya juga Sara hanya menonton di kejauhan. Saat diwawancarai oleh guru dan penjaga, Cèline bilang jikalau Sara adalah ibunya. Pintu disini pun terbuka luas.

"Tante mau pipis. Nanti kalo pipis disini gimana? Ihh, maluu." Sara dengan lembut mengguncang lengan Cèline. Sara murni sedang tak tahan buang air kecil.

"Kok, tante, sih? Ha!" Kesal Cèline meringis tajam tak terima.

Sara membeku terkesiap. Sara baru ingat. Saat di mall pun mereka sempat sedikit bermasalah. Itu karena Sara yang salah bicara.

"Emm? Bohoong! Ga pipis, kan?!"

"Eng-nggak sayang. Mamah ga bohong. Sebentar aja, ya, sayang? Boleh?" Desak Sara mencicit.

"He'em! Oke kalo gitu. Jangan lama!" Manja Cèline dengan tatapan manja mengatur tegas.

"Makasih, ya, sayang."

"Sama-sama. But! Sini Hp mamanya, simpan di Cèline. Biar mamah ga bohong." Celine menengadah menantang. Tangannya naik memaksa.

Sara melotot tak percaya dikala melihat uluran tangan mungil dari gadis cantik ini. Tampaknya Cèline benar-benar tak ingin Sara tinggalkan.

"Kan, jaminan." Cèline menatap manis memberi penjelasan.

Sara dengan perlahan mengambil ponsel miliknya yang hanya sekelas ponsel layar sentuh namun jauh dari kata mewah, hanya standar.

"Ini, ya. Mamah pipis dulu sebentar."

"Iya. Cèline jaga. Mamah hati-hati pipisnya. Tahu, kan?" Cicit Celine begitu manis. Giginya berderet rapi.

"Iya, sayang." Sara dengan lembut memainkan dagu Cèline dalam sesaat.

Sara berjalan dengan sesekali menatap pada Cèline. Terlihat Cèline yang melambaikan tangan juga sesekali melotot manis memperingati.

"Ada-ada aja. Udah cantik, lucu, manis, manja. Haha." Sara menggeleng dengan bahu bergetar akibat kekehannya.

Disisi lain, Yuda datang dengan kacamata hitam yang ia pakai seiring berjalan. Tiga kancing kemejanya membuka bebas. Terlihat samar tatonya yang rapat tergambar menyeramkan.

"Ck! Minggir!" Ucap Yuda begitu dingin.

"Sabar, dong, mas! Kayak ga punya istri aja!"

"Iya. Palingan istrinya yang suka pamer. Gaya suaminya aja kayak preman, sok-soan pake jas!"

"Banyak omong!" Desis Yuda melangkah tak peduli.

Mata Yuda menyipit tajam dibalik kaca mata hitamnya. Yuda anti sekali dengan yang namanya wanita. Meski memang dirinya butuh wanita untuk keberlangsungan hidup.

"Padahal bisa, kan, pake baik-baik. Kita juga jalan kakinya normal.

"Iya. Kasar ya tetep kasar. Hih. Good looking but bad attitude. Buat apa!" Desis wanita berhijab rapi dengan kerudung dililitkan di leher.

My Sweet CelineWhere stories live. Discover now