VII

24.8K 2.5K 52
                                    

Pagi harinya di kantor, suasana para manusia di ruangan Tim Kreatif cukup horor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi harinya di kantor, suasana para manusia di ruangan Tim Kreatif cukup horor. Mereka semua memandangi Andrea seakan-akan Andrea ini kuman yang harus mereka hindari. Tidak jauh berbeda dengan Kaia kasusnya.

Kaia dihindari karena gadis itu terlalu pemberani dan pintar, cara sosialisasi di kantor ini memang cukup buruk. Kurangnya ikatan emosional antar pekerja membuat mereka saling sibuk satu sama lain dengan kehidupannya, dan tidak ada yang mau menunjukkan sikap hangat.

Maka Andrea akan selalu merasa beruntung karena ia bisa mengenali Bagus dengan baik. Pria itu adalah penyelamat utamanya, dan Kaia adalah penyelamat keduanya. Bagus memang tidak pernah menunjukkan keresahannya dalam bekerja, pria itu akan tetap bersikap tenang dalam hal dan situasi apapun.

Tidak aneh, jika para bawahannya akan merasa segan dan kagum pada Bagus. Termasuk kali ini. Briefing pagi ini Bagus sudah terlihat tampan hanya dengan kemeja biru mudanya yang masih rapi, Andrea tersenyum diam-diam, ia menyukai apapun yang Bagus pakai dan akan terlihat sangat baik jika dipakai oleh pria itu.

"Okay, briefing kali ini membahas perpindahan tugas atau tanggung jawab Tim Kreatif acara Menajam Langit yang sebelumnya di handle oleh Andrea." kata Bagus membuka percakapan mereka semua.

Semua orang kini memandangi Andrea, termasuk Pak Hamid—Director paling ketus dan kejam yang pernah Andrea kenal.

"Memang ada apa dengan Andrea? Semua orang sudah mendapatkan job-nya masing-masing, bukan?" timpal Karmila si Floor Director yang tidak pernah mau tertinggal atensinya.

Bagus mengangguk. "Ya, maka dari itu saya mengumpulkan kalian semua di sini. Dan maaf Pak Hamid, sepertinya Anda sudah lebih dulu tahu daripada saya tentang pengumuman ini."

Hamid mengangguk sekilas dan melipat kedua tangannya di atas dada. "Anyway, apa dia memang jadi anak emas di sini, Bagus?" timpal Hamid dengan nada yang tidak bersahabat.

"Sori, Pak Hamid?" kata Bagus berusaha bersikap tenang.

"Everything is wrong in here, Bagus. And I don't accept it. You're Pak Arya friend I know you. But, Andrea? Dia bahkan belum lama bekerja di sini, Bagus."

Ruang meeting terbuka seketika, menampilkan penanggung jawab produksi program Menajam Langit yang baru masuk. Well, Hardianto Purnomo, pria itu datang dengan wajah yang masam bahkan sudah menunjukkan ketidaknyamanan pada semua orang.

"Debated again?" kata Hardianto atau yang kerap di panggil Hardi itu kini berdiri di sisi Bagus.

Bagus menghela napasnya dan memijat keningnya dengan bingung. "This is not my intuition."

"I know," balas Hardi dengan dingin, lalu setelahnya Hardi memandangi Andrea dengan lekat. "Orang-orang di Personalia menyukai kamu, Andrea." kata pria itu pada Andrea.

The Player VS The Playing | TAMAT✔Where stories live. Discover now